Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaniarfAvatar border
TS
kaniarf
Tanpa Selamat Tinggal
Tanpa Selamat Tinggal

"Tanpa Selamat Tinggal"

Tanpa Selamat Tinggal

sumber: greenhub.co.id

“Masih betah menjomblo lo, Man?”

Pertanyaan itu datang dari mulut rekan kerjaku dengan cara yang begitu tiba-tiba. Bagaimana tidak, saat itu aku sedang fokus mengerjakan tumpukan laporan hasil penjualan produk perusahaan kami. Beragam nama produk dan kumpulan angka-angka mengharuskanku berkonsentrasi penuh. Jika saja temanku itu tak menambahkan “Man” di akhir kalimatnya yang merupakan panggilan akrabku di kantor, mungkin aku tak akan sadar kalau pertanyaan itu diajukannya untukku.

“Kenapa? Lo mau cariin gue cewek?” Daripada menjawab, kuajukan pertanyaan lain yang lebih mirip tantangan itu pada Adit, rekanku.

Mendengar pertanyaanku itu, Adit justru tertawa. Ia bahkan menambahkan kalau sepertinya akan sulit baginya mencarikan wanita yang mau menjalin hubungan denganku. Tidak salah, aku memang bukan pria seperti Adit yang mudah disenangi lawan jenis. Sikapku cenderung kaku dan aku selalu merasa canggung jika harus mengobrol dengan lawan jenis yang baru kukenal. Dengan semua sikap itu, tak heran jika aku sudah menyandang status jomblo selama dua tahun terakhir.

Apa aku terlalu pemilih? Ah, aku bahkan merasa tak punya hak untuk hal itu. Wajahku tidak tampan, dompetku tak tebal, jadi apa yang bisa kubanggakan? Rasanya seperti orang tak tahu diri kalau aku mengharapkan wanita cantik jelita bagai bidadari menjadi kekasihku. Bagiku, ada yang mau tanpa banyak menuntut pun sudah syukur.

“Gue tau lo canggung kalo ngomong sama cewek. Tapi, zaman udah canggih. Kenapa gak coba cari jodoh di sosmed? Chatdulu, kalau nyambung baru ajak ketemuan.” Adit memberikan saran yang hanya kurespons dengan gerakan angkat bahu. Sepertinya apa yang kulakukan cukup membuat Adit berhenti mengganggu fokusku dan kembali mengerjakan tugas kantor yang menjadi bagiannya.

Sebenarnya apa yang Adit katakan ada benarnya. Sosial media saat ini cukup membantu orang-orang canggung dan singlesepertiku mencari pasangan tanpa harus bertatap muka langsung. Kami bisa saling bertukar informasi lewat chat terlebih dahulu, menimbang apakah kami memiliki selera yang sama sebelum kemudian memutuskan untuk saling bertemu. Entah apa yang merasukiku, tapi malam itu aku tertarik menjalankan saran Adit.

***

Tanpa Selamat Tinggal

sumber: DMDesign

Aku mengikuti akun gadis itu karena jujur saja foto profilnya sangat menarik perhatian. Cantik, kulitnya putih bersih dengan rambut panjang hitam pekat. Di foto itu, ia mempermanis penampilannya dengan bando bertangkai kecil dengan hiasan bunga plastik berwarna kuning di sisi kanannya. Sebagai lelaki normal, rasanya tidak mungkin kalau tidak tertarik dengan wajah cantik dan gaya fotonya yang imut itu. Oh ya, namanya Andien.

Tanpa menunggu lama, gadis itu menerima permintaan pertemananku. Dia sering online tapi sangat jarang memasang status atau mengunggah foto. Aku ingin sekali mengirim chat pribadi tapi aku takut gadis itu merasa tidak nyaman. Biar bagaimana pun aku ini masih orang asing baginya dan belum lama menjadi teman di sosial media. Jadi, aku pun memilih untuk memulai dengan mengomentari statusnya saat gadis itu mem-posting sesuatu.

Berawal dari sikap sok akrabku di kolom komentar, lama-lama kami jadi semakin akrab. Sapaan yang awalnya kaku, semakin lama semakin mencair. Aku bahkan seperti sudah mengenal gadis ini sejak lama, ya, seperti teman lama. Tapi, tentu saja saat itu aku masih tahu diri. Aku pikir gadis itu mungkin hanya bersikap ramah saja, mana mungkin dia tertarik denganku yang memasang foto profil tanpa filter apa pun saat itu.

Selama hidup, aku tak pernah merasa terlahir jadi pribadi yang penuh keberuntungan. Tidak pernah, hingga Andien tiba-tiba memulai percakapan melalui chatpribadi di sosial media. Gadis berkulit seputih susu itu bahkan mengaku tertarik padaku yang berkulit mirip kopi hitam ini. Andien pula yang duluan meminta nomor ponselku, katanya supaya ia bisa menghubungiku tanpa harus online sosial media terlalu sering. Tanpa pikir panjang, aku pun setuju bertukar nomor onsel dengannya.

Hubungan kami berjalan semakin intim. Berkirim pesan dan saling menelepon tiap malam layaknya sepasang kekasih. Padahal tak pernah ada kata ‘jadian’ di antara kami, tapi entah sejak kapan pula Andien mulai memanggilku ‘sayang’ dan aku pun juga begitu. Status kami memang tidak jelas, tapi aku tahu perasaan kami berdua nyata dan jelas. Kami mulai saling mencintai.

***

Enam bulan menjalin hubungan teman tapi mesra jarak jauh itu, akhirnya ada satu momen dimana kami memutuskan saling bertatap muka. Kebetulan saat itu Andien yang selama ini kuliah di Kalimantan memutuskan pulang ke rumahnya di Jakarta. Kami janji bertemu di gerbang perumahan kediaman keluarga Andien yang tidak pernah kusangka merupakan kawasan perumahan elit. Saat itulah rasa percaya diriku mulai luntur.

Tiba saat kami bertemu, Andien terlihat sama seperti di fotonya. Gadis itu sangat cantik, tak pernah berhenti tersenyum. Melihat Andien yang terlihat senang bertemu denganku membuatku sedikit tenang. Sepertinya gadis itu memang benar-benar melihat sesuatu yang menarik dalam diriku entah apa itu, aku pun tak tahu.

Seharian itu kami habiskan waktu bersama. Anehnya aku tak canggung sama sekali padahal baru pertama kali bertemu. Pertemuan itu rutin kami laksanakan, memanfaatkan waktu Andien di Jakarta yang sebenarnya tidak lama. Andien harus kembali dan melanjutkan perkuliahannya. Sayangnya, aku tak bisa mengantar kepergiannya ke bandara.

***


Tanpa Selamat Tinggal
sumber: bestofme.in

Aku menunggu kabar dari Andien. Katanya ia akan menghubungiku saat sudah sampai di kontrakannya. Tapi, aneh, hingga larut malam Andien tak kunjung menghubungiku. Kucoba menghubunginya tapi juga tidak tersambung. Aku pikir gadis itu mungkin kelelahan dan langsung tidur. Jadi aku tak terlalu mengambil pusing hal itu. Aku berniat menghubungi gadis itu lagi besok pagi.

Pagi hari, sebelum berangkat kerja, seperti biasa aku mengirim pesan sapaan selamat pagi untuk Andien. Tapi, tidak ada balasan. Aku juga mencoba meneleponnya tapi masih tidak terhubung. Saat itulah aku mulai merasakan ada yang aneh, karena biasanya Andien selalu bangun pagi-pagi sekali. Penasaran, aku pun membuka sosial medianya dan saat itulah aku teringat pada akun Nadia, kakak sepupu Andien yang kini tinggal bersama gadis itu. Kak Nadia tahu bagaimana hubunganku dengan Andien saat itu.

[Kak, ini Firman. Andien kemana ya? Kenapa susah dihubungi?]

Kira-kira begitulah pesan chatyang kukirim. Tentu saja tak langsung dibalas. Aku menunggu balasan chat itu sembari bekerja. Hari itu aku tak bisa fokus. Rasanya ingin terus mengecek ponsel. Berharap Kak Nadia segera membalas.

[Firman, yang sabar ya.]

Satu kalimat itu sukses membuat jantungku berdegup cepat. Perasaanku semakin kacau bukannya semakin tenang. Dengan frustasi, aku pun mengetik balasan dan bertanaya ada apa dengan Andien seperti orang kesetanan. Hingga kemudian jawaban Kak Nadia berikutnya membuat dunia rasanya runtuh.

[Andien meninggal tadi pagi. Di perjalanan dari bandara, mobil Andien kecelakaan. Sempat kritis, tapi Andien gak bisa bertahan. Maafin Andien ya kalau ada salah.]

Aku tak percaya, tentu saja. Rasanya ini seperti drama romantis receh dengan sad ending. Tapi ucapan belasungkawa dari saudara dan teman-teman Andien di sosial media itu jelas nyata. Andien benar-benar pergi, saat aku merasa dialah satu-satunya gadis yang bisa menerima segala keadaanku apa adanya. Andien pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Meninggalkan cintaku yang baru saja semakin berkembang untuknya.


Tanpa Selamat Tinggal
sumber: LifeHacks.com

[THE END]

emoticon-Pelukemoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Staremoticon-Big Kiss

 

Quote:
Diubah oleh kaniarf 22-04-2020 05:54
ukhtyfit81Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
696
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan