Nemanja Vidic, pria kelahiran 1981 ini mengawali karirnya di Red Star Belgrade dan ketika dirinya bergabung dengan United dirinya berhasil merengkuh 5 gelar juara Liga Inggris, 3 trofi Piala Carling, 1 trofi Piala Dunia Antar Klub dan 1 trofi Liga Champions Eropa, tipe pemain belakang seperti Vidic adalah langka ia bermain keras namun bersih namun musuh utamanya adalah cedera. Berpostur atletis Dengan tinggi badan 1.88 meter, Vidic dikenal sebagai bek tengah yang kokoh, agresif, dan tak kenal takut. Bukan sekali dua kali Vidic berdarah kepalanya, tapi bukan sekali dua kali juga dia membuat lawannya berdarah. Duelnya dengan Didier Drogba juga pasti diingat sebagai rivalitas 2 pemain dengan power dan agresifitas yang sama tangguhnya.

Dalam gaya bermain Vidic yang dikutip dari Four Four Two dirinya cepat dan tanggap dalam memutuskan tindakan apa yang akan diambil jika ada pemain lawan yang membawa bola dihadapannya, dengan menyaring pemahaman berapa jauh jarak dirinya dengan pemain tersebut, seberapa bagus pemain lawan mendrible bola, dan yang tak luput adalah seberapa bagus pemain lawan melakukan diving. Menurutnya salah satu dari bola atau pemain tidak boleh terlewat dari seorang pemain bertahan, karena jika keduanya sudah melewati pemain bertahan maka tim yang dibelanya sedang dalam masalah besar.

Menurutnya aturan mendasar seorang defender adalah tekel menjadi pilihan buntu mengingat resikonya yang cukup tinggi, ada 2 konsekuensi jika tekel tidak dilakukan dengan benar entah sang pemain lolos dari tekel dan berhadapan langsung dengan kiper atau sang pemain bertahan mendapat ganjaran kartu. Karena itu jika ingin melakukan tekel, Vidic benar² yakin bahwa dirinya bisa merebut bola tersebut.

Tidak berbeda jauh dengan tandemnya, Ferdinand juga memiliki visi bermain yang wajar saja jika menjadi panutan bek tengah zaman sekarang ini. Ferdinand adalah salah satu legenda MU yang pernah mengubah filosofi bertahan menjadi lebih berkembang, ia telah mengembangkan filosofi
bertahan ke level yang lebih tinggi dan berbeda dari sebelumnya. Diatas lapangan, Rio tetap bersikap tenang, sabar, dan percaya diri dengan kemampuannya.



Rio sering sekali melakukan dribel bola kedepan membantu gelandang untuk memulai serangan, menurut Rio dribel oleh seorang bek tengah dimulai dari pertahanan yang bagus, terutama dalam hal memotong umpan-umpan lawan. Rio juga berpostur tinggi besar dan tangguh dalam menjegal lawan.

Namun duet Vidic-Ferdinand bukan berarti tanpa celah, mereka kerap dinilai ringkih jika berduel dengan striker yang mahir memanfaatkan ruang dengan sprint pendek. Seperti ketika malam di Wembley pada partai Final UCL 2011, kala bersua dengan jagoan Spanyol, FC Barcelona.

2011 disebut menjadi tahun terbaik bagi Vidic dan Ferdinand dari rentetan beberapa tahun kebelakang, berkat ketangguhan mereka United berhasil merengkuh gelar Premier League dan melaju ke partai puncak UCL, tapi tunggu dulu Messi datang jauh² dari negeri matador dengan tanpa beban bahkan saat sesi pertanyaan tentang bagaimana persiapan menjelang partai puncak Messi dengan tenang menjawab tidak ada yang telah disiapkan secara khusus, semua berjalan secara normal. "saya tidak pernah bisa menghabiskan waktu malam saya dengan memikirkan lawan, tidak juga memikirkan mimpi buruk yang akan terjadi saat menghadapi Ferdinand dan Vidic, itu tak ada gunanya"ucap Messi dilansir dari GOAL.

Dan benar saja, aksi Messi menjadi pembeda dimalam tersebut. Setelah goal Wayne Rooney sebagai penyama kedudukan, 2 aksi Messi mengubur dalam² harapan warga Manchester. Aksi pertama ketika tendangan kerasnya dari luar kotak penalti berhasil mengecoh van Der Sar, dilanjut aksi kedua ketika Messi mempermalukan Luis Nani dan memberi umpan segar kepada Villa untuk menceploskan bola ke gawang United.

Apa yang terjadi malam itu jelas melumpuhkan kedigdayaan 2 monster milik United. Rio yang diwawancarai pada tahun 2017 pun mengakui momen itu adalah momen ketika dirinya di bodohi oleh La Pulga. "itu mungkin menjadi malam paling memalukan dalam hidupku selama malam di Wembley 2011, dia bahkan tak mendekat, dan bahwa aku dan Vidic hanya berdiri digaris tengah saling menatap dan menggelengkan kepala ketika kecemerlangan itu terjadi" kata Ferdinand dalam suatu wawancara. Begitu juga dengan Vidic yang masih ingat betul ketika dirinya dikolongi oleh Messi, ia pun mengucap "saya pikir Messi adalah penyerang terbaik didunia, sangat sulit menghadapinya, Messi tidak hanya seorang penyerang, dia bergerak kemana saja, dia adalah striker yang sangat bagus" dilansir dari GOAL.

Jadi itulah momen terbaik Messi yang pernah mempermalukan 2 monster asal Manchester yang menjadi duet bek terbaik pada masanya.
sumber
sumber