Hallo agan sista semuanya!
Pada kesempatan kali ini saya mau berbagi sedikit cerita nih kepada agan sista semuanya. Dimana pada tahun lalu tepatnya pada tahun 2019, saya pernah ikut bersama keluarga saya untuk berlibur ke rumah nenek yang ada di daerah Berastagi. Waktu itu kami memang sengaja berada disana selama bulan puasa dan sampai hari lebaran tiba.

Jadi sembari menunggu hari lebaran tiba, selama di Berastagi itu saya banyak sekali menghabiskan waktu bersama keluarga membantu nenek yang sudah tua untuk memetik buah jeruk untuk dijual nantinya.

Buah jeruk yang dihasilkan dari kebun nenek tersebut memang tidak terlalu banyak sih gansis, namun cukuplah untuk membeli kue buat lebaran nanti dan untuk biaya lain-lain nanti saat lebaran tiba hehehehe. Memang sih saya ikut membantu untuk mengangkat buah jeruk yang sudah dikumpulkan untuk dijual tersebut, akan tetapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa sembari membantu mengangkat buah jeruk tersebut, saya juga tidak lupa membantu memakan sebagian buah jeruk tersebut hehehehe. Karena saat itu saya sedikit haus gansis.

Nah, singkat cerita dimana buah jeruk tersebut telah siap kami panen dan sudah habis kami jual. Dan ketika itu juga maka lenyaplah aktivitas yang kami lakukan setiap hari tersebut. Oh ya, nenek saya itu ternyata punya makanan kesukaan nih gansis. Apakah agan sista ingin tahu makanan kesukaan nenek saya tersebut?

Yups, makanan kesukaan nenek saya itu adalah nasi goreng telur mata sapi hehehehe. Dan selama saya berada dirumah nenek nih gansis, setiap pagi itu saya yang membuat makanan kesukaan nenek tersebut. Dan bukan hanya buat nenek saya saja ya gansis, juga buat keluarga saya juga sih hehehehe. Jadi setiap pagi itu selama saya beserta keluarga saya berada di rumah nenek, sarapan pagi kami itu setiap hari adalah nasi goreng telur mata sapi.

Setelah kami semua selesai makan bersama, saya selalu mencuci peralatan makan tersebut. Ya karena memang tidak ada yang mau melakukannya selain saya selama kami berada di rumah nenek. Memang sih saya punyak kakak juga yang ikut bersama keluarga untuk berlibur di rumah nenek, akan tetapi si kakak itu sangat pemalas gansis hehehehe.

Hari berganti hari, dan tidak terasa tinggal 2 hari lagi untuk tiba hari lebaran. Dan saya saat itu tidak bersabar lagi untuk menunggu hari lebaran tersebut tiba. Dan saat itu saya banyak bercerita kepada nenek sembari kami makan mie bersama di halaman rumah. Dan sesudah itu, seperti biasa bahwa peralatan makan yang kami pakai buat makan mie bersama nenek tadi wajib saya cuci. Dan yang membuat saya sedikit terkejut adalah, ketika itu si kakak ikut membantu saya untuk mencuci peralatan makan tersebut. Aku juga sedikit kebingungan sih melihatnya gansis. "Kenapa ya tiba-tiba hati si kakak bisa tersentuh dan berubah begini?", ucapku dalam hati.

Tapi, akhirnya saya sadar bahwa hal kecil yang saya lakukan selama ini bisa menyebarkan kebaikan kepada orang-orang yang berada disekitar saya.

Dan singkat cerita, hari lebaran telah tiba nih gansis. Dan kami akhirnya semua berkumpul di rumah nenek bersama-sama dengan keluarga, tetangga dan beberapa keluarga yang lainnya juga yang ikut silaturahmi di rumah nenek. Dan saya tidak lupa bahwa saat itu kami sangat banyak sekali menyajikan menu makanan.

Dan karena banyaknya orang yang makan saat itu juga, maka tentu banyak juga peralatan makan yang terpakai dan menjadi kotor. Dan kala itu saya meminta bantuan kepada si kakak untuk mencuci dan membersihkannya. Dan si kakak juga dengan senang hati menerima tawaran saya itu. Ya walaupun sebenarnya kami masih butuh tenaga satu orang lagi untuk mempercepat waktu kami membersihkannya, agar kami juga bisa ikut membantu melayani menghidangkan menu makanan kepada tamu yang lain yang saat itu datang silaturahmi ke rumah nenek.

Dan tiba-tiba nih gansis, tanpa kami sadari bahwa ada seorang anak dari tetangga rumah nenek yang melihat kami kala itu merelakan tenaganya untuk ikut membantu kami mencuci dan membersihkan peralatan makan tersebut. Padahal menurut cerita dari nenek sebelumnya kepada saya, bahwa si anak tersebut juga sangat pemalas sama seperti kakak saya nih gansis.

Ketika kami mencuci dan membersihkan peralatan makan tersebut, aku dan si kakak sembari bercerita dan bertanya juga kepada si anak yang rela membantu kami tersebut.

"Ada gerangan apa nih sehingga kamu bisa mengikhlaskan diri untuk ikut bersama-sama dengan kami membersihkan peralatan makan ini?", ucap saya dan si kakak.

"Saya tersentuh dari si kakak", ucap singkat anak tersebut.

Ternyata setiap hari si anak tersebut sering melihat aktivitas saya bersama si kakak selama berada dirumah nenek. Dan saat itu juga saya teringat bahwa hal kecil yang mengakibatkan kebaikan yang sudah saya sebar sebelumnya tanpa saya sadari kepada si kakak, akhirnya tersebar juga kepada orang lain.

Nah, jadi bagi agan sista semua dimana pun berada saat ini, marilah kita bersama-sama menyebar kebaikan melalui hal-hal kecil yang dapat kita lakukan. Kita bisa membantu ibu mencuci pakaian, membantu ibu memasak, membantu ibu menyetrika atau membersihkan rumah. Karena tanpa kita sadari bahwa kegiatan atau hal-hal kecil yang kita lakukan tersebut bisa membentuk karakter kita untuk berbuat baik dan menyebarkan kebaikan kepada orang-orang disekitar kita. Baik itu tersebar kepada kakak kita, adik kita atau abang juga kita. Dan lambat laun si kakak kita, adik kita atau juga abang kita akan terbiasa dengan hal tersebut dan mereka juga akan terbiasa melakukannya di mana saja. Dan itu akan berdampak juga terhadap orang-orang yang berada di sekitar mereka.

Demikianlah sedikit cerita singkat dari saya tentang tips menyebarkan kebaikan melalui hal kecil ketika mencuci peralatan makan di rumah nenek. Terimakasih.