Sarung tangan yang digunakan oleh kiper setidaknya memiliki 2 fungsi yaitu untuk melindungi tangan dan memaksimalkan tangkapan, pada awalnya keberadaan sarung tangan tidak sepopuler sekarang karena regulasi fifa yang tidak mewajibkan seorang kiper menggunakan sarung tangan. Menurut sebuah dokumen lembaga paten di Jerman penemuan sarung tangan kiper sudah ada pada tahun 1885 namun untuk pemakaiannya pertama kali diyakini baru terjadi pada 1940/50an, seorang kiper Argentina bernama Amadeo Carrizo dipercaya menjadi kiper profesional pertama yang menggunakan sarung tangan, namun pada saat itu sarung tangan yang didesain tidak secanggih dan safety seperti sekarang. Setelah itu penggunaan sarung tangan lebih populer dan mulai banyak digunakan pada akhir 1960 - awal 1970, namun pada saat itu belum banyak sarung tangan yang didesain untuk kiper sehingga banyak kiper yang menggunakan sarung tangan untuk berkebun.

1970 meningkat drastis minat para kiper untuk menggunakan sarung tangan sehingga beberapa pabrik olahraga mulai memproduksi sarung tangan yang didesain sesuai kebutuhan kiper. Reusch yang merupakan pabrik peralatan olahraga asal Jerman yang mempelopori untuk mengembangkan sarung tangan kiper, Reusch juga mendesain khusus sarung tangan untuk kiper legenda Der Panzer, Sepp Maier.

Bahan pembuatannya pun melalui beberapa evolusi dari mulai berbahan karet India, kain tery, karet pemukul tenis meja, hingga yang lazim seperti sekarang menggunakan bahan Latex yang pada umumnya bagian telapak tangan terbuat dari baham tersebut. Latex sendiri adalah karet yang telah diolah melalui proses modern, bahan ini juga membuat bola lebih mudah dan lebih lengket ketika ditangkap.

Namun meskipun sarung tangan sekarang adalah hal yang wajib digunakan oleh para kiper adapula kiper yang memutuskan melepas sarung tangannya walaupun di momen² penting, seperti saat perempatfinal Piala Eropa 2004 antara Portugal dan Inggris yang dipertemulkan hingga babak adu penalti, kiper Portugal yakni Ricardo memutuskan untuk melepas sarung tangannya saat menangani algojo terakhir Inggris hasilnya ia berhasil menahan tendangan tersebut lalu saat giliran Portugal sebagai tendangan penentu Ricardo mendapat kepercayaan untuk menjadi eksekutor hasilnya Ricardo berhasil membawa Portugal lolos ke babak selanjutnya.

Selain sarung tangan, jersey juga membuat kiper terlihat spesial dimana 10 orang pemain memakai jersey yang sama namun kiper justru berbedea dengan 10 pemain tersebut.

Jersey kiper pada umumnya dibuat dengan lengan panjang ditambah warna yang berbeda dari rekan² satu timnya, perbedaan ini bukanlah tanpa alasan yang jelas melainkan untuk penegasan serta pembeda dari pemain posisi lain bahwa ada seorang penjaga gawang yang berhak mencegah dan menghentikan serangan lawan memakai bagian tubuh manapun selain itu fungsi dari warna jersey yang berbeda pada jersey kiper adalah untuk memudahkan wasit membedakan antara kiper dan pemain lainnya.

Awalnya kiper dan pemain lainnya menggunakan jersey dengan warna dan desain yang sama, akibatnya wasit kesulitan untuk membedakan mana pemain biasa dan mana kiper serta sulit membedakan antara handball dan penyelamatan kiper. Oleh karena itu pada 1909 regulasi ditegaskan bahwa kiper wajib menggunakan jersey dengan warna yang berbeda dengan pemain lainnya, namun pada saat itu warna jersey kiper hanyalah merah dan biru laut dan pada tahun 1912 ditambah opsi warna hijau untuk busana kiper. Namun dimasa sekarang warna jersey kiper semakin variatif bahkan yang paling ekstrem warna jersey yang dikenakan oleh kiper Kolombia, Jorge Campos.

Selain warna yang berbeda jersey kiper juga dilengkapi dengan pelindung dibagian siku khususnya untuk jersey kiper lengan panjang, alasannya jelas untuk meminimalisir bagian yang paling sering terbentur tanah untuk menangkap bola.
sumber
sumber