- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Travellers
Tradisi Megengan dan Nyekar Menyambut Ramadan


TS
muyasy
Tradisi Megengan dan Nyekar Menyambut Ramadan
Assalamu'alaikum GanSis. Marhaban ya Ramadan. Kembali suci pada bulan yang penuh berkah.
Cepet banget sudah puasa. Banyak yang bersuka cita menyambut Ramadan dan banyak pula yang sedih, karena Ramadan kali ini sangat berbeda. Di tengah pandemi COVID-19 ini, semua umat yang akan menjalankan ibadah puasa harus sabar serta tawakkal. Semoga wabah ini cepat berlalu. Aamiin ya rabbi.
Sebelum menyambut Ramadan, semua warga di desaku mempunyai tradisi yang namanya 'Megengan'.
Dimana semua warga menyembelih ayam kampung untuk kenduri dan sisanya di makan saat pertama sahur. Jadi excited banget menyambut awal puasa.
Tidak diwajibkan menyembelih ayam kampung. Dari dulu sampe sekarang, tradisi tersebut masih ada.
Aku lupa fotoin ayamku pas mau disembelih. Jadi nggak punya kenangan deh. 😢
Selain itu, jajanan basah yang wajib dibawa kenduri adalah 'apem'atau serabi. Bahannya terbuat dari tepung beras dicampur dengan ragi instan, gula pasir dan santan. Lebih enak adonannya dicampur potongan buah nangka. Beuh ... enak euy.
Ada yang bela-belain nyari ayam kampung, kadang umur si ayam belum setahun sudah disembelih. Kata mereka, "Masa' mau menyambut Ramadan tidak makan ayam kampung, rugi."
Ada-ada saja perkataan mereka. Jika tidak mempunyai ayam kampung, ada yang membelinya dari tetangga. Ayam potong pun tak kalah saingan, ludes tak tersisa di pedagang keliling pada hari itu juga. Kalau tak mendapatkan ayam, ikan bandeng pun jadi sasaran.
Hanya hari tertentu saja, para ibu-ibu yang berbelanja tak mau kehabisan. Mereka ingin masakannya beda dari yang lain. Padahal, nantinya dibawa pulang kembali.
Dulunya, nasi beserta lauk kita barter dengan orang disamping. Sekarang beda, setelah berdoa lalu makan secukupnya dan nasi serta lauknya di bawa pulang kembali. Tidak ada barter, karena sama-sama bawa nasi. Beda dengan yang membawa buah, pasti ada yang mau barter.
Kadang, sekarang maunya kenduri lebih mudah. Bawa buah saja, asal sebaskom penuh, yang penting doanya, ya GanSis.
Tidak hanya kenduri, banyak orang mendatangi area pemakaman sanak saudara yang telah meninggal dunia. Tradisi itu disebut 'nyekar' atau disebut juga ziarah. Mereka berbondong-bondong membawa sapu lidi dan wadah berisi air yang ada bermacam-macam kembang di dalamnya.
Tradisi dari pendahulu, jika saat puasa akan tiba mereka membersihkan area kuburan saudara yang meninggal dan memberi bunga yang dicampur air.
Lanjut masak-memasak. 😁
Para ibu-ibu nih, aku juga, sekitar habis Ashar, mulai menanak nasi beserta memasak lauknya di dapur. Menanak nasi sekitar setengah kilo, untuk sebaskom ukuran sedang. Jika kebanyakan, ya tinggal sisihkan saja.
Tak lupa lauknya, bihun goreng, telor dadar atau rebus, tahu dan ayam bumbu bali. Sesukanya saja, deh. Ayamnya dipanggang atau nggak yang penting enak saat disajikan. Nanti lauknya taruh di atas piring yang sudah diberi alas kertas minyak. Jangan lupa, apemnya dibawa.
Saatnya menyusun semua makanan. Taruh nasi pada baskom yang sudah dialasi kertas minyak atau daun pisang juga bisa, kalau ada. Kemudian, taruh mie bihun dan lauknya di atas piring, setelah itu letakkan di atas nasi. Sampingnya, letakkan piring yang berisi 'apem'atau serabi.
Biasa diadakan kenduri setelah Shalat Maghrib. Banyak banget 'kan yang ikut megengan. Itu se-RT ada 55 kepala keluarga. Sampe musholanya nggak muat, saking banyaknya. Masya Allah.
Semua daerah pasti berbeda-beda menyambut Ramadan. Semua dilakukannya serta merta untuk bersyukur pada yang Maha Esa.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.
Gresik, 27042020
Sumber : blog pribadi
Quote:
Cepet banget sudah puasa. Banyak yang bersuka cita menyambut Ramadan dan banyak pula yang sedih, karena Ramadan kali ini sangat berbeda. Di tengah pandemi COVID-19 ini, semua umat yang akan menjalankan ibadah puasa harus sabar serta tawakkal. Semoga wabah ini cepat berlalu. Aamiin ya rabbi.
Sebelum menyambut Ramadan, semua warga di desaku mempunyai tradisi yang namanya 'Megengan'.
Dimana semua warga menyembelih ayam kampung untuk kenduri dan sisanya di makan saat pertama sahur. Jadi excited banget menyambut awal puasa.
Tidak diwajibkan menyembelih ayam kampung. Dari dulu sampe sekarang, tradisi tersebut masih ada.
Aku lupa fotoin ayamku pas mau disembelih. Jadi nggak punya kenangan deh. 😢
Selain itu, jajanan basah yang wajib dibawa kenduri adalah 'apem'atau serabi. Bahannya terbuat dari tepung beras dicampur dengan ragi instan, gula pasir dan santan. Lebih enak adonannya dicampur potongan buah nangka. Beuh ... enak euy.
Quote:
Ada yang bela-belain nyari ayam kampung, kadang umur si ayam belum setahun sudah disembelih. Kata mereka, "Masa' mau menyambut Ramadan tidak makan ayam kampung, rugi."
Ada-ada saja perkataan mereka. Jika tidak mempunyai ayam kampung, ada yang membelinya dari tetangga. Ayam potong pun tak kalah saingan, ludes tak tersisa di pedagang keliling pada hari itu juga. Kalau tak mendapatkan ayam, ikan bandeng pun jadi sasaran.
Hanya hari tertentu saja, para ibu-ibu yang berbelanja tak mau kehabisan. Mereka ingin masakannya beda dari yang lain. Padahal, nantinya dibawa pulang kembali.

Dulunya, nasi beserta lauk kita barter dengan orang disamping. Sekarang beda, setelah berdoa lalu makan secukupnya dan nasi serta lauknya di bawa pulang kembali. Tidak ada barter, karena sama-sama bawa nasi. Beda dengan yang membawa buah, pasti ada yang mau barter.
Kadang, sekarang maunya kenduri lebih mudah. Bawa buah saja, asal sebaskom penuh, yang penting doanya, ya GanSis.
Tidak hanya kenduri, banyak orang mendatangi area pemakaman sanak saudara yang telah meninggal dunia. Tradisi itu disebut 'nyekar' atau disebut juga ziarah. Mereka berbondong-bondong membawa sapu lidi dan wadah berisi air yang ada bermacam-macam kembang di dalamnya.
Tradisi dari pendahulu, jika saat puasa akan tiba mereka membersihkan area kuburan saudara yang meninggal dan memberi bunga yang dicampur air.
Quote:
Lanjut masak-memasak. 😁
Para ibu-ibu nih, aku juga, sekitar habis Ashar, mulai menanak nasi beserta memasak lauknya di dapur. Menanak nasi sekitar setengah kilo, untuk sebaskom ukuran sedang. Jika kebanyakan, ya tinggal sisihkan saja.
Tak lupa lauknya, bihun goreng, telor dadar atau rebus, tahu dan ayam bumbu bali. Sesukanya saja, deh. Ayamnya dipanggang atau nggak yang penting enak saat disajikan. Nanti lauknya taruh di atas piring yang sudah diberi alas kertas minyak. Jangan lupa, apemnya dibawa.
Quote:
Saatnya menyusun semua makanan. Taruh nasi pada baskom yang sudah dialasi kertas minyak atau daun pisang juga bisa, kalau ada. Kemudian, taruh mie bihun dan lauknya di atas piring, setelah itu letakkan di atas nasi. Sampingnya, letakkan piring yang berisi 'apem'atau serabi.
Biasa diadakan kenduri setelah Shalat Maghrib. Banyak banget 'kan yang ikut megengan. Itu se-RT ada 55 kepala keluarga. Sampe musholanya nggak muat, saking banyaknya. Masya Allah.
Quote:
Quote:
Semua daerah pasti berbeda-beda menyambut Ramadan. Semua dilakukannya serta merta untuk bersyukur pada yang Maha Esa.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Quote:
Gresik, 27042020
Sumber : blog pribadi
Diubah oleh muyasy 27-04-2020 23:37






nona212 dan 24 lainnya memberi reputasi
25
1.5K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan