Berbagi kebaikan






Begitulah prinsip hidup yang ane pegang hingga sekarang. Apapun yang bisa bermanfaat untuk orang lain, rasanya ingin sekali dilakukan. Akan tetapi, apa daya, sebagai manusia pasti memiliki keterbatasan dan kekurangan. Ada saatnya egoisme muncul dan memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Namun, coba diredam dengan mengingat kembali prinsip hidup yang dipegang.

Kemudian mengingat kembali, apa saja yang sudah didapatkan selama ini. Terlalu banyak orang yang memberikan kebaikan pada ane bagaimana pun bentuknya. Apakah pantas jika ane masih egois? Hanya mementingkan diri sendiri.

Dari sekian banyak kebaikan yang ane dapatkan seumur hidup hingga detik ini, hal berikut yang ane pilih untuk diceritakan saat ini. Kebaikan orang-orang yang telah memberikan dan mencurahkan ilmunya di dunia literasi.

Pertama kali ane terjun di dunia literasi dengan kemampuan yang sangat minimal dalam menulis apalagi menulis artikel. Plus kegaptekan dan kekudetan. Bisa dibilang,  dulu ane punya mind set tidak bisa menghasilkan uang dari dunia digital.

Namun, ane dipertemukan dengan beberapa komunitas literasi dan beberapa senior yang mau memberikan ilmunya dan berbagi dengan ikhlas. Salah satunya yang banyak memberikan dan membuka mind set ane adalah di komunitas Belajar Bersama Bisa.



Dari komunitas ini ane belajar tentang dunia literasi digital. Diajarkan banyak hal tentang cara menulis artikel, platform menulis yang dapat menghasilkan, membuat trafic artikel agar tetap hidup, dan memaksimalkan SEO.

Semenjak itu, ane perlahan mulai mendalami berbagai hal di dunia literasi digital. Walaupun masih banyak yang belum paham.

Satu persatu pintu ilmu mulai terbuka. Ane dipertemukan dengan guru-guru hebat lainnya yang berbagi ilmu sesuai dengan kapasitas mereka. Tetap rendah hati walau karya mereka sudah menghasilkan lebih. Selalu konsisten mencapai tujuan mereka tanpa perlu mengusik orang lain.



Dari kebaikan-kebaikan mereka berbagi ilmu, ane belajar bahwa menjadi seorang penulis adalah cara kita bermanfaat untuk orang lain. Bermanfaat bukan hanya tentang seberapa uang yang disumbangkan, akan tetapi seberapa besar kamu bisa memberi dan seberapa banyak orang lain bisa mengambil manfaat dari kelebihanmu.

Kemudian, ane mencoba untuk menebar kebaikan itu ke lebih  banyak orang agar dapat mengambil manfaatnya. Sungguh, ada rasa kepuasan tersendiri yang ada di dalam hati saat melihat mereka sukses dan merasakan manfaat dari apa yang kita berikan. Seperti itukah rasanya seorang guru melihat muridnya berhasil? Mungkin.



Semoga ane bisa tetap istiqomah untuk tetap menebar manfaat tanpa melupakan kulit asal dari mana ane berada dan tanpa melupakan kebaikan orang lain pada diri ane.

Salam hangat,
RetnoQr3n