Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nofivinovieAvatar border
TS
nofivinovie
Mantanku Keponakan Bosku
Mantanku Keponakan Bosku


Pernahkah Agan dan Sista sekalian mengalami sebuah kisah cinta yang terpisah? Mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab: pernah. Walau nggak jarang juga yang akan jawab: belum. Ane kali ini mau cerita tentang salah satu (kesannya ane sering ganti pacar😂) pengalaman terpaksa pisah dengan seseorang yang disayang. Sebut saja dia S.

Ane di usia yang ke-21 sudah mulai belajar kerja untuk cari uang. Menjadi admin di salah satu home industri kerajinan lampion sudah merupakan prestasi membanggakan bagi ane. Singkat cerita, ane termasuk beruntung punya bos yang lumayan welcome.

Si Bos punya keponakan. Umurnya 2 tahun di atasku. Melihatnya pertama kali sama sekali nggak ada perasaan apa-apa selain merasa dia mirip banget Afgan Syahreza.

Sadis.

Tapi bener, andai dia selangsing Afgan, mereka bisa-bisa disangka kembar. Intinya dia termasuk kategori good lookingkalau dilihat dari wajah. Ane kira awalnya dia naksir sama adik sepupu (A) yang sama-sama kerja di sana.

Mantanku Keponakan Bosku

Ane sering lihat dia datang terutama jam makan siang untuk ngobrol sama si A. Nggak merasa gimana-gimana karena ane nggak ada perasaan juga, hingga suatu malam, A ngomong ke ane kalau si S kirim salam. Ane syok karena nggak nyangka.

Ane nggak jawab. Ane takut itu cuma prank. Walaupun jaman itu belum musimnya prank dan sejenisnya.

Besok siangnya ane lihat lagi dia datang.

Baru kali itu ane lihat dia dengan jantung berdebar. Padahal sebelumnya biasa aja. Ane yang tadinya kalau ketemu dia biasa, sekarang malah timbul rasa malu.

Ya, intinya, dia datang saat itu pengen tau salamnya ane balas atau nggak. Geli. Ane ngerasa itu lucu. Ane ngerasa itu main-main. Ya, dalam pikiran ane masa jaman modern (tahun 2009) macam sekarang, pake titip-titip salam.

Jadilah ane bilang sama si A buat sampaiin kalau emang serius ya ngomong langsung. Dan, ternyata malamnya dia nemuin ane. Yaampun, ame deg-degan. Serius, perasaan ane campur-campur. Yang jelas, hati ane ketar-ketir.

Mantanku Keponakan Bosku

Ane takut kena tegur Bos. Ya, bos sebelah mana yang rela keponakannya ada hubungan sama pegawai rendahan macam ane? Ya, kan?

Intinya, malam itu, dia nembak ane. Dor! Ya bukam gitu juga, sih. Dia menyatakan perasaan.

Ane nggak bisa jawab langsung.

Dia tanya kapan ane siap jawab. Ane minta waktu 3 hari. Ya, dia setuju. Selama 3 hari itu dia tetap rutin datang ke tempat ane kerja di jam makan siang.

Melihat itu, ane mutusin untuk terima.

Tapi, sebelum itu ane ngomong tentang ketakutan.

Ane takut dikeluarkan dari kerjaan. Ane takut dia kena masalah dalam keluarganya karena berhubungan dengan ane. Tapi, jawabannya bikin ane meleleh.

"Aku udah pikir masak-masak. Kalau kamu setuju, mari kita hadapi bersama. Kamu tau aku saat ini ngomong sambil nahan detak jantung yang nggak beraturan?"

Astaagaaa.

Setelah ngomong begitu, dia meluk ane.

Ya ampun, itu jantung beneran udah macam mau copot kali. Ane bisa ngerasain dan dengar detaknya di dalam sana. Sumpah itu momen paling manis dalam kisah asmara ane. Ane punya beberapa mantan, tapi nggak ada satu pun yang semanis itu. Dunia rasanya milik ane seorang.

Mantanku Keponakan Bosku

Singkat kata, kami jadian. Dia tetap datang, kecuali lagi ada kerjaan yang nggak bisa ditinggal. Lama-lama Bos dengar tentang hubungan kami.

Diadakan rapatlah, semua karyawan dikumpulkan. Diberikan aturan tidak boleh ada hubungan spesial sesama karyawan. Awalnya ane takut, tapi S ngeyakinin ane bahwa tidak akan ada tindakan lebih lanjut kepada hubungan kami.

Dia kan bukan karyawan di sana. Ya, ane paham. Akhirnya ane ikutin aja dia. Eh, tapi setelahnya, S justru dilarang datang.

Alasannya, S mengganggu konsentrasi pegawai.

Kami sempat nggak bisa ketemu. Ane dicuekin sama Bos. Dan banyak drama lain.

Akhirnya, ane nggak sanggup. Ane juga dengar kalau S jadi sering berselisih paham sama si Bos. Padahal, orang tua S sama sekali nggak ada komentar tentang hubungan kami. Malah, ayahnya S sering traktir ane sarapan.

Yaudah karena makin nggak enak suasananya akhirnya ane minta putus. S sempat marah. Tapi, ane jelasin baik-baik. Bukan ane nggak sayang, tapi ane mikirin ke depannya. Ane terlalu takut ambil risiko.

Akhirnya, ane mutusin untuk resign. Dia masih tetap hubungin ane. Hingga ane merantau ke luar pulau pun, dia masih hubungin ane.

Nunggu ane pulang katanya. Sayangnya, kami beda keinginan. Dia belum siap menikah.

Tau dia begitu, ane mutusin untuk sama orang lain. Menjelang ane nikah pun dia masih suka telepon. Tanya kabar dan lain-lain. Dia juga pernah bilang, semoga bahagia.

Ane terharu.



Sumber: Pengalaman TS
Gambar: ini ini ini
infinitesoulAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.1K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan