Beberapa Minggu yang lewat, untuk pertama kali, baca status teman di FB. Membahas tentang lagu baru yang sedang booming. Beliau tampaknya tak begitu suka dengan lagunya, karena begitu membuat angan-angan melayang-layang.

Tak berapa lama kemudian, juga melihat pembahasan yang sama di story Instagram salah satu influencer Minang. Beliau juga tidak begitu suka dengan lagu tersebut. Yang sepertinya tidak pantas untuk dilagukan, apalagi di dunia musik Indonesia, pasti bakalan ada banyak model cover. Dan yang paling ia khawatirkan adalah versi remix-nya. Rasanya tidak pantas kisah Aisyah menjadi lagu yang remix.

Tapi positif-nya, dari keluarnya lagu tersebut, banyak kemudian orang-orang mendadak mencari buku tentang Aisyah. Ingin membaca kisah sebenarnya.

Sayangnya, buku itu kemudian beredar versi free pdf nya. Zaman sekarang banyak buku yang sudah ada versi free pdf-nya. Apakabar penulis yang banting tulang untuk menghasilkan karyanya?

Kemudian timbul lagi satu permasalahan. Free pdf yang banyak beredar adalah novel karya Sibel Eraslan. Banyak novel yang sudah berhasil ia bukukan dan diantaranya novel tentang, Asiyah, Fatimah, Khadijah, Maryam dan Hajar.

Apa masalah yang kemudian timbul?

Sibel Eraslan dituding Syi'ah oleh beberapa warga +62. Ramai sekali perbincangan ini di media sosial. Saya hanya mengamati, membaca setiap komentar yang bahkan sampai berkata-kata negatif.

Akhirnya salah seorang teman, memberanikan diri untuk bertanya kepada ustadzah kami. Benarkah buku novel ini tidak layak baca untuk umat Islam? Benarkah Sibel Eraslan seorang Syi'ah?

Apa kemudian jawaban ustadzah?

Kurang lebih intinya seperti ini:

Don't judge a book by its cover.


"Sudahkah membaca novel karya Sibel Eraslan tersebut? Sibel Eraslan itu adalah seorang wartawan. 6 buku Sibel Eraslan yang sedang jadi bahasan merupakan novel. Apa itu novel? Novel adalah sebuah karya fiksi. Sibel Eraslan menulis kisah di atas kisah."

"Kalau mau baca novel silahkan, tapi ini tidak rekomended untuk kita mempelajari sejarah. Jika mau mempelajari sejarah, kurang tepat jika bacaan kita adalah novel."

Dan sependek pengetahuan ustadzah saya, beliau ini tidak ada kegiatan yang mencirikan bahwa ia Syi'ah. Sibel Eraslan adalah seorang muslim asal Turki. Jika ada mungkin dari salah satu teman di sini, yang bisa membuktikan Sibel Eraslan adalah Syi'ah (sumber info bukan hanya dari sekedar wall to wall atau postingan FB belaka), ustadzah saya mengajak teman untuk berdiskusi.

Tentang kisah Fatimah yang di Karbala. Jangan ketika membaca kata 'Karbala' langsung nge-judge 'Wah.. Syi'ah!'

Coba baca lagi sejarahnya. Di Karbala itu memang ada beberapa kisah yang umat muslim harus tau. Karbala itu bukan milik Syi'ah semata.

Hindari prasangka buruk hingga menyampaikan fitnah ke khalayak lain.

Sumber: Quote Fauziah Harlest Sari