- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Creepypasta : Hadiah Terbaik


TS
Visiliya123
Creepypasta : Hadiah Terbaik
Aku seorang seniman, berbagai karya telah kubuat. Entah mengapa karya-karyaku selalu menjadi perhatian publik, para petinggi bahkan selalu membawa namaku ketika berpidato, meski itu hanyalah nama samaran. Sedangkan orang-orang awam yang kutemui menunduk hormat tak berani menatap mataku.
Tahun kemarin adalah puncak keberhasilanku. Karya yang tercipta begitu sempurna. Namaku terkenal di tengah masyarakat. Membuat para publik figur iri dan menatapku penuh benci. Mereka semakin menjadi ketika Walikota setempat menyambangi rumahku. Sayangnya aku tak bisa memberinya sambutan yang meriah, karena kunjungannya yang mendadak. Tapi, aku telah berjanji akan memberinya hadiah yang sangat indah, sebagai bentuk permintaan maafku terhadapnya.
Hari ini aku memutuskan keluar dari rumahku yang gelap, mencari sebuah inspirasi baru. Ketika berjalan di taman kota, aku bertemu dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik dan manis. Tak ingin membuang kesempatan, segera mungkin kuhampiri dirinya.
"Hai, Cantik," sapaku padanya. Gadis kecil itu menoleh.
"Hai, Tante," sapanya balik dengan senyuman.
"Tante sedang mencari hadiah yang bagus, maukah kamu membantu, tante?"
"Apa yang bisa Ana bantu, Tante?" tanyanya dengan wajah sumringah.
"Tante butuh model untuk lukisan tante, maukah Ana menjadi modelnya?" Gadis kecil itu mengangguk, yang membuatku tersenyum senang.
Tak butuh waktu lama, karya seniku berhasil kubuat dengan sempurna, semua ini berkat bantuan Ana. Dia memang model yang sangat profesional dan tak banyak mengeluh, meski masih kecil. Aku melukis dengan hati yang berbunga-bunga, wajahnya yang cantik kubuat lebih menarik, dengan menambah polesan make-up karakter dan juga mencoret bagian bibir dengan warna merah. Lukisan Ana terlihat sangat indah, matanya melebar dengan dua jari terangkat di depan pipi.
Bumm, meledak. Seperti dugaanku, karyaku ini kembali menuai perhatian, ketika kukirim ke rumah Walikota. Semua orang berbondong-bondong datang, beberapa dari mereka bahkan mengambil foto dari karyaku itu. Aku bertambah senang, ketika para petinggi juga ikut meramaikan suasana. Pak Walikota merasa terharu ketika menatap karya seniku, hingga bisa kutangkap air mata yang kini menggenang dipelupuk mata dengan jelas. Sedangkan istrinya terdiam tak mampu berkata, saking kagumnya dengan karya seniku.
"Aku akan mengantar putriku diperistirahatannya yang terakhir dengan layak." Samar-samar aku mendengarnya. Hadiah terbaikku sukses membuat semua orang kagum. Dengan begitu aku tak masalah jika harus kembali ke rumahku yang gelap, yang penuh dengan tikus-tikus sentimen yang tak berguna itu.
Ini pertama kalinya aku menulis creepypasta. Minta kripik pedasnya, Gan!
Tahun kemarin adalah puncak keberhasilanku. Karya yang tercipta begitu sempurna. Namaku terkenal di tengah masyarakat. Membuat para publik figur iri dan menatapku penuh benci. Mereka semakin menjadi ketika Walikota setempat menyambangi rumahku. Sayangnya aku tak bisa memberinya sambutan yang meriah, karena kunjungannya yang mendadak. Tapi, aku telah berjanji akan memberinya hadiah yang sangat indah, sebagai bentuk permintaan maafku terhadapnya.
Hari ini aku memutuskan keluar dari rumahku yang gelap, mencari sebuah inspirasi baru. Ketika berjalan di taman kota, aku bertemu dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik dan manis. Tak ingin membuang kesempatan, segera mungkin kuhampiri dirinya.
"Hai, Cantik," sapaku padanya. Gadis kecil itu menoleh.
"Hai, Tante," sapanya balik dengan senyuman.
"Tante sedang mencari hadiah yang bagus, maukah kamu membantu, tante?"
"Apa yang bisa Ana bantu, Tante?" tanyanya dengan wajah sumringah.
"Tante butuh model untuk lukisan tante, maukah Ana menjadi modelnya?" Gadis kecil itu mengangguk, yang membuatku tersenyum senang.
Tak butuh waktu lama, karya seniku berhasil kubuat dengan sempurna, semua ini berkat bantuan Ana. Dia memang model yang sangat profesional dan tak banyak mengeluh, meski masih kecil. Aku melukis dengan hati yang berbunga-bunga, wajahnya yang cantik kubuat lebih menarik, dengan menambah polesan make-up karakter dan juga mencoret bagian bibir dengan warna merah. Lukisan Ana terlihat sangat indah, matanya melebar dengan dua jari terangkat di depan pipi.
Bumm, meledak. Seperti dugaanku, karyaku ini kembali menuai perhatian, ketika kukirim ke rumah Walikota. Semua orang berbondong-bondong datang, beberapa dari mereka bahkan mengambil foto dari karyaku itu. Aku bertambah senang, ketika para petinggi juga ikut meramaikan suasana. Pak Walikota merasa terharu ketika menatap karya seniku, hingga bisa kutangkap air mata yang kini menggenang dipelupuk mata dengan jelas. Sedangkan istrinya terdiam tak mampu berkata, saking kagumnya dengan karya seniku.
"Aku akan mengantar putriku diperistirahatannya yang terakhir dengan layak." Samar-samar aku mendengarnya. Hadiah terbaikku sukses membuat semua orang kagum. Dengan begitu aku tak masalah jika harus kembali ke rumahku yang gelap, yang penuh dengan tikus-tikus sentimen yang tak berguna itu.
Ini pertama kalinya aku menulis creepypasta. Minta kripik pedasnya, Gan!






nona212 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
597
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan