Kehebohan terjadi di persimpangan Jalan Prof HM Yamin/Jalan Gaharu Medan, Kamis (16/4/2020) sore tadi. Puluhan orang berkumpul di sebuah bangunan tua yang berada persis di persimpangan.

“Ada rampok bang, lari ke dalam (bangunan),” ujar salah seorang pengendara sepedamotor di lokasi kejadian.

Setelah ditelisik, ternyata dua orang remaja menjadi korban perampasan 1 orang bandit jalanan di dalam bangunan.


“Kami awalnya foto-foto bang, tiba tiba pelaku datang merampas kamera kami sambil mengancam kami gak boleh masuk ke dalam bangunan karena melanggar Pasal 551, pelaku mengaku penjaga bangunan,” kata korban Ridwan Hardika (19).

Korban yang tidak terima, kamera mirrorless Canon miliknya dirampas, korban yang merupakan warga asal Tanjungmorawa kemudian memintanya.

“Pas kami minta pelaku meminta uang Rp500 Ribu, kalau tidak diberikan kamera ditahan,” kata korban.

Selanjutnya, korban lalu pergi ke ATM untuk mengambil uang tebusan. Namun, nahas pelaku sudah pergi. Menyadari menjadi korban kejahatan korban lalu meminta tolong kepada ojek online dam warga.

Pencarian di dalam bangunan tua tersebut lalu dilakukan. Namun, hampir setengah jam mencari pelaku tidak ditemukan. Dibantu ojek online, korban lalu mencari berkeliling di seputaran Jalan Gaharu belakang rel kereta api.

“Belum tahu ini bang buat laporan apa tidak,” katanya.

Atas kejadian ini sejumlah warga ramai mengerumuni persimpangan Jalan HM Yamin / Jalan Gaharu Medan. “Semenjak corona makin sering aja kejadian kejahatan,” celetuk salah seorang warga.(wo)

https://www.jurnalasia.com/peristiwa...andit-jalanan/
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ya iyalah, semenjak corona, memang makin sering kegiatan adat istiadat mukapetak, soalnya:

1. Pelajar petak pada libur semua

2. Lapas anak sumut dan dewasa pada dikosongin, napi dikasih pulang

3. barusan 2 bocah petak mantan becak hantu yang dilepas dari lapas anak, kembali jadi becak hantu begal motor di medan, terus ketangkap lagi

4. Ulama2 dan ketua ranting ormas okp preman makin rajin baksos, dimana pakai duit hasil meras, sehingga harga2 kebutuhan naik tiap 3-4 hari, yah tambah rawan lah


Mereka dapat gelar tokoh ummat, disep0ng k0nt0l nya oleh ketua2 ormas okp pemuda sumut, kita dapat taiknya, musti nanggung kenaikan harga sambil dikatain kejawen, banci, bencong, kafir, seeeeeppp ?!

5. Bocah2 kampung badur juga rajin main di kampung warga dari pagi hingga pagi berikutnya, nyebar virus, sampah, mencuri, isengin, petasan halal, maklum sdh dekat bulan puasa




Apapun kepercayaan nya, petak setan nya