- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Raga Dan Hati Berpisah. Akankah Ia Kembali?


TS
prada567
Raga Dan Hati Berpisah. Akankah Ia Kembali?

Begitu Sulitnya Aku Melewati Hati Yang Dibawa Pergi

Selirih hembusan angin. Membawaku jauh ke dalam lamunan, berat rasanya ku ikhlaskan seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Ia menepuk pundakku sebelum aku jauh terbawa lamunan. Membuyarkan semua lamunan kegundahan ini.
"Tidakkah kamu ingin minum teh, atau kelapa muda di sore ini?" ucapnya kepadaku.
"Tidak, terimakasih Elson" balasku lirih. Angin semakin santai membawa deburan pasir yang menari di udara, melukiskan suasana hati nan sumbang.
Bagiku, Elson adalah bagian dari hidupku. Terkadang hatiku bertanya-tanya, mengapa ia mengajakku ke dermaga ini?
Ia mengajakku duduk di tepian dermaga, kami saling berpandangan.
Ia mengawali obrolannya.
"Maafkan aku, Eida!" ucapnya mengagetkanku.
"Ada apa Elson?" tanyaku kepadanya.
Ia menunduk, pandangannya sayu. Kucoba mengangkat dagu nya,
"Bicaralah, Elson"
Ia mengeluarkan sebuah tiket study ke Luar Negeri 'Study To Las Vegas'. Jantungku berdegub kencang membaca tiket itu, mulutku bungkam, lidahku kelu. Tanpa sadar, air mataku menetes, menghapus senyuman yang selama ini aku berikan kepadanya.
"Elson, inikah yang kamu mau? Aku masih ingin disini bersamamu Elson!" ucapku sendu.
"Aku tau, Eida. Ini bukan pilihan terbaik. Akupun juga masih ingin disini bersamamu, tapi aku tak bisa menolak keinginan orang tua ku, yang sudah memperjuangkanku sampai ke Las Vegas" ujarnya
"Ingatlah semua kenangan saat kita disini, semua canda mu untuk membuatku tertawa, Elson"
"Akan selalu kuingat, Eida!"
Ia mengusap air mataku, membelai rambutku dan menggenggam jemariku.
Kucoba untuk mengikhlaskan kepergiannya. Aku mengantarnya ke gerbang dermaga. Ia meraih tanganku dan mencium nya.
"Kita akan berjumpa lagi Eida"
Dengan berat hati aku menjawabnya.
"Aku akan menunggumu, Elson"
Ia meninggalkan sepucuk surat yang berisi semua curahan hati yang ia rasakan selama ini. Ia memberiku setangkai putih bunga sedap malam dan juga untaian bunga Tirta Ungu yang belum pernah ku lihat.
"Aku berangkat sayang, Assalamu'alaikum. Sampai berjumpa lagi. Kita pasti bertemu lagi!"
Aku menghela napas berat, "Wa'alaikumussalam, kuharap juga begitu, Elson"
Ia beranjak meninggalkanku. Aku menarik tangannya, menghempaskan tubuhnya dan menghambur di pelukannya. Ia mencium keningku.
"Aku akan sangat merindukanmu, Elson"
Ia bergegas menuju kapal. Layar terbuka, kapal pun melaju. Ia melambaikan tangannya diatas kapal.
Senja menjadi saksi, atas kepergiannya. Aku menunggunya hingga kini.
Diubah oleh prada567 24-04-2020 18:59






nona212 dan 38 lainnya memberi reputasi
39
780
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan