Kaskus

Food & Travel

tyatutuAvatar border
TS
tyatutu
Melihat Lebih Nyata Sisa Konflik Poso dan Jejak Terorisme
Nama Poso, waktu terorisme masih berjaya, merupakan momok mengerikan. Ya, pasalnya diyakini Santoso, gembong teroris, berdiam di sana dan membuat markas. Tepatnya di Gunung Biru. 

Berbagai cerita seram juga datang dari sana. Bukan cuma masalah terorisme tapi juga konflik agama yang pernah jadi serial berdarah di sana. Menakutkan pastinya. 

Tapi saya justru penasaran. Jadi waktu itu, ada kabar kami akan disebar ke berbagai penjuru daerah untuk mengecek langsung pemilu di berbagai daerah rawan. Saya memilih Sulteng, dan bicara kepada pihak yang mengajak saya agar kami bergerak ke Poso. 

Mereka geleng-geleng….khawatir membawa saya yang perempuan. Tapi kesempatan berpihak. Mereka pun memutuskan akan berangkat ke Poso setelah terlebih dahulu ke Palu. 

Sampai di sana beragam jamuan hadir dan kami menikmati segala seafood segar di bibir pantai yang saya gak tahu keadaannya setelah gempa beberapa waktu lalu. Berbeda dari kebanyakan pantai di Indonesia. Wilayah palu yang berada di dekat pantai ini memiliki ombak yang besar dan juga tak ada pasir yang bisa dijadikan tempat nyantai. Semua ombak langsung berbenturan dengan batuan pemecah ombak. 
 Melihat Lebih Nyata Sisa Konflik Poso dan Jejak Terorisme

Tak lama dari sana, saya berbincang dan mendapat insight keadaan poso terbaru. Cukup aman pikir saya. Maka meluncurlah kami ke Poso melalui darat dengan iring-iringan sekitar 5 mobil. Dan berhenti di beberapa titik utk itvw polres di sana sambil menyantap ragam kuliner. 

Perjalanan yang ditempuh sekitar 6 sampai 8 jam, hampir sama jaraknya dari Jakarta ke Semarang katanya. Dan itu pun ngebut melewati tebing dan membelah hutan. Untung jalanan sepi dan mulus jadi Alhamdulillah perjalanan lancar. 

Sampai akhirnya kami mulai masuk desa Poso yang auranya sudah membuat saya tidak nyaman. Pertama, yang kita lewati adalah perkampungan kristen. Di depan rumah penuh dengan salib besar-besar yang menandakan itu daerah mereka. 

Rekan polisi menunjukkan saya beberapa tempat yang bikin begidik bulu roma. Tempat satu pesantren dibakar yang masih ada sisa-sisa terbakar tak diperbaiki. 

Konten Sensitif
 Melihat Lebih Nyata Sisa Konflik Poso dan Jejak Terorisme


Lainnya, lagi saya melihat satu gapura besar menuju Poso. Ternyata, selepas saya dari sini. Teman TNI bilang dulu waktu konflik Poso, banyak kepala manusia yang dipajang dipintu masuk itu. Hwaaaa….

Ada juga cerita lainnya, yang menyebut ada pesantren yang dibakar namun tak ada satu pun korban jiwa karena api tersebut tidak mampu membakar pesantren itu. Cerita berseliweran dari kuping saya. Cerita ini seolah melengkapi cerita ngeri tentang teroris lainnya. 

Jadi mungkin salah satu kami ngebut gila-gilaan adalah menghindari ancaman yang mungkin saja datang. Jadi rekan polisi saya pernah ditembaki dari atas bukit-bukit sekitar oleh para teroris. 

Akhirnya kami berhenti di titik kumpul kami di Polres Poso dan Kodim di sana. Mendengar penjelasan bahwa sebisa mungkin mereka akan menjaga kami dan dua rekan saya untuk datang ke tempat pemilihan. 

Lalu kami dibawa ke KPU setempat untuk mendapat pencerahan mengenai Pilkada yang akan digelar besok. Saya sungguh kaget karena mantan napi dan konbantan teroris ikut masuk mencalonkan diri jadi caleg. Saya menahan napas dan membayangkan bagaimana kalau mereka tidak benar-benar tobat dan masuk pemerintahan. 

Malam pun tiba, dan ini adalah waktu ketegangan mencapai puncaknya. Tunggu cerita selanjutnya. Videonya lihat di sini.  cerita lainnya lihat di sini. 



as1313Avatar border
tata604Avatar border
tata604 dan as1313 memberi reputasi
2
1.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan