Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang tidak berupa darah. Keputihan terjadi karena pengaruh hormonal dalam tubuh wanita. Keluarnya cairan selain darah ini dapat bersifat normal maupun tidak normal (patologis).

Keputihan yang bersifat normal terjadi saat ovulasi (pada masa subur), menjelang dan setelah menstruasi, adanya rangsangan seksual bahkan dalam kehamilan dapat keluar keputihan.

Dalam keadaan stress, keputihan juga sering terjadi. Pada dasarnya keputihan itu berupa lendir, hanya konsistensinya memang tidak selalu sama. Dan semua keputihan normal warnanya putih namun bukan putih susu, tidak berbau dan tidak menyebabkan gatal.

Tapi tahukah sista bahwa ada cairan normal lain yang juga keluar dari vagina? Cairan ini disebut lendir kesuburan yang berbeda dengan keputihan. Lendir kesuburan ini keluar pada saat masa subur atau saat ada rangsangan seksual.

Biasanya lendir berwarna bening. Jika disentuh tangan, lendir ini hanya akan terasa berair, basah dan tidak kental. Lendir kesuburan memiliki kekentalan yang sempurnah apabila tidak terlalu tebal dan terlalu cair. Oleh karena itu, sperma mampu bergerak bebas dan berenang menuju servix.





Cara mengenali lendir kesuburan yang memiliki kekentalan sempurna yaitu lendir ini mirip seperti putih telur ayam mentah, lendir ini juga dapat meregang satu sama lain tanpa putus di tengahnya. Caranya, raba vagina dengan ujung  telunjuk dan ibu jari (pastikan jari-jemari bersih untuk mencegah terjadinya infeksi). Lalu ambil lendir yang ada di sana. Cek elastisitas lendir dengan menjauhkan telunjuk dari ibu jari. Jika lendir tidak putus atau elastis, berarti saat itu sedang terjadi masa subur.  Volume lendir yang lebih banyak dan kekentalannya yang berbeda sebetulnya dapat juga dirasakan. Singkat kata, pada masa subur vagina biasanya terasa lebih basah.

Sedangkan keluarnya cairan dari vagina yang abnormal atau patologis yaitu keputihan yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Seperti berbau, warna tidak jernih, konsistensi sangat kental atau tebal kadang menyerupai lem dan terasa gatal. Jika ini terjadi maka sista harus memeriksakan ke dokter.

So, sista sudah bisa mengenali perbedaannya bukan?











Sumber 1
Sumber 2