- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bermodal Kebaikan Kecil yang Tulus Ikhlas, Saya Mendapat Balasan Kasih Sayang


TS
iminimin7719
Bermodal Kebaikan Kecil yang Tulus Ikhlas, Saya Mendapat Balasan Kasih Sayang

Berbuat kebaikan tidak harus menunggu Bulan Ramadhan, tetapi setiap haripun kita bisa melakukan kebaikan. Bahkan mungkin tanpa sadar kita sebenarnya telah melakukan beberapa kebaikan kecil setiap hari, misalnya saat kita memberi senyuman tulus kepada seseorang, saat kita memberikan pujian, saat kita memberi rejeki kepada seseorang dengan cara membeli barang dagangannya, dan masih banyak lagi kebaikan kecil yang telah kita perbuat tanpa kita sadari.
Berbuat baik tidak mutlak dinilai dari seberapa besar jumlah uang yang kita korbankan, karena terkadang seseorang tidak selalu membutuhkan bantuan berupa uang. Kunci dari berbuat baik adalah “rasa tulus ikhlas”, karena perasaan tulus ikhlas tersebut bisa memunculkan kontak batin yang kuat di antara kita dan orang yang kita bantu.
Apabila ingin memulai suatu kebaikan, kamu bisa mulai dari lingkup kecil terlebih dahulu. Lihatlah di sekitarmu, mungkin saja ada orang yang membutuhkan uluran tanganmu. Misalnya Ibu, Ayah, Adik, Paman, Bibi, temanmu atau tetanggamu.

Gambar hanya ilustrasi, sumber: ini
Sedikit bercerita, saya memiliki paman dan Bibi yang sudah pensiun dari pekerjaannya, mereka tinggal di sebelah rumah saya. Paman dan Bibi saya ini punya 2 anak perempuan (sepupu saya) yang mana keduanya sudah berkeluarga (dalam adat kami, anak perempuan yang menikah akan tinggal di rumah suami). Alhasil, paman dan Bibi saya ini ditinggal oleh kedua anaknya, meskipun kadang anak-anaknya datang menjenguk sebulan sekali.
Kini paman dan Bibi hanya tinggal berdua. Di sinilah rasa simpati saya muncul, saya membayangkan jikalau nanti saya menjadi seorang ibu dan punya anak perempuan, saya harus siap tinggal jauh dari anak perempuan yang saya sayangi. Pasti berat rasanya, namun hal itu sudah merupakan tahap kehidupan yang harus dijalani.
Semenjak sepupu saya menikah, saya menjadi semakin sering main ke rumah Bibi, berharap agar dia tidak merasa kesepian. Jika Paman dan Bibi membutuhkan bantuan, saya akan menolong sebisa mungkin. Ibu sayapun mewanti-wanti agar saya lebih perhatian kepada Paman dan Bibi.
Bibi saya ini tidak berani mengendarai sepeda motor, maka saya sering menjadi tukang ojek/tukang antar saat Bibi ada keperluan untuk membeli obat ke apotek. Sementara itu, Paman saya belum berani bepergian mengendarai sepeda motor semenjak ia menjalani operasi katarak beberapa waktu yang lalu. Beberapa kali juga saya mengantar Bibi ke rumah sakit untuk kontrol. Tentunya hal itu saya lakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Rupanya Paman dan Bibi sangat menghargai kebaikan kecil dari saya. Dari hari ke hari beliau semakin perhatian kepada saya, bahkan saya merasa sangat disayangi seperti anaknya sendiri. Saya hanya berusaha memberikan pelayanan yang tulus ikhlas untuk Paman dan Bibi, kemudian mereka membalasnya dengan kasih sayang. Begitulah kebaikan, tidak melulu soal pemberian yang bersifat finansial/material. Kini saya hidup bergelimang kasih sayang, tidak hanya dari kedua orang tua kandung saya, namun juga dari Paman dan Bibi yang sudah saya anggap seperti orang tua kedua saya.
Sumber gambar: ini
Maka dari itu, saya ingin mengajak para kaskuser agar lebih terbuka dengan orang-orang di sekeliling kita (dimulai dari orang terdekat), tebarkan kasih sayang kepada siapa saja, ulurkan tangannmu jika mereka membutuhkan bantuan. Sekecil apapun kebaikan yang kita berikan dengan tulus ikhlas, orang yang merasakan ketulusanmu pasti akan sangat menghargai hal itu.
Sekian thread saya kali ini, semoga dapat menginspirasi.
~Based on My True Story~
Spoiler for Berbagi Cendol:
Diubah oleh iminimin7719 20-04-2020 23:00






swiitdebby dan 57 lainnya memberi reputasi
58
1.1K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan