Menjadi relawan mau mendapat bayaran atau tidak buat saya pribadi hal itu sungguh merupakan sebuah kebaikan. Apalagi kisah ini berhubungan langsung dengan apa yang saya lihat, mereka begitu serba salah.

Bagi pemgangkut jenazah sebelum pandemi mungkin santai saja tapi bagaimana ketika yang mau dimakamkan adalah jenazah yang positif terkena corona, siapa yang mau angkut sembarangan. Jelas mereka inilah para relawan yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik.



link gambar

Seperti kisah yang dituturkan oleh sahabatku, selain aku lihat sendiri di televisi mengenai tata cara penguburan jenazah dimana masyarakat tak boleh berkerumun hanya mereka yang bisa mendekat. Karena tanpa pakaian APD ditakutkan hal yang tak di inginkan terjadi.

Biasanya jumlah personil pengangkut jenazah, apalagi bila jasad pasien yang sudah masuk di dalam peti tak butuh dimandikan lagi, maka personilnya juga tak banyak karena sehari ada beberapa jenazah yang harus dikuburkan dan personil relawan pun akhirnya terbagi. Bisa dibilang minim personil.

Mereka dalam melakukan kebaikan tentu saja banyak rintangan, dari perlakuan masyarakat setempat ada yang menolak dan juga sebaliknya. Tapi yang membuat saya tersadar ketika relawan itupun bercerita sebenarnya mereka juga takut terkena virus covid-19. Mereka ingin melakukan kebaikan atas rasa sosial, karena panggilan hati setidaknya semoga Tuhan membalas kebaikannya dengan surga yang telah di janjikan.

Mereka juga jarang pulang, takut bila keluarganya tertular karena virus itu tak terlihat. Dari situ aku berfikir kalau tidak ada mereka mayat-mayat akan bertumpuk tak ada yang mengurusi dengan layak. Bahkan aku bingung kok ada juga yang marah-marah kepada mereka seakan mereka itu pembawa sial. Padahal kebaikan yang telah mereka lakukan sangat besar efeknya untuk semua manusia.



link gambar

Dari sinilah saya berfikir kebaikan itu tak selamanya harus berderma tapi yang terpenting adalah sebuah jasa, seperti jasa tukang angkut jenazah dilihat hanya sebuah pekerjaan sepele. Namun secara tak langsung kebaikan itu memberikan manfaat bagi banyak orang. Maka saat ini bila ada yang butuh pertolongan jasa dari saya, apalagi untuk masyarakat umum saya juga ingin ikut serta. Seperti bila ada yang ingin membuat dapur umum RT bagi mereka yang terdampak covid, itu sebuah langkah besar untuk berbagi.

Karena kebaikan itu bukan untuk di banggakan dan di pamerkan, tapi kebaikan itu untuk memberi manfaat pada sesama. Jadi masihkah gansist menunda kebaikan?

Yuk mari sama-sama kita saling berbagi gan sist, berbagi kebaikan.


***********************
Tulisan hanya opini pribadi