Karena Satu Huruf, Sepuluh Kebaikan



Keluarga besar ane, dari kakek, uwa, encing, orang tua, dan adik-adik ane adalah tenaga pendidik, harapan besar dari orang tua ane, khususnya nyokap, yaitu ane bisa menjadi seorang guru.


Tapi jiwa ane tidak atau belum terpanggil kala itu, ane lebih suka bekerja sebagai tukang bersih-bersih, padahal sebagian orang sangat apriori terhadap posisi tersebut.


Ijazah yang ane tempuh untuk menjadi sarjana cuma sebagai pajangan, dan ane sadar kesedihan di mata nyokap.


Setelah menikah barulah hati ane terketuk untuk mengamalkan ilmu ane dan memenuhi keinginan orang tua ane, nyokap selalu bilang "cari keberkahan".


Ane kurang percaya diri untuk memulai mengajar di sekolah, kebetulan di tempat saudara ane mengajar membutuhkan seorang tenaga pendidik pria, karena semuanya perempuan.


Saat itu ane ngajar di TPA (Taman Pendidikan Alqur'an) awalnya sih ane tetap nggak percaya diri menjadi seorang guru, apalagi kalau di TPA pasti dipanggil ustadz, dan ane belum siap dengan gelar tersebut.


Ilustrasi di sini

Meskipun menjadi seorang guru juga menjadi bahan pertimbangan yang sangat lama apalagi kalau dilihat dari gajinya, jauh dari gaji ane sebelumnya, tapi memang bukan itu yang dicari


Dulu, kalau kakek dan nyokap mengajar, ane senang banget ngelihatnya, mengajarkan anak-anak untuk membaca Al Qur'an jauh lebih bernilai di saat melihat mereka lancar dalam melantunkan ayat-ayat-Nya.


Salah satu alasan ane memilih mengajar di TPA, ane masih ingat betul, bahwa satu huruf dalam Al Qur'an itu adalah sepuluh kebaikan, dan tidak ada yang bisa menandinginya, ane kasih contoh, Alif Lam Mim itu bernilai 30 kebaikan, kalau dibandingkan dengan memungut paku di jalan, ane harus memungut 30 paku untuk menyamai kebaikan tersebut.


Satu hadits lagi yang ane ingat betul, ajaran orang tua ane "sebaik-baik kalian adalah orang yang mengajarkan Al Quran" (riwayat AlBukhari).


Berat banget thread ane kali ini, harus membawa-bawa hadits, lanjut ke pembahasan, ane mengajar di TPA hanya sekitar tiga tahunan, karena faktor x yang tidak bisa ane sebutkan dalam thread.


Ane cuma mau mengajak para kaskuser, yang punya kelebihan dalam membaca Al Quran coba diamalkan ilmunya, meskipun gajinya sangat kecil, setidak-tidaknya ajarkan pada adik-adik ente, karena kebaikannya bukan berhenti sampai di dunia, akan terbawa sampai akhirat kelak.


Manfaat yang ane rasakan dari mengajarkan membaca AlQuran banyak sekali, tidak ada kebahagiaan yang bisa menandingi ketika melihat wajah-wajah polos mereka saat belum bisa mengucapkan huruf-huruf Hijaiyah sampai mereka bisa melantunkan keseluruhan isi Al Quran tersebut, apalagi mereka mengamalkan isinya.


Karena di dalam kitab suci mengajarkan banyak hal, salah satunya hormat kepada kedua orang tua dan guru.


Awal tahun, sebelum virus coro melanda, ane bertemu dengan murid TPA, dulu dia masih SD, pas ketemu dia sudah berseragam abu-abu, kirain dia lupa, setelah melihat ane, dia tetep cium tangan ane, hati ane luluh, ada rasa bangga dalam hati, bahwa mereka, anak didik ane tidak melupakan ajaran yang ane berikan.


Opini ane dari ilmu yang ane terima dari orang tua dan guru-guru ane.

Terimakasih para admin dan kaskuser yang mau berkunjung ke thread ane.