Pemerintah China menyita lebih dari 89 juta masker dengan kualitas buruk dari berbagai pabrik. Langkah ini dilakukan setelah China menuai protes dari banyak negara pengimpor masker.

Diberitakan AFP, Minggu (26/4), Gan Lin, wakil direktur Badan Regulasi Pasar China mengatakan Jumat lalu mereka telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 juta pedagang. Hasilnya, 89 juta masker dan 418 ribu alat pelindung diri (APD) disita karena dinilai kualitasnya buruk.

Selain itu, mereka juga menyita disinfektan palsu senilai lebih dari 7,6 juta yuan (Rp 16,5 miliar). Tidak diketahui berapa dari barang-barang itu yang akan dijual ke luar negeri.

China memang kebanjiran pesanan masker setelah virus corona menjangkiti hampir 3 juta orang saat ini. Per harinya, ada 116 juta masker yang diproduksi di China saat ini.

Di dua bulan pertama 2020, ada 8.950 produsen masker baru di China, berdasarkan situs penyedia data bisnis Tianyancha.

Namun berlimpahnya produksi masker di China tak berbanding lurus dengan kualitasnya. Negara-negara pengimpor masker telah melancarkan protes karena APD buatan China berkualitas buruk dan tak layak pakai.

Padahal APD itu diperlukan untuk melindungi para pekerja medis dari tertular corona. Negara-negara seperti Kanada, Spanyol, Belanda, Ceko, dan Turki harus rela membuang ratusan ribu masker dan APD yang telah mereka beli dari China.

Agar peristiwa ini tidak terulang lagi, China mengeluarkan peraturan baru pada Sabtu (25/4). Dalam peraturan tersebut, semua jenis masker, bahkan yang non-medis, harus memenuhi standar nasional dan internasional.

Eksportir harus memberikan deklarasi tertulis bahwa produk mereka memenuhi standar keamanan medis di negara pembeli.

https://m.kumparan.com/kumparannews/...IZA53YMw3/full

Nyampah keseluruh dunia...