

TS
winwidya
Krisis Hati

Selamat pagi wahai serpihan hati.
Masihkah kau mencoba membangun diri?
Berdiri tegap diantara serpihan kaca
Kecil namun menyiksa
Bukan hanya luka luar, namun tembus sampai ke daging,
Lalu berdiam disana.
Melukai tanpa dieketahui.
Hanya nanah yang muncul namun terlambat untuk diobati
Ingin merajuk namun tiada yang memeluk
Ingin menangis namun tiada yang merangkul
Aku menderita karena luka
Aku merintih karena perih
Aku merana karena nestapa
Hatiku tersayat, namun tak bisa lagi ku menangis
Sulit namun tak bisa ku pungkiri
Diri sudah penuh dengan dendam dan rasa benci
Mungkin selayaknya lembayung senja,
Yang memberi keindahan namun bukan kebahagiaan.
Semua pergi dan berlalu.
Dan kita bagai mata angin tanpa arah tujuan
Kerap datang lalu saling menghilang.
Ingin mataku ini buta saja
Dan telinga pun tuli saja
Agar aku tetap bahagia walau kebohongan di depan mata
Agar aku tak melihat siapa yang menusukkan belati itu padaku
Agar aku tak mendengar kata kata hina yang merusak batin.
Ingin aku kembali pada 1 tahun silam,
Seharusnya aku murka lalu ku tusuk saja mereka dengan belati yang sama.
Tapi dulu aku masih mencoba memahami,
Namun sekarang semua sudah berubah menjadi benci.
Rasa takut ku berubah menjadi emosi
Kasih dan sayangku menjelma menjadi dendam di hati
Entah apa Tujuan Tuhan memberikan jalan ini
Membiarkan ku terbelenggu rasa sepi
Dan terbenam dalam lautan benci.
Hilang rasa percayaku,
Pada kamu, kalian, bahkan pada diriku sendiri.
Yang kupahami hanya goresan kecil tapi dalam,
Memenuhi seluruh ruang
Menyiksa dengan perlahan
Memeras darah, merobek luka
Lalu membuatku mati sempurna.






sabna.tamara dan 4 lainnya memberi reputasi
5
810
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan