

TS
TaraAnggara
Kumpulan Puisi Bertema Ramadhan
Mahkuk Kecil Tak Terlihat
sumber gambar
Ramadhan Tiba

sumber gambar
Angin Sendu
sumber gambar
Ramadhan yang Berbeda
sumber gambar
Kontradiksi
sumber gambar

TaraAnggara
Cilacap, 26 April 2020

Kau kecil tak terlihat
Tapi hadirmu membingungkan manusia sejagat
Memporak-porandakan perekonomian rakyat
Mampu buat orang sekarat
Kau kecil tak terlihat
Tapi adamu menciptakan kalut di hati semua umat
Karenamu, banyak tenaga medis berakhir di liang lahat
Ada yang bilang kau tentara Tuhan
Namun bagiku kau adalah ujian yang memberi banyak pelajaran
Karenamu kami belajar menjadi mahluk yang lebih taat
Karenamu kami belajar bagaimana cara hidup sehat
Tapi kurasa kini sudah saatnya kau beristirahat
Biarkan kami menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh khidmat
Duhai mahluk kecil tak terlihat
Bernama ... Corona
Tapi hadirmu membingungkan manusia sejagat
Memporak-porandakan perekonomian rakyat
Mampu buat orang sekarat
Kau kecil tak terlihat
Tapi adamu menciptakan kalut di hati semua umat
Karenamu, banyak tenaga medis berakhir di liang lahat
Ada yang bilang kau tentara Tuhan
Namun bagiku kau adalah ujian yang memberi banyak pelajaran
Karenamu kami belajar menjadi mahluk yang lebih taat
Karenamu kami belajar bagaimana cara hidup sehat
Tapi kurasa kini sudah saatnya kau beristirahat
Biarkan kami menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh khidmat
Duhai mahluk kecil tak terlihat
Bernama ... Corona
Ramadhan Tiba

Ramadhan tiba
saatnya bersihkan hati
sucikan jiwa
Tinggalkan jejak-jejak kelam di masa silam
hapus semua dendam yang masih bersemayam
agar hati terasa tentram
Jauhi segala bentuk kemaksiatan
mari perbanyak amal kebajikan
di bulan penuh ampunan
saatnya bersihkan hati
sucikan jiwa
Tinggalkan jejak-jejak kelam di masa silam
hapus semua dendam yang masih bersemayam
agar hati terasa tentram
Jauhi segala bentuk kemaksiatan
mari perbanyak amal kebajikan
di bulan penuh ampunan
Angin Sendu

Embusan angin meniupkan sendu
Pada hatiku yang dikungkung rindu
Lagi-lagi harus kulalui bulan suci berteman sepi
Seorang diri di negeri mimpi yang kuciptakan sendiri
Bayangan keluarga menari-nari di pelupuk mata
Membuatku ingin kembali ke negeri tercinta
Tapi sejuta asa yang terlanjur tercipta
Membuatku tak ingin menyerah begitu saja
Meski tangisku kerap pecah
Menahan rindu yang membuncah
Sampai batasnya aku hanya bisa pasrah
Doaku, semoga semua kan berakhir indah
Pada hatiku yang dikungkung rindu
Lagi-lagi harus kulalui bulan suci berteman sepi
Seorang diri di negeri mimpi yang kuciptakan sendiri
Bayangan keluarga menari-nari di pelupuk mata
Membuatku ingin kembali ke negeri tercinta
Tapi sejuta asa yang terlanjur tercipta
Membuatku tak ingin menyerah begitu saja
Meski tangisku kerap pecah
Menahan rindu yang membuncah
Sampai batasnya aku hanya bisa pasrah
Doaku, semoga semua kan berakhir indah
Ramadhan yang Berbeda

Ramadhan kali ini terasa sangat berbeda
Surau dan masjid sepi tak bersuara
Bagaikan rumah tanpa penghuninya
Ramadhan kali ini terasa sangat berbeda
Hujan air mata terjadi di mana-mana
Menjadi pemandangan yang menghiasi setiap sudut kota maupun desa
Tuhan ...
Aku tak punya kuasa untuk menolak apalagi berontak atas ujian yang Engkau berikan
Namun izinkan aku meminta
agar Corona segera sirna dari dunia
Biarkan kami, umatmu menjalankan ibadah puasa penuh suka cita
Tanpa bayang-bayang Corona yang mengancam jiwa manusia
Surau dan masjid sepi tak bersuara
Bagaikan rumah tanpa penghuninya
Ramadhan kali ini terasa sangat berbeda
Hujan air mata terjadi di mana-mana
Menjadi pemandangan yang menghiasi setiap sudut kota maupun desa
Tuhan ...
Aku tak punya kuasa untuk menolak apalagi berontak atas ujian yang Engkau berikan
Namun izinkan aku meminta
agar Corona segera sirna dari dunia
Biarkan kami, umatmu menjalankan ibadah puasa penuh suka cita
Tanpa bayang-bayang Corona yang mengancam jiwa manusia
Kontradiksi

Kala tiba waktu berbuka
Kau masih berada di jalanan ibukota
Dengan tangan menengadah
Berharap mendapat sedikit rupiah
Bagimu, Ramadhan dan bulan biasa
Tak ada bedanya
Kau tetap harus berjuang sekuat tenaga
Agar bisa bertahan hidup di dunia
Sementara di gedung-gedung tinggi nan megah
Para penguasa tersenyum merekah
Menatap aneka hidangan di atas meja Sempurna!
Mereka menyantap dengan lahapnya
Tanpa peduli para penduduk negeri
Yang harus berjuang setengah mati
Untuk mendapatkan sesuap nasi
Sungguh! Kontradiksi
Kau masih berada di jalanan ibukota
Dengan tangan menengadah
Berharap mendapat sedikit rupiah
Bagimu, Ramadhan dan bulan biasa
Tak ada bedanya
Kau tetap harus berjuang sekuat tenaga
Agar bisa bertahan hidup di dunia
Sementara di gedung-gedung tinggi nan megah
Para penguasa tersenyum merekah
Menatap aneka hidangan di atas meja Sempurna!
Mereka menyantap dengan lahapnya
Tanpa peduli para penduduk negeri
Yang harus berjuang setengah mati
Untuk mendapatkan sesuap nasi
Sungguh! Kontradiksi

TaraAnggara
Cilacap, 26 April 2020
Diubah oleh TaraAnggara 26-04-2020 04:05






embunsuci dan 47 lainnya memberi reputasi
48
2.5K
19
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan