Sekarang sudah masuk bulan Ramadhan, bulan yang dinanti-nanti bukan hanya pemeluk agama Islam namun agama lain banyak yang mengakui menunggu bulan Ramadhan karena rasanya berbeda dengan bulan-bulan lain. Dimana banyak orang berdagang di pinggir jalan, mulai dari goreng-gorengan, makanan sehat  untuk berbuka, bahkan sampai ada orang-orang berbagi takjil, dan juga orang-orang yang menghabiskan sorenya untuk ngabuburit, yang dirindukan adalah suasananya yang hangat. Bahkan, pasti banyak teman kamu yang dari agama lain tapi antusias untuk ikutan buka Bersama (bukber).

Namun, Bulan Ramadhan ini begitu terasa berbeda sejak pandemi covid-19 menyerang, semua kegiatan di luar rumah dilarang dan pemerintah menghimbau untuk melakukan segala kegiatan di dalam rumah guna memutus rantai penyebaran covid-19. Bahkan, presiden baru saja mengeluarkan larangan mudik di tahun ini. Sedih tentunya, namun semua ada hikmahnya. Salah satunya adalah kebanyakan dari kita jadi punya banyak waktu dengan keluarga.

Pasti ada yang orang tuanya suka cerita zaman dulunya ngapain aja. Misalnya, “Dulu Bapak sama Mama kamu ketemunya di kantin pas SMA, Mama kamu nembak duluan”. Obrolan hangat yang ringan yang sebenarnya mungkin akan jadi jarang kalau kamu memutuskan untuk buka puasa di luar bareng teman-teman kamu.

Jika keluarga kamu termasuk keluarga besar yang memiliki banyak anggota, pasti debat masalah menu makanan apa yang mau dimasak sudah menjadi hal yang biasa. Namun, tidak semua orang bisa beruntung memperdebatkan menu apa yang mau dimasak, bisa makan saja sudah syukur. Di sinilah kita patut bersyukur kepada Tuhan karena masih memberikan kesempatan berkumpul Bersama keluarga dan memiliki menu yang bisa disantap.

Enggak Cuma pas kumpul keluarga besar dan kondangan aja kamu ditanya kapan nikah. Orang tua juga berhak kan untuk menanyakan hal tersebut, dan serunya saat itu anaknya masih jomblo. Membuat suasana berkumpul bareng keluarga di rumah jadi makin asik.