Hai Sista!

Para desainer dari dunia fashion tak pernah berhenti untuk terus menghadirkan karya-karya dan inovasi-inovasi terbarunya setiap hari. Inovasi-inovasi dari para desainer inilah yang akhirnya membuat brand-brand fashion menjadi dikenal masyarakat luas. Seperti salah satu brand fashion ternama, Gucci. Berkat produk-produknya yang terus hadir mewarna dunia fashion, rumah mode asal Italia tersebut pernah menjadi salah satu brand fashion tervavorit pada tahun 2016 dan menjadi brand terpopuler pada tahun 2018 silam loh.

Tapi sayangnya nasib sedang tidak baik dengan Gucci, di tahun 2020 Gucci harus mengalami penurunan penjualan hingga 23,2 persen dibandingkan dengan awal tahun 2019 lalu. Penurunan penjualan ini tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh COVID-19 yang sedang melanda ratusan negara di seluruh dunia. Bahkan hal ini tak hanya dialami oleh Gucci saja, melainkan oleh brand fashion high-end lainnya seperti Balenciaga, Yves Saint Laurent dan Bottega Veneta.



CEO Kering Francois-Henri Pinault mengatakan bahwa penurunan penjualan dari USD 2,52 miliar menjadi USD 1,96 miliar ini memang disebabkan karena pandemi COVID-19 yang sedang terjadi. COVID-19 membuat toko-toko dan butik-butik rumah mode ini banyak yang ditutup sehingga terjadinya penurunan angka penjualan tersebut.

Penurunan ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan bagi para petinggi Kering, karena sebelumnya mereka sudah memprediksi bahwa penurunan penjualan akan terjadi di tengah pandemi saat ini. Dalam prediksinya, Kering memprediksi terjadi penurunan penjualan sebesar 15 persen pada awal tahun 2020 ini, selain itu mereka juga memprediksi bahwa marjin operasional juga akan terjun bebas, dan kondisi ini akan terus berlanjut hingga bulan Juni atau Juli mendatang.

Tapi tentunya hal ini tak membuat Gucci putus asa, Gucci tetap berusaha untuk mempertahankan dirinya sebagai brand high-end terlaris loh. Salah satunya dengan pertimbangan untuk meningkatkan penjualan langsung dari perusahaan ke konsumen sebagai solusi pejualan saat ini yang telah terbukti dengan meningkatnya penjualan online sebesar 20 persen.