Pada hari tersebut dikatakan bebas untuk saling mempermainkan, berbohong, tipu menipu atau berbuat diluar kebiasaan kepada teman, keluarga dan (harus) dianggap tidak berdosa.

Lalu bagaimana jika ditengah pandemi Corona begini? Haruskah April Mop dilakukan? Sedangkan dunia berduka dan mode serius, tidak bisa dijadikan candaan.

Tidak demikian dengan artis KPop Kim Jae Joong. Dia adalah mantan personel grup TVXQ yang selain ganteng, modis, pintar bernyanyi juga jago masak.



Jae Joong mengaku di Instagramnya @jj_1986_jj, pada hari Rabu (01/04) sebagaimana dilansir dari detik.com hari ini, bahwa dia terkena virus Corona dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit. Dia minta maaf karena itu kesalahannya akibat menyepelekan peringatan negara.

Tentu penggemar terkejut dan bersimpati. Tetapi ternyata itu PRANK! Karena tidak sampai satu jam kemudian Jae Joong mengaku bahwa dia hanya bercanda dalam rangka April Mop. Dia sehat-sehat saja.

Bagaimana reaksi penggemar di Korea terhadap ulah pria ganteng ini?

Tentu saja tindakannya mendapat kecaman dari berbagai pihak, karena dia selebritis yang dikenal banyak orang dan apa yang dinyatakannya dapat mempengaruhi orang, membuat mereka menjadi semakin resah.



Sebenarnya maksud Jae Joong tidak buruk. Dalam postingannya di Instagram, member JYJ tersebut mengaku hanya ingin memberikan peringatan agar publik lebih berhati-hati. Karena menurutnya, masih banyak yang tak memandang serius pandemi ini.



Pernyataan Jae Joong juga membuat panik
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan. Apalagi diketahui Jae Joong tampil di sebuah acara di Jepang sehari sebelum membuat pengumuman tersebut. Nah!

Mereka bilang perbuatan Jae Joong tidak tepat. Sehingga, mereka tengah berpikir untuk memberikan sanksi kepada sang idola.



"Kami saat ini tengah melihat situasi terkait kasus Jae Joong. Kasus ini melibatkan penyebaran informasi palsu, jadi kami sedang mendiskusikan bagaimana tepatnya hukuman akan dilaksanakan," ujarnya.

Menurut UU Korea, Jae Joong terancam hukuman 5 tahun penjara atau denda 10 juta Won jika diperkarakan. Ia dinilai menghalangi tugas dengan menipu pejabat pemerintah atau lembaga negara.

Berikut video Youtube berisi pernyataan maafnya :