Kegiatan pecinta alam memang membuatku terbayang dengan dirinya, sang mantan yang sempat mengisi kekosongan hati ini. Tawanya, candanya, bahkan kebaikannya tak bisa kulupa. Hingga hari inipun aku selalu berdo'a agar dirinya diberikan rezeki dan cinta sejati.



link gambar

Entah mau di mulai darimana kisah ini, layaknya kisah roman picisan namun ternyata benar terjadi pada diriku. Tak kusangka hidupku layaknya film layar lebar yang di permainkan oleh cinta.

Kami sudah berikrar untuk selalu bersatu hingga menua bersama, tapi nampaknya kehidupan tak setuju dengan janji kami. Dia selalu tahu kesukaanku begitu juga sebaliknya, terkadang dia selalu ada ketika aku sedang banyak masalah, nasihatnya selalu menjadi penyejuk dikala gundah gulana.

Buatku, dia adalah lelaki yang sempurna. Tampan, gagah, dan penyabar senyumnya tetap ada untukku walau ia terlihat letih akibat pekerjaannya.

Namun di saat janji kami untuk bersatu terbentur oleh iman kami yang berbeda, disitulah konflik cinta mulai muncul. Keluargaku akan menerima kalau dia pindah keyakinan, tapi tak semudah itu keluarganya pun memiliki pendapat yang sama. Bila aku ikut keyakinannya maka mereka akan menerimaku.

Tentu saja hal ini membuatku pusing tujuh keliling, aku tak mungkin berganti keyakinan imanku kepada Tuhan lebih besar daripada cintaku kepada dia. Begitu juga dirinya, keyakinannya lebih penting di bandingkan cinta kita berdua. Tadinya kami ingin menikah tanpa harus menanggalkan keyakinan masing-masing tapi itu tak mudah, pernikahannya akan memakai keyakinan yang mana? Ritual nikah tak segampang hanya mengucapkan kata cinta.

Mau tak mau kami berdamai dengan keadaan, cinta kami sepertinya tak bisa disatukan hingga ke jenjang yang lebih jauh. Biarlah cinta ini tetap bersemi walau tak memiliki, aku tahu ini memang berat tapi bila dua keyakinan disatukan rasanya seperti air dan minyak. Karena nikah bukan hanya sesaat, dan juga bagaimana dengan keluarga besar?

Disinilah aku mengalah untuk memperjuangkan cinta. Biarlah ia menjadi kisah indah pengantar tidur di kala aku tua nanti, tetap tersenyum, tetap menatap hari esok dengan rasa yang optimis. Cinta abadi itu akan bersemayam dalam hati, walau raga tak bersatu namun jiwa kami tetap bersama.

Selamat jalan kasih, inilah sedikit kisah hidup yang kumiliki. Tak perlu gundah gulana, kalau layar sudah terkembang pasti angin akan membawamu kepada jalan kebaikan.

Tapi kini cinta sejati itu telah menjadi "sang mantan".

##########

Salam cinta.