🌀السّلام عليکم ورحمةاللّه وبرکاته🌀

"Ketika mengingat disitu ada sisi gelap dan ada sisi terang. Hal seperti inilah yang dapat menyalakan kembali sisi terang tersebut. Semoga sisi yang gelap dapat pencerahan atas keterangan yang ada."

Hay Agan dan Sista, ketemu lagi dengan saya, @putrateratai.7. Di thread kali ini saya akan mengingat kebaikan yang pernah saya alami. Saya anggap ini terapi mental agar meyakini bahwa kita ini adalah makhluk yang paling sempurna dari makhluk lainnya, seperti hewan, tumbuhan, dan lainnya.

Tetap bersyukurlah Agan dan Sista, selagi kita masih bisa berlaku kebaikan. Semoga semesta mendukung kita.

"Kendalikan sifat egois dalam diri, pada diri yang lain. Sebaik-baiknya egois itu untuk diri sendiri, keburukan yang ada bila kita egois pada yang lain. Meskipun kebaikan yang kita lakukan tidak seberapa di mata kita, bisa jadi dampaknya sangat besar dan manfaat bagi sesama kita".

Kejadiannya ketika saya masih SMA, semenjak kelas 1 hingga lulus, saya selalu bersepeda. Pernah suatu ketika jalan kaki.

Jarak yang ditempuh dari rumah saya hingga sekolah cukup jauh, hampir 10 km. Mungkin tidak bagi teman saya mengendarai motor.

Bagi pengendara sepeda ontel seperti saya, bisa ditempuh dalam kurun waktu paling cepat 30-45 menit. Jika berjalan kaki bisa sampai 2-3 jam, bahkan hampir 4 jam.

Repotnya kalau musim hujan. Pakai mantel ribet (rungseb). Kadang buku pelajaran hampir basah kuyup karena tas sekolah tembus kemasukan air. Alih-alih hanya persiapan bawa tiga kantong kresek besar dan bawa ganti baju.

Satu kantong kresek besar untuk buku sekolah, satu kresek untuk baju sekolah, dan satu lagi untuk sepatu.

Pulang sekolah musim hujan terobos hujan, hujan-hujanan. Hampir tiap hari aktiftas pulang sekolah saya seperti itu, sempat saya ambil jalur jalan pulang tidak seperti biasanya. Jenuh liat pemandangan pinggir jalan di kota sempit. Saya lewat pinggiran kota.

Kala itu hujan angin badai, petirnya cukup membuat saya khawatir, perkiraan jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. angin yang menghempaskan air hujan mengenai wajah saya, dan sempat mengaburkan pandangan saya. Jarak pandang yang saya rasakan kala itu ±5m.

Tiba-tiba "krasaks bruks dugh!!", ranting kering pohon palm yang berada di pinggir jalan jatuh tepat di depan saya. Sebelumnya saya sempat ngerem mendadak saat sepeda berkecepatan kisaran 20 km/jam. Ban belakang sepeda sudah berhenti beputar, tapi badan sepeda masih melaju semakin lama semakin perlahan, dan ranting pohon sudah memalangi perjalanan pulang sekolah saya.

Untungnya saat itu tidak ada mobil lalu lalang. Sehingga perhentian sementara saya bisa untuk membenahi, menyingkirkan ranting pohon palem tersebut ketepian jalan. Agar tidak ada pengendara lain celaka, yang hampir menimpa saya.

🌀والسّلام عليکم🌀

Terimakasih sudah menyimak.

🍃❄🍃

23 April 2020
Kisah@putrateratai.7Realitas

"Opini pribadi dan tambahan untuk gambar ilustrasi diambil dari beberapa situs internet".

🍃❄🍃