Bingung, aku harus mulai darimana kisah ini. Pasalnya aku sudah dua kali terjerumus dalam keadaan buruk. Banyak hal yang membuatku trauma menjalin sebuah hubungan, hingga akhirnya aku benar benar merasa depresi. Oke kita mulai dari tahun 2012.

Desember 2012
Ini kisah pertamaku di SMP! Waktu itu aku sudah kelas 9 menuju semester akhir. Aku bertemu dengannya, sebut saja si A. Dia adik kelasku dan aku membencinya diawal pertemuan kami. Namun ia terus mengejarku selama satu bulan penuh. Dan hatiku luluh berkat rayuan rayuan mautnya. Oke dalam setahun hubungan kami sangat baik dan berjalan mulus. Hingga diawal bulan tahun 2014 kami benar benar harus mengakhiri hubungan kami lantaran kedua orang tuanya yang tak menyukai adanya jalinan cinta antara aku dan si A.

Mereka bilang, aku tak sepadan dengan anaknya. Mereka bilang kehidupanku terlalu mewah padahal hanya kalangan bawah. Mereka bilang aku sering pulang malam dan anak nakal. Aku memang anak orang biasa, bapak dan ibuku hanya buruh pabrik. Padahal hidupku biasa saja, tak pernah mewah sedikitpun. Pakaian apa adanya bahkan perhiasan tak pernah nampak melenggang di tubuhku. Aku pulang malam memang karena jarak tempuh sekolahku satu jam dari rumah. Aku harus menggayuh sepeda, naik bus, naik becak, baru bisa sampai disekolah begitu pula sebaliknya. Kegiatan sekolahku juga banyak, ekstrakulikuler Tari, Musik, Teater dan Pramuka. Namun alasan itu tak digubris kedua orang tuanya.

Namun ia tetap mengejarku, aku menolak aku tak mampu menerima semua cemoohan orang tuanya. Ternyata ia bermuka dua. Setelah ia lulus SMP dan masuk SMA terfavorit di kabupaten kami. Dia lebih memilih wanita lain yang memang jauh lebih menarik daripada aku. Akhirnya kami mengakhiri hubungan kami ditahun 2015. Namun karena hubungan kami yang lama, dan aku sudah sangat mencintainya. Aku sempat depresi berat hingga membakar semua foto kenangan. Seminggu hanya tidur dan tak mandi. Hanya makan seperlunya. Dan untungnya itu bersamaan dengan libur sekolah.

Oke berlanjut di tahun 2018

Januari 2018
Harusnya diusiaku yang menginjak 20th menjadikanku lebih dewasa dan tidak masuk lobang yang salah sebanyak 2x. Ternyata salah, aku kembali masuk kedalam jurang neraka. Dimana aku telah bekerja disebuah pabrik sepatu, dan yaa! Aku berkenalan dengannya. Sebut saja si D. Ia tak tampan, kurus bahkan cenderung pendek. Namun ada hal yang menarik darinya. Dia menyukai fotografi, dan aku selalu jadi objeknya dalam memotret, meskipun bekalnya hanya smartphone. Ini buktinya!


Itu aku ketika berlibur bersamanya di salah satu tempat wisata. Kami senang meskipun tak menjalin hubungan. Dia bilang dia hanya benci ada laki laki lain yang dekat denganku dan dia menyukaiku namun hanya mencintai pacarnya S E U T U H N Y A! Aku kaget ketika pertama kali tau bahwa ia sudah memiliki hati lain yang harus dijaga. Namun aku tetap tak mau berpaling darinya.

Setiap pagi ucapan manis selalu keluar dari mulutnya. Sangat manis namun menusuk kalbu. Sewaktu istirahat kami juga selalu makan bersama. Malam minggu kami juga selalu bersama. Karena jadwal dengan kekasihnya ada di malam selain malam minggu. Tapi lama lama hatiku hancur ada didalam cinta segitiga ini. Aku merasa aku sudah tak mampu dengan ini semua. Aku jenuh, aku bosan harus dibully banyak orang banyak teman kerjaku lantaran menjadi orang ketiga. Akhirnya di bulan November 2018 aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaanku keluar dari zona nyaman bersamanya. Dan aku pulang kampung, meski dalam perasaan kecewa dan hancur.

Tuhan memang adil, karena tuhan sangat menyayangiku ia memberikan jodoh yang begitu cepat. Dibulan Desember seseorang yang dulu aku kenal datang kerumah dan melamarku. Awalnya aku menerima karena ingin move on. Tapi karena ia serius, akhirnya aku sangat mecintainya. Dan ia menjadi suamiku, kami menikah di bulan Mei 2019.

Dan kami sudah memiliki buah hati yang lahir dibulan Februari 2020 kemarin.

Thank you
Pict by me