Kisah ini dimulai ketika kami sama-sama masih berseragam sekolah, dia memang adik kelas gw. Setiap pagi kulihat senyumnya ketika memasuki kantin, hingga ada debaran cinta di hati. Rambut kuncir kudanya bikin gw makin terpana, entah rasanya enggan untuk beranjak ketika sedang menikmati bidadari cantik yang turun dari surga.



sumber gambar

Disaat itu ketika hujan perlahan mulai membasuh bumi, jatuh bagaikan bola-bola kaca yang hancur berderai. Gadis itu nampak ketakutan, karena nampaknya petir yang menyambar dan membuat angkasa terasa bercahaya membuat ia tersudut dengan wajah penuh kalut.

Disaat itu aku membantunya dan menjadi dewa penolong ketika ku berikan jaketku sebagai pelindung hujan dan masuk ke ruangan sekolah yang lebih nyaman. Pandangan kami beradu, detak jantung pun tak beraturan nampaknya gw mulai ada rasa, entah seperti gw terhempas ke alam nirwana.

Selang beberapa lama ketika kami sedang berjalan di sebuah danau buatan, ditemani suara alam dimana nyanyian burung dan tarian bunga-bunga yang sedang mekar menambah suasana semakin romantis. Di tempat itulah aku menyatakan cinta, sebuah rasa yang terpendam di dada sejak bertemu dengannya.

Ia pun tersenyum dan menerimaku sebagai kekasihnya, hari berganti hari kelulusan sudah di depan mata. Dan kami pun lulus dengan predikat sempurna, tapi sayang tempat kuliah yang kita ambil ternyata berbeda. Ia di kota Jakarta sedangkan aku harus ke Surabaya, jarak telah memisahkan kisah cinta kita tapi hingga bulan berganti tahun kesetiaan tetap menjadi ikrar kisah cinta kita.

Hingga suatu saat, kabar darinya terputus gw anggap sudah biasa mungkin sedang sibuk. Tapi setelah hampir 2 bulan lamanya, ada telepon masuk ke ponselku dari orang tuanya yang mengabarkan bahwa kekasihku sedang di rawat dirumah sakit gw terpukul saat itu karena keadaannya sedang koma.

Ternyata penyakit kankernya ia sembunyikan dariku, aku bergegas menemuinya selang inkubator telah terpasang tapi raut wajahnya tetap menyiratkan ialah gadisku selamanya. Ku genggam tangannya erat, aku tahu ia membalasnya tak terasa gw pun jatuh pingsan tak kuat menerima cobaan yang dirasakan malaikat pendampingku ini.

Hingga akhirnya, Tuhan lebih sayang padanya gw hanya bisa berucap di sudut pusaranya "aku mencintaimu" hanya itu, hingga saat ini dialah yang tetap bersemayam di hati gw. Walau saat ini gw sudah menemukan lembaran hidup yang baru tapi namanya tetap terpatri dihati.

Cintaku hanya untukmu walau kita sudah berada di dunia yang berbeda, 1 cinta 2 dunia nampaknya kata itu tepat untuk menjadi inspirasi kisah hidupku.

######

Penulis boyo.