- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kenangan Bersamamu Yang Tak Pernah Kulupakan


TS
amikurnia
Kenangan Bersamamu Yang Tak Pernah Kulupakan

💮💮💮💮💮💮💮

brilio.net
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Dod... Siapa tu cewek di pojokan yang
memakai baju biru berlengan panjang?!"
Tanyaku penasaran melihat wanita tinggi semampai dengan rambutnya yang panjang terurai berwarna kecoklatan. Dia memakai blazer lengan panjang berwarna biru, dengan celana jeans yang kelihatan begitu ketat. Dia sangat menarik, wajahnya yang agak chubby namun rupawan.
Aku melihatnya sebelum pulang dari tempat bimbingan belajar.
"Mana?! Ohhh..itu...namanya Lia."
"Kenapa?! Kamu tertarik ma Dia??" Jawab Dodi dengan tersenyum.
Siapa sih cowok yang tidak tertarik dengan Dia?! Saya rasa bukan cowok normal jika tidak tertarik dengan Dia.
"Ntar jangan bahas itu dulu, kita bahas rencana kita di Jogja besok."
Lalu Aku dan Dodi mulai ngobrol membahas tentang jadwal seleksi penerimaan mahasiswa baru di Jogjakarta, kami pun ngobrol mengenai tempat penginapan dan akomodasi ketika kita akan menempuh ujian disana.
"Hai... Dod... ngapain kamu masih disini?! Koq belum pulang?!" Tiba-tiba ada suara wanita menepuk punggung Dodi.
"Bentar lagi non... Kita masih ngobrol tentang persiapan seleksi calon mahasiswa baru."
"Lha kamu kok belum pulang..?!" Tanya Dodi.
"Iya ini mau pulang, enak ya kalau punya cowok bisa dianter pulang... Hihihi..." Jawab Lia sambil tersenyum kecil.
"Ya cari pacar donk...?! Oiya kamu kan banyak yang ngejar, ngapain susah-susah milih?!" Tanya Dodi.
"Nggak sih... Maksudku belum ada yang cocok...buktinya masih single sekarang." Jawab Lia sambil tersenyum lebar.
Aku pun hanya terpana melihat kecantikannya, angin yang berhembus ringan meniup aroma parfum tubuhnya yang beraroma citrus... Serasa memanjakan hidungku.
Ahhh benar-benar cantiknya Dia kalau dari dekat kataku dalam hati. Pikiranku serasa melayang mencium wangi parfum yang Dia kenakan.
"Non... Ni aku kenalin temanku... Namanya Ami."
"Mi...Mi...?!" Tanya Dodi melihatku melamun terpana dengan mukanya yang rupawan.
"Heh...!!" Dodi berusaha menghalangi pandanganku dengan tangannya. Namun sia-sia karena aku masih tenggelam dalam lamunan.
"Mi?!" Dodi menepuk bahuku cukup keras.
Jantungku pun serasa lompat, "Ehh.. iya... Ada apa Dod?!" Jawabku begitu tersadar dari lamunan.
"Kamu mikirin apa sih?! Lagi nglamun apaan?!" Tanya Dodi.
"Nggak kok...nggak ada apa-apa..." Jawabku singkat serasa salah tingkah.
"Ni kenalin temanku namanya Lia... Dia temanku 1 kelas di SMA."
Aku melirik Lia, Dia cuma tersenyum simpul. Dari dekat kelihatan sungguh sangat manis wajahnya. Tentunya kami pun berkenalan, itulah awal cerita kami...
*******
Setelah waktu berjalan beberapa hari kemudian , tiap aku berangkat bimbingan belajar. Aku jadi sering bertemu dengan Lia, Aku pun merasa canggung ketika berpapasan dengan Dia.
Dia selalu tersenyum dengan manisnya ketika berpapasan. Aku pun berusaha untuk tersenyum namun wajahku serasa kaku melihat paras cantiknya.
Hingga suatu saat...
"Dod... Boleh minta nomer HP-nya Lia nggak???" Tanyaku.
"Kenapa...?! Tertarik ma Lia ya?!"
"Iya ntar Aku comblangin deh... Tapi kamu kudu ati-ati Mi..." Jawab Dodi dengan tampang serius.
"Mang napa Dod...?! Serius amat wajahmu." Tanyaku penasaran.
"Ya.. Aku sebagai teman kamu sejak SD... Cuma ngingatin aja... Si Lia banyak yang suka... Kemungkinan Lia udah punya pacar..." Jawab Dodi.
"Kan belum tau si Lia udah punya apa belum..." Jawabku kalem berusaha meyakinkan Dodi.
"Okay, Aku kasih ya... Sebagai kawan lama, Aku menyarankan kamu harus hati-hati Mi..." Jawab Dodi sambil mengeluarkan sebuah Hp dari kantong saku celananya...
"Iya tenang aja Dod... Nggak usah khawatir..."
Lalu Dodi pun memberi nomor HP si Lia...
*******
Setelah berjalan beberapa hari, Aku pun berusaha untuk menelfon Lia hanya untuk sekedar menanyakan aktifitasnya sehari-hari.
Anaknya pun cukup ramah juga menjawab segala pertanyaanku dan juga cukup aktif yaitu menanyakan tempat tinggalku di kota.
Kadang Aku juga mengirim pesan singkat hanya untuk sekedar bertanya entah basa basi mengenai seputar pelajaran sekolah bimbingan belajar.
Hingga pada akhirnya Aku pun memberanikan diri untuk sekedar main ke tempat kost nya. Ternyata Dia anak kabupaten tinggalnya di Ngadiluwih.
Cukup sering juga Aku ke tempat Lia, sekedar meminjam catatan pelajaran untuk di fotocopy. Kadang mengajaknya untuk keluar sekedar jalan-jalan di taman.
Aku mempunyai kesimpulan dengan sangat yakin bahwa Lia tidak memiliki cowok sekarang. Toh si Lia tiap Aku ajak pasti tidak menolak.
Kebetulan ada momen yang sangat pas, ketika kita pulang dari bimbingan belajar. Dia tidak membawa kendaraan sendiri.
Aku berusaha untuk mendekati Lia.
"Emm... Lia... Mau nebeng nggak? Ntar Aku anter ke tempat kost mu."
"Oowh... Okay kebetulan ni Aku nggak ada tumpangan sama sekali." Jawab Lia dengan tersenyum.
Kebetulan Aku membawa dua helm, yang satunya Aku berikan Lia. Kita pun menuju ke tempat kost.
Begitu sampai... Lia pun turun dari kendaraan.
"Eh.. Mi makasih ya..?!" Kata Lia.
"Iya gakpapa kok... Sama - sama..." Jawabku.
Aku pun diam sejenak... Berusaha menenangkan diri... Jantungku berdebar kencang serasa mau meledak...
"Lia... Emmmm..."
"Ada apa Mi?!" Jawab Lia penasaran.
"Kamu belakangan ini selalu sendirian ya... Kemana-mana sendirian nggak ada yang menemani."
"Oleh karena itu......."
"Emmmm...." Aku pun berusaha menarik nafas panjang.
Jantungku berdebar dengan kencangnya.

Grid.ID
"Lia...Kamu mau nggak jadi pacarku?! Iya beneran pacaran..."
"Setelah jalan beberapa hari belakangan ini, aku serasa nyaman dan nyambung sama kamu.."
"Emmm...Serius?! Tapi tiga hari lagi ya Mi Aku jawabnya.."
"Kalau nunggu sampai tiga hari mending lupain aja deh... Aku nggak suka menunggu selama tiga hari tanpa kepastian.." Jawabku.
"Nggak ah... Aku bener-bener nggak mau" jawab Lia.
"Nggak mau apa?!" tanyaku penasaran dengan kata-kata Lia.
"Emmmmm... Nggak nolak maksudnya...'
"Iya... Aku mau jadian sama kamu..." Jawab Lia dengan tersenyum.
Hari itu merupakan hari yang paling bahagia rasanya dalam hidupku, tak sia-sia usahaku selama ini.
*******
Kehidupan percintaanku serasa indah, Aku yang agak pendiam dan canggung ketika berkencan dengannya. Ketika kita berjalan di mall tentunya banyak cowok yang menyapa Lia. Tentunya Dia cukup terkenal dan mudah bergaul anaknya.
Sewaktu liburan sekolah kita berjalan di taman, dia menatapku dengan lama dan memegang tanganku erat-erat. Tapi kenapa justru Aku yang malu dengan tatapannya.

gitugini.com
Keesokan harinya sewaktu bimbingan belajar...
"Mi... Kamu ini klo jadi cowok jangan pemalu gitu..."
"Kalau Lia kasih kode... tentunya kamu harus respon donk. Tau kemauan dia..."
"Dia pengen dimanja..." Kata Dodi.
"Lhah.. kok kamu tau apa yang Aku lakukan sama Lia kemaren sore?!"
"Ya taulah... Lia sendiri cerita ngapain aja sama kamu..."
"Lia cerita sambil tertawa lihat mukamu yang super polos itu..." Jawab Dodi menahan tawanya.
"Ya... Aku gak tau sebenernya apa yang harus aku lakukan saat itu..." Jawabku sambil garuk-garuk kepala.
"Oiya... Besok sabtu kita nobar yuk di bioskop..."
"Aku ajak pacarku, kamu sama Lia. Kita nonton bareng. Gimana?!"
"Okay..."
*******
Tak terasa hari sabtu pun tiba...
Kita ketemuan di resto Okisaki depan bioskop.
Kita duduk berempat disana.
Kebetulan aku cuma membawa uang hanya untuk menonton saja.
"Yang... Kita ke bioskop sekarang aja yuk..." Kataku.
"Nggak ahh.. nanti aja... Capek nunggu diluar panas-panas" jawab Lia.
"Oh gt... Bentar ya... Aku ketoilet dulu ya yang.."
Aku pun pergi ke toilet sekedar untuk buang air kecil. Begitu keluar dari kamar mandi, tiba-tiba Dodi menghadangku.
"Mi... Kamu punya uang nggak?! Kesannya daritadi kamu maksa ngajak Lia pergi langsung ke bioskop"
"Kalau emang nggak ada uang bilang aja ke Aku Mi... Ntar Aku pinjamin..."
Aku pun berfikir agak lama.
"Yaudah... Aku pinjam 20 ya buat beli minuman sama Lia. Uangku udah ngepress banget, minggu depan baru dijatah mamiku."
Akhirnya aku membelikan minuman untuk Lia, tak lama setelah itu gerbang bioskop dibuka kita pun masuk kedalam.
Beberapa jam kemudian film bioskop telah usai, aku pun mencoba untuk mengajak pulang Lia karena ada suatu hal.
"Yang... Kita pulang yuk...'
"Nggak ahh... Nanti aja... Aku masih pengen ngadem disini..." Jawab Lia agak ketus.
"Okay... Aku pulang dulu ya say... Aku ada urusan sama mamiku, mw nganter beliau ke apotik. See you...."
Lalu aku pun meninggalkannya seorang diri disana....
Pada hari senin sore Aku mengikuti bimbingan belajar, setelah pelajaran usai saatnya untuk pulang.
"Mi...!!" Panggil Dodi, dia merapat menuju ke tempatku.
"Kamu kemarin pulang jam berapa?!"
"Si Lia kemarin makan sendiri di okisaki?! Emang kamu kemarin dimana kok nggak kelihatan?!"
"Masak sihh??? Dia katanya masih mau ngadem disana... Ternyata Dia setelah itu makan toh??" Tanyaku.
"Iya si Lia makan sendiri kemarin... Kamu nggak usah sungkan, kalau nggak ada uang bilang aja ama Aku. Ntar Aku pinjamin, wes nggak usah khawatir pokoknya.." Jawab Dodi.
Tiba-tiba pikiran negatif datang kepadaku...
Kenapa Lia tidak mengajak Aku makan ya?! Pantesan Aku ajak pulang Dia nya ribet... Udah untung Aku ajak nonton dan beli minuman... Masak dia nggak mau mengeluarkan sepeserpun demi Aku?!
Seketika anganku menggambarkan tentang sesosok cewek matre, mengeluarkan pengorbanan yang sedikitnya untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya....
*******
Hari jumat telah tiba, aku bersama saudara kembar pergi ke Jogja untuk mengikuti ujian masuk peguruan tinggi swasta.
Sewaktu kita berangkat menuju tempat ujian, tiba-tiba HP ku berbunyi. Rupanya ada suara panggilan masuk, HP aku keluarkan dari kantong dan kulihat di layar tertulis Lia Sayang.
"Halo... Iya ada apa yang?!"
"Iya say... Ini aku lagi di Semarang sekarang..."
"Ngapain kamu ke Semarang?! Ada acara apa?!"
"Nggak... Aku cuma mau bilang, Aku mau mengikuti audisi model disini... Doain Aku ya say supaya lolos..."
"Iya aku doain semoga lolos." Jawabku.
"Oiya kamu udah berangkat sekarang?! Aku doain juga semoga kamu lolos ujian masuk perguruan tinggi say..."
"Iya... Amiiin..." Jawabku.
"Take care honey..." Kata Lia.
Setelah itu Lia menutup telfonnya.
*******
Setelah pulang dari jogja, Aku berusaha menghubungi Lia... Namun dalam beberapa hari nomor HP nya selalu tidak pernah aktif...
Aku pun mulai gelisah, lalu Aku coba menanyakan si Lia kepada Dodi...
"Dod... Kamu lihat Lia nggak beberapa hari ini??"
"Iya Aku lihat kemarin waktu dia di Caffe sama teman-temannya. Mang napa Mi??"
"Si Lia susah aku hubungi... Hampir seminggu Lia nggak pernah kelihatan.." jawabku dengan nada cemas.
" Ni Aku punya nomor HP Lia yang baru... Emang kamu nggak tau si Lia ganti nomor?!"
" Nggak Dod... Dia nggak pernah kasih kabar..."
Lalu si Dodi pun memberikan kontak baru Lia, tak lama Aku pun berusaha menelfonnya.
"Halo... Say... Ini Aku Ami..."
"Ohhh iya... Ada apa ya... Kenapa??" Jawab Lia.
"Kamu kok bilang gitu sih?! Aku khawatir tauk!, kamu hampir seminggu nggak ada kabar setelah pulang dari semarang..." Jawabku dengan nada marah.
"......"
" Kamu anggap Aku apa sih?! Nggak pernah memberi kabar, tiba-tiba menghilang..."
Si Lia hanya terdiam...
"Ya kalau kamu sudah nggak suka dan sayang Aku lagi kita mendingan hubungan kita udahan aja hanya sampai disini..."
"Iya kita putus aja... kita kan udah lama nggak bertemu lagi, Aku harap kita nggak akan pernah bertemu lagi..." Jawab Lia...
"Okay... Terima kasih ya telah masuk ke kehidupanku aku..." Aku pun merasa dibangunkan dari mimpi indahku selama ini.
Sore hari sepulang latihan ekstrakurikuler, Dodi mengajak untuk nongkrong sekedar minum kopi di depan sekolah...
"Udah... Lupain aja Mi..."
"Dia nggak cocok sama Kamu..."
"Mungkin kamu juga akan keberatan kalau membiayai segala kebutuhan Dia..."
"Segalanya adalah yang terbaik..." Jawab Dodi sambil menepuk bahuku.
Itulah kisahku yang selalu kuingat...
Mungkin ini adalah jalan yang terbaik, supaya Aku bisa sadar diri tentang status hubungan kita...
END
Sumber : Kisah Pribadi Penulis Sendiri.
Quote:
Diubah oleh amikurnia 21-04-2020 08:33






nona212 dan 35 lainnya memberi reputasi
36
742
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan