Kaskus

Story

sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
Walaupun Cinta Kita Sama, Tapi Tuhan Kita Berbeda !
Walaupun Cinta Kita Sama, Tapi Tuhan Kita Berbeda !
Bagaimana cinta kita bisa bersatu? Bagaimana kita bisa bersama, jika Tuhan kita saja sudah berbeda.

Aku dalam kondisi kesadaran penuh saat menerima ungkapan cinta dari Adit, ya sejak awal aku sadar Aku dan Adit tidak mungkin bisa bersama dipelaminan. Saat itu, aku hanya berniat meraih kebahagiaan sesaat bersama Adit, setelah itu aku akan kembali ke tempat awalku, nyatanya semua itu tidak berjalan mulus, aku tidak bisa membohongi hatiku, hatiku terus menginginkan Adit, tapi akal sehatku memberontak.

Ya kisahku adalah kisah cinta beda agama, kisah cinta yang sudah bisa diprediksi akan berakhir seperti apa. Kami sadar betul dengan perbedaan diantara kami, tapi bukan berarti kami pasrah dengan keadaan, dalam doa selalu kuselipkan nama Adit. Banyak orang bilang, walau tidak bisa bersama dikehidupan nyata, setidaknya bisa bersama dalam doa. Tapi apakah itu juga berlaku untuk kami? Apakah kami bisa bersama dalam doa, sedangkan Tuhan kami saja berbeda?

Semua orang memanggilku Sindy, aku berasal dari keluarga Muslim yang sangat taat beragama, Ayah dan Ibuku sudah menunaikan ibadah Haji, bahkan Ayahku menjadi salah satu pemuka Agama di desaku. Tidak ada yang tau, kalau aku menjalin kisah asmara dengan Adit seorang umat kristiani, tidak temanku, tidak lingkunganku bahkan keluargaku. Kami memilih menjalani hubungan ini secara backstreet. Aku dan Adit berkomitmen ingin menjalani hubungan yang damai tanpa cemoohan dari orang luar, jadi inilah cara kami. 

Aku dan Adit satu SMA dulu, kita berteman baik saat SMA. Adit adalah pria dengan kepribadianya yang ramah, pengertian, penyayang, pandai menjalin komunikasi menjadi idaman banyak wanita. Apalagi Adit sangat rasional dan realistis, sama sepertiku. Ya aku tidak munafik, aku memang menyukai Adit sejak SMA. Siapa sangka ternyata perasaanku ini tidak bertepuk sebelah tangan. Lulus SMA, sebelum masing-masing dari kami masuk ke Universitas yang berbeda Adit menyatakan cintanya padaku. 

Senang? Tentu saja! Aku menerimanya saat itu juga! Dan akhirnya kami resmi menjadi sepasang kekasih. Tapi saat itu aku berjanji pada diriku sendiri, satu tahun aku akan manjalani hubungan ini selama 1 tahun dan hanya 1 tahun saja.

Adit masuk ke Universitas terbaik Indonesia yang berada di Depok, sedangkan aku masuk ke Universitas Swasta di Jakarta Barat. Kami rutin bertemu setiap minggunya, kami menjalani kisah asmara seperti kebanyakan pasangan lain, sering nonton bioskop, sering jalan bareng, sering telpon-telponan sampai pagi, sering saling memberikan surprise, yang jelas karena kami sama-sama jauh dari keluarga, kami saling menjaga satu sama lain. Moment yang sampai saat ini masih lekat di ingatan, saat aku mengalami kram perut karena siklus haid, aku meneleponya sekitar jam 23.00 malam sambil menangis, kalian tau apa yang terjadi? Adit menghampiriku ke tempat kost'ku, dia sampai sekitar pukul 12 malam lewat, dia menggendongku dari lantai 3 sampai ke parkiran motor depan kost. 

Aku menangis sesenggukan di punggungnya, bukan karena rasa sakit akibat kram perut, tapi karena aku terharu melihat wajahnya. Dia laki-laki pertama yang menggendongku setelah aku dewasa, padahal ini sudah lewat tengah malam. Dan saat itu aku yakin, walaupun kita berbeda keyakinan, Adit memang sengaja dikirim Tuhan untuk menjagaku, saat itu aku berjanji pada Tuhan, aku akan memperjuangkan pria ini!

Apakah aku mulai serakah? pria yang sedari awal sudah kuniatkan untuk kucampakkan, justru sekarang ingin ku genggam erat? Apakah aku salah, pria yang tak baik menurut ajaran-Mu justru yang aku inginkan Tuhan? Dia pria baik, pria yang selalu menjagaku, jika memang dia tidak ditakdirkan untukku, kenapa Engkau mendekatkan kami Tuhan? Aku tau, tidak ada satupun hal didunia ini terjadi secara tidak sengaja, semua telah tercatat dan digariskan oleh-Mu. Bantulah kami Tuhan, bantu kami untuk bisa bersama. 

Selama 3 tahun pacaran kami tidak pernah membahas masa depan hubungan ini, kenapa? Untukku pribadi, aku sama sekali belum siap. Bagaimana respon keluargaku jika tau aku menjalin hubungan dengan seseorang yang berbeda Agama, keluargaku tidak akan pernah mengizinkanya. Untuk bisa hidup bersamanya pilihanya hanya 2, Aku berpindah keyakinan mengikutinya atau sebaliknya. Keluargaku tidak akan mengizinkanku untuk berpindah keyakinan, begitu juga dengan hatiku, aku tidak ingin menjadi seseorang yang Murtad. Sama sekali! Aku tidak ingin mengkhianati Tuhanku.

Begitu juga dengan Adit, aku tau dia dan keluarganya sangat taat pada Agamanya, sama sepertiku dia tidak akan pernah meninggalkan Tuhannya. Dalam sujudku aku sering  bertanya kepada Tuhan, kenapa kita diciptakan dengan keyakinan dan Tuhan yang berbeda? padahal kita sama-sama manusia. 

Entahlah, tahun ke-4 aku mulai merasa hubungan kami seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja tanpa bisa diprediksi. Aku ingat waktu itu tanggal 29 April 2017 tepat sehari setelah aku sidang skripsi, Adit mengajakku ke salah satu restorant dikawasan Ancol, Aku tau sesuatu terjadi padanya.

Hal pertama yang terucap dari mulutnya adalah "kamu adalah wanita yang baik". Aku tau arah pembicaraanya, aku tau! Hari itu Adit memilih untuk melepaskanku, ya dia memang sangat realistis, secara gamblang dia mengatakan bahwa dia tidak bisa berpindah keyakinan mengikutiku, walaupun dia sangat mencintaiku tapi rasa cintanya tidak bisa mengalahkan ke taat-annya pada Tuhannya. 

Lantas aku bisa apa? sainganku adalah Tuhannya? Aku tidak mungkin bisa bersaing dengan Tuhannya. Aku hanya bisa menangis, ya hari itu kami berdua menangis di pinggir pantai Ancol sampai sore hari.

Setelah itu Adit tidak pernah mengubungiku sama sekali, nomor handphone nya sudah tidak aktif, no whatssapnya tidak bisa dihubungi, semua akun social medianya pun sama. Sepertinya dia memang berniat untuk pergi dariku. Aku hanya bisa menangis pasrah. Sehari, dua hari, seminggu, satu bulan, dua bulan aku kira seiring berjalannya waktu aku akan bisa melupakan Adit. Tapi tidak semudah itu, aku mencoba untuk memulai hubungan baru dengan orang lain untuk melupakan Adit, tapi tidak semudah itu! Hubungan kami kandas dalam hitungan bulan, tidak ada yang sesempurna Adit bagiku! Ya Tuhan aku masih belum bisa melupakan Adit sampai saat ini, walaupun sudah lebih dari 2 tahun berlalu.

Kabar terbaru tentang Adit, yang aku dengar sebulan lalu dia sedang menjalani study di luar negeri. Dimanapun dia, aku harap Tuhannya selalu menjaganya, seperti Tuhanku yang menjagaku. Walaupun kita tidak bersama, aku berharap suatu saat kita bisa bertemu kembali sebagai teman baik, percayalah perpisahan kita adalah takdir yang telah dituliskan oleh Tuhanmu dan Tuhanku. 

Zhilgwin Sindy 25/4/2020

Diubah oleh sinsin2806 25-04-2020 04:00
ButetKerenAvatar border
abellacitraAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 55 lainnya memberi reputasi
56
2.2K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan