- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Cintaku Terhalang Restu Tuhan, Dia Lebih Sayang Nadia!


TS
nurhuda008
Cintaku Terhalang Restu Tuhan, Dia Lebih Sayang Nadia!

"Tuhan Lebih Sayang Padamu"
Malam itu aku teringat, kamu datang ke rumah membawa bajuku yang tempo hari kotor karena ketumpahan kopi di cafe. Sebenarnya sudah kularang kamu untuk mencucinya, tapi apa daya paksaanmu tak mungkin bisa kutolak.
Nadia, pacar terindah yang pernah ada di hatiku dari dulu sampai sekarang.
Mungkin aku dan Nadia waktu itu telah berpacaran sekitar empat tahun, sejak lulus dari SMA sampai kami hampir sama-sama lulus dari perguruan tinggi.
Kisah cintaku dan Nadia layaknya kisah cinta remaja yang menuju umur dewasa biasa, jalan bareng, makan, nonton, marahan sebentar dan baikan lagi dan masih banyak lagi hal yang kami lakukan bersama.
Jika mendeskripsikan Nadia, dia itu cantik, manis, ada lesung pipi, rambutnya panjang sebahu, tidak pecicilan dan satu yang paling tidak bisa kulupakan. Nadia sayang aku selamanya!

Sumber gambar: di sini
Kisah cinta kami selama empat tahun menjadi kisah cinta yang akan tetap terpatri indah di hati dan ingatan, kisah cinta yang memang terlalu sulit untuk dilupakan. Meski masa itu telah berlalu beberapa tahun yang lalu, karena aku dan Nadia tidak berjodoh di dunia.
Tuhan lebih sayang padanya, aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Masa indah yang telah kami rangkai bersama, hanya tinggal bayangan dan kenangan saja.
Awalnya aku tak mengira jika dia akan pergi meninggalkanku secepat ini. bagaimana mungkin dia melupakan janjinya untuk menemani dan merawatku sampai tua?
Dia dulu bilang padaku, akan menemani dan menjadi tempat curhat bila aku ada masalah.
Tapi ternyata Nadia ingkar janji, dia meninggalkan aku sendiri di sini sampai saat ini.
Mungkin memang Tuhan sayang dia, tapi apakah dia tak memikirkan rasa sayangku yang juga besar kepadanya.
Dari sini aku percaya takdir, bahwa cinta tak pasti bisa memiliki.
Karena kejadian malam itu aku kehilangan Nadia!
Jika tahu kalau mengantar bajuku ke rumah itu menjadi alasan kematiannya, tentu akan kularang dia datang ke rumah. Biar saja aku yang mengambil baju itu kerumahnya.
Namun memang benar, hanya Tuhan yang bisa mengatur takdir. Nadia meninggal setelah pulang mengantar bajuku malam itu!
Entah kenapa tak ada sebersitpun rasa curiga dan menyangka akan kehilangan dia malam itu. Karena sewaktu dia darang ke rumah, Nadiaku masih tersentum dan bermanja padaku.
Senyumnya berbeda, candanya juga tak sama nampaknya. Lebih menanamkan rasa sakit di ulu hati saat mengingatnya!
Aku yang salah, kenapa tak kuantarkan dia pulang malam itu.
Dia memaksa pulang sendiri dengan menumpang taksi, dan akhirnya kecelakaan itu merenggut nyawanya.
Aku yang salah, iya aku yang salah karena kematiannya.
Sungguh aku tidak bisa melupakan kejadian itu sampai saat ini!
Malam itu saat mendapatkan kabar dari ayahnya bahwa Nadia sudah meninggal, hatiku hancur, sangat hancur.
Jangankan untuk berdiri, mendongakan kepala aku tak mampu.
Ingin rasanya aku ikut mati, menyusul gadisku yang tercinta!
Kuat tak kuat kupaksakan diri untuk datang ke rumahnya dan menemui kasihku untuk yang terakhir kali.
Dengan diantar ayah dan ibu, aku jejakan kaki di pelataran rumah Nadia!
Bendera kuning telah terpajang di tiang, itu menandakan bahwa dia telah benar-benar pergi. Pergi meninggalkan aku sendiri, iya sendiri di dunia ini.
Hanya Nadia yang mengerti aku, lantas apa yang harus aku lakukan jika dia pergi?
Bunuh diri?
Kukira jika aku bunuh diri akan mati, tapi tak mungkin bisa bersama dia karena dia mati baik dan aku mati frustasi.
Kulangkahkan kaki masuk ke rumah Nadia, dia telah berbaring di atas meja dengan pakaian yang tak biasa dia pakai. Serba putih dan hidungnya ditutupi kapas!
Ingin kupeluk kala itu, tapi aku tak sanggup. Iya aku tak sanggup!
Aku tak ingat apapun karena kehilangan kesadaran. Terbangun setelah semua orang berusaha membangunkan dan Nadia telah dimakamkan!
Iya, selemah itulah aku
Saking lemahnya, sampai saat ini aku berdiam diri sendiri di kamar. Mengingat dua tahun kepergian Nadia dengan meninggalkan cinta di hati!
Nadia, mungkin kita tidak berjodoh di dunia. Namun percayalah, cintaku padamu masih sama dengan cinta yang telah bersemi dulu.
Akan tetap sama dan terus sama, tidak akan berkurang meski masa telah habis tak bersisa.
Engkau adalah cintaku, cinta pertama dan terakhir.
Jika Tuhan menunjukan KuasaNya dengan mengambilmu dariku, maka aku akan buktikan rasa sayangku lebih besar dari yang dirimu bayangkan.
Dulu kamu sering bertanya seberapa aku cinta padamu, saat ini kubuktikan pertanyaanmu dengan tetap disini mencintaimu. Sampai nanti kita bisa bersama dan merajut kembali kisah cinta yang tak sempat bahagia.
Nadia, terima kasih sudah hadir di hidupku. Terima kasih sudah kau ajarkan aku tentang cara mencintai.
Sampai jumpa di kehidupan yang baru, di kehidupan yang aku dan kamu bisa saling bersatu!

Sumber gambar: di sini
Penulis: @nurhuda008






nona212 dan 40 lainnya memberi reputasi
41
532
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan