- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Tanah Jawa, Tanah Para Petarung


TS
santoh
Tanah Jawa, Tanah Para Petarung

artstral.id
Tanah Jawa, Tanah Para Petarung
Mendengar kata "Jawa", pikiran kita pasti terbesit salah satu pulau yang besar di Nusantara. Seperti yang telah kita ketahui, Tanah Nusantara ini penuh dengan misteri. Alamnya, pulaunya, bahkan juga manusia-manusia penghuni Nusantara ini juga kerap diselubung misteri
.
Namanya juga misteri gaes, sehingga terkadang sangat sulit untuk dipecahkan atau dipikir dengan logika. Banyak yamg tidak bisa dipecahkan atau dijelaskan, akhirnya semuanya pun tinggal dalam misteri itu sendiri. Demikian juga dengan tanah Jawa tercinta ini penuh dengan misteri.
.
Menurut catatan sejarah, konon banyak historian yang penasaran tentang pulau Jawa. Seorang sejarahwan yang bernama HJ de Graaf. Beliau sudah banyak sekali belajar tentang peristiwa yang terjadi di tanah itu, sejak zaman kerajaan Hindhu-Buddha. Banyak cerita sejarah yang menarik untuk dibaca salah satunya tentang sejarah perang.
.
Dalam sejarah ditulis, Pulau Jawa ini sudah banyak terjadi pertumpahan darah. Kalau saya bilang Pulau Jawa ini adalah Tanah Parah Petarung. Hampir setiap era kerajaan, selalu ada perang. Perang memang tidak bisa terpisahkan dengan politik. Terkadang perang itu adalah keharusan untuk mencapai keinginan yang. Menggebu-gebu yaitu penaklukan daerah.
.
Hampir setiap raja bersifat absolut tirani yaitu daerag yang diperintah oleh seorang raja atau penguasa yang bertindak sekehendak hatinya demi mencapai cita-citanya.
.
Ingat kata-kata saya dalam postingan tempo hari. Jika belajar sejarah harus open minded dan banyak sisi SEJARAH kerajaan tidak hanya berisi catatan soal kebesaran dan jatuh bangunnya raja-raja mereka. Tidak semua raja-raja tersebut mampu berlaku adil dan bijaksana. Kekuasaan absolut menjadi ajang mempertunjukkan kekejaman. Jadi apa yang digambarkan dalam film2 seperti Saur sepuh, Angling darma, Wiro sableng, atau film2 rumah produksi Genta Buana Pitaloka itu mirip. Pokoknya penuh pertarungan 24 jam nonstop. Hanya saja mungkin tidak sebombastis di film yang tokohnya bisa bertarung sambil naik elang atau naik naga. .
Potret kehidupan sekarang pun juga adalah sebuah klise, banyak penguasa tidak bisa berlaku adil dan bijaksana bahkan saling tusuk menusuk,bertarung adalah hal wajib....
Tanah Jawa, Tanah Para Petarung 2.
.
Negeri yang kaya ini memang kadang membuat para penduduk yang tinggal di atasnya tidak pernah puas. Segala cara ditempuh untuk mendapatkan tahta, kuasa, harta dan wanita. Cerita2 seperti Ken Arok, Damarwulan bahkan Ki Ageng Selo memperlihatkan bahwa salah satu gaya hidup yang ada pada jaman itu adalah gaya hidup pertarungan. Mereka yang kuat akan menang dan dipandang. Mereka yang punya ilmu tinggi dan sakti akan mendapatkan segalanya. .
.
Lalu darimana ilmu2 tinggi itu berasal? Ternyata kebanyakan dari ilmu itu berasal dari olah Kanuragan, sebuah seni ilmu bela diri kuno yang tidak hanya menitikberatkan pada ilmu tenaga luar, tetapi juga tenaga dalam. Lalu bagaimana mereka mengolah ilmu Kanuragan itu.
.
Berdasarkan cerita dari salah satu sosok astral petarung yang ditemui di sekitar komplek Candi Wukir, Ilmu Kanuragan memusatkan latihan nya pada Olah Tubuh, Olah Titik Api, dan Olah Pernapasan. Jadwal latihan mereka padat dari subuh pagi hari hingga malam hari. Subuh hingga pagi mereka mereka melakukan olah tubuh dengan latihan gerak dan teknik pertarungan. Cara memukul, tangkisan, tendangan dan bantingan dilatih dari subuh hingga siang.
.
.
Selanjutnya adalah melatih titik api. Titik api dalam tubuh di bahasa Tiongkok disebut Chi atau Qi. Ini merupakan pusat tenaga dalam pada tubuh manusia. Jika tubuh manusia adalah mesin, maka Titik Api ini adalah ibarat Turbin penggeraknya. Letaknya ada di antara perut bagian bawah dan kantong kemih. Mangkanya daerah ini disebut daerah Solar atau Solar Plexus (solar berarti matahari atau sumber energi). Mereka yang berniat melatihnya wajib mengalami proses latihan yang berat. Pada siang hari panas yang terik, tubuh harus dikubur sebatas leher. Kemudian pada malam hari diwajibkan untuk berendam atau tapa kungkum di tempuran sungai. Bisa juga dengan berdiam di bawah air terjun yang dingin pada malam hari. Hal ini berfungsi pada siang hari tubuh menyerap hawa panas dari tanah, dan pada malam hari hawa dingin akan menekan tubuh habis2an sehingga titik api akan berjuang keras berkobar di dalam tubuh untuk menahan hawa dingin dari luar.
.
.Beberapa perguruan yang memfokuskan diri pada pertahanan diri malah sengaja memukuli terlebih dahulu tubuh para murid yang berlatih dengan tongkat kayu sebelum masuk ke dalam lubang dan ditimbun pada siang hari. Selain untuk membuat permukaan tubuh terbiasa dengan rasa sakit, hal ini juga untuk menguji hasil tenaga dalam yang dilatih. Jika kayu yang dipukulkan ke tubuh terpental atau bahkan patah.
.
.
Olah pernapasan biasanya dilakukan dengan sesi Tapa Brata atau meditasi. Ada kalanya sesi ini juga digabungkan dengan sesi kungkum atau saat dipendhen di atas. Teknik pernapasan yang umum dilakukan biasanya adalah 3 banding 1, atau 3 kali tarikan 1 kali buang. Jika sudah tahap lanjut akan naik jadi 1 banding 5. Selain dibekali teknik pernapasan biasanya juga akan dibekali dengan bacaan mantra2 atau amalan2 tertentu. Sebenarnya mantra atau amalan ini bukan untuk mencapai tingkatan mistis tertentu, melainkan untuk melatih dan meningkatkan fokus.
.
.
Dari hasil latihan ini maka titik api akan berkembang dan berkobar hebat. Dan selanjutnya siap untuk digunakan atau diaplikasikan ke dalam banyak hal. Mau untuk serangan pukulan, tendangan atau serangan jarak jauh bisa. Untuk pertahanan diri atau meningkatkan kekebalan bisa. Untuk kecepatan bisa. Bahkan untuk penyembuhan pun bisa.
.
.
Dari sinilah lahir ilmu terkenal seperti Ajian Pukulan Brajamusti, Ajian Gelap Sayuta, Ajian Lembu Sekilan, dan lain2. Semakin tinggi ilmu Kanuragan maka tidak akan lagi bergantung pada gerakan fisik. Contohnya Ilmu Jalasutra yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga dan Siti Djenar yang konon katanya dapat menghilangkan/mencabut ilmu atau kesaktian seseorang dengan sekali sentuh atau sekali pandang. Bahkan dalam berdakwah pun keduanya katanya sambil mengeluarkan ilmu ajian ini sehingga banyak orang kemudian memeluk Islam. Tidak heran kalau keduanya jadi disegani tidak hanya dalam dunia para wali, tetapi juga dalam dunia persilatan.
.
.
By @diarymataindigo09 , @artstral.id , @yuliasujarwo
Diubah oleh santoh 28-04-2020 13:02






nona212 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan