Kaskus

Story

NeeshaMarettaAvatar border
TS
NeeshaMaretta
LINGKARAN KEBAIKAN
LINGKARAN KEBAIKAN



Seorang pemuda tersenyum pada laki-laki paruh baya di tepi pantai. Pemuda itu sedang mengurai jaring jalanya di dekat perahu nelayan miliknya yang telah kusam. Tubuhnya ramping, tegap dan gelap karena ditempa oleh alam. Ia tersenyum dengan ramah dan tulus pada pria asing yang sedang melewatinya. Tampak jelas, pria paruh baya itu seorang pelancong, yang sedang menikmati suasana pantai di sore hari.


Pria berumur itu sedang berlibur di suatu pulau eksotis terpencil dikarenakan kegundahan hidupnya. Kemudian ia pulang ke kotanya, dengan hati yang hangat dan tenang ketika mengingat senyum itu. Dalam perjalanan menuju rumahnya, laki-laki itu melihat seorang anak laki-laki berusia enam tahun di tepi jalan. Sedang duduk termangu dengan bekas-bekas airmata di pipi. Karena hatinya yang hangat, ia memutuskan untuk bersedekah. Dikeluarkannya beberapa lembar uang dari dompet dan segera memberikannya kepada si anak.


Si anak terkejut dan hanya bisa menangis menerima uang tersebut. Ia menyampaikan rasa terimakasih sambil tersedu-sedu, dan menyalami lelaki itu lalu segera berlari pulang ke rumahnya. Sebuah gubuk reyot yang hampir rubuh di tepi kali. Si anak segera mengajak ibunya yang renta untuk berobat ke rumah sakit. Setelah mendapatkan pengobatan, sang ibu menangis dan berdoa. Supaya orang baik yang telah menolong mereka diberikan rahmat dan rezeki yang berlimpah. Sang ibu juga berseru, ternyata masih ada orang baik di dunia ini.


Doa dan seruan itu didengar oleh seorang suami yang sedang duduk di koridor rumah sakit. Ia sedang berdebat dengan nuraninya. Karena sejatinya, ia ingin mengakhiri hidupnya dengan terjun dari atap rumah sakit. Perusahaannya bangkrut dan ia selalu bertengkar dengan istrinya. Si Suami tersentuh dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Ia langsung memeluk istrinya dan meminta maaf, untuk semua rasa frustasinya kemarin. Lalu mereka berjanji untuk saling mendukung di waktu yang akan datang.


Sang istri, yang ternyata seorang dosen senior di sebuah universitas terkenal, merasa berbahagia dengan pernikahan yang bisa diselamatkan tersebut. Untuk mengucapkan rasa syukur, ia memberikan nilai terbaik pada anak bimbingannya yang hampir di-drop out oleh pihak universitas. Dan menawarkan pekerjaan sebagai asisten dosen pada mahasiswa itu.


Si Mahasiswa, seorang pemuda yang sebenarnya cerdas. Namun terhambat pendidikannya, karena pernah berseberangan dengan sang dosen yang terkenal killer dan sulit itu. Akhirnya kembali ke kontrakan sempitnya dan mengabarkan kebahagiaan tersebut kepada ibunya di kampung. Sang perempuan yang telah berharap banyak dan bersabar untuk anaknya, mengabarkan berita gembira itu kembali, kepada seluruh handai taulan yang ada di kampung nelayan tersebut.


Para kerabat dan tetangga menerima kabar itu dengan rasa syukur dan suka-cita. Karena Si Mahasiswa adalah satu-satunya pemuda, yang berhasil keluar dari kampung terpencil itu dan berhasil bersekolah tinggi di kota.


Seorang tetangga yang mendengar kabar itu, kemudian memutuskan untuk mengabulkan permintaan anak laki-lakinya, meneruskan pendidikan ke jenjang universitas. Keberhasilan Si Mahasiswa telah menginspirasi pemuda dan pemudi di kampung miskin itu, jikalau masih ada harapan untuk memperbaiki kehidupan mereka melalui pendidikan.


Pemuda itu sangat berbahagia dan bersyukur karena impiannya bisa dipenuhi.



Dan, tahukah kalian, siapa pemuda itu?


Dialah pemuda yang di awal tadi tersenyum dengan tulus kepada orang asing yang tak dikenalnya. Karena, sungguh, hanya dengan satu senyuman bisa mengubah hidup banyak orang. Dan kebaikan pun kembali padanya.


Kita tak pernah tahu akibat dari satu perbuatan yang terlihat sepele dan kecil pada diri orang lain.


Seorang ibu yang sedang memiliki masalah pelik di rumahnya, seorang bapak yang terkena PHK, seorang anak broken home yang sedang mencari perlindungan dan orang-orang dengan latar belakang berbeda dengan beragam permasalahan lainnya.


Maka, tahanlah lisanmu dan ajarilah jempolmu untuk mengapresiasi orang lain dengan sewajarnya.


Karena, sungguh, kita tidak tahu akibat yang akan dibawa selanjutnya. Akankah membawa kebaikan, ataukah keburukan pada kehidupan orang lain.


Dan hal itu tentu akan selalu kembali padamu. Tak tentu bagaimana caranya.


Karena Allah bekerja dengan cara-Nya sendiri, dan kita sebagai manusia belum tentu pandai menyikapinya.


LLG, 04 Februari 2020


LINGKARAN KEBAIKAN

Agan n Sista mampir yuk ke cerpenku yang lain, klik aja DI SINI 😍😍

Thankyou 😘
Diubah oleh NeeshaMaretta 30-04-2020 08:34
DeYudi69Avatar border
DeYudi69 memberi reputasi
1
410
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan