- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
3 Cara Cepat dan Tepat Agar Tak Mudah Tersulut Emosi!


TS
istijabah
3 Cara Cepat dan Tepat Agar Tak Mudah Tersulut Emosi!
Cara Menahan Emosi

Sumber pinterest
Marah adalah salah satu amunisi setan untuk membuat umat manusia hancur, memutus silaturahmi dan berakhir dengan saling bermusuhan. Saat sedang marah setan dengan mudahnya mengendalikan kita, hingga kadang tanpa sadar kita melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Saat sedang marah kita kadang tanpa sadar mengucapkan kata makian pada orang lain yang menimbulkan sakit hati dan dendam. Akhirnya, akibat dari marah itu pun jadi panjang, saling memaki, saling menghancurkan, saling menyakiti dan melukai.
Lihatlah, begitu banyak kerusakan yang ditimbulkan dari rasa marah dan saat semua itu terjadi setan pun merasa menang.
Lalu, bagaimanakah cara untuk meredam rasa marah atau emosi tersebut?
Ada beberapa cara untuk beredam emosi di antaranya adalah:
1. Berdoa dan meminta pertolongan Allah

Sumber: Pinterest
Dulu, waktu usia belasan tahun aku pernah merasakan amarah yang sangat mengerikan sepanjang yang aku ingat. Saat itu aku dalam keadaan lelah, belum sholat sedangkan waktunya sudah mepet.
Ada seseorang yang mengusikku hingga membuatku marah bahkan hampir melukai orang tersebut. Namun, aku segera beristighfar dan pergi ke kamar mandi kemudian sholat.
Saat setan telah menguasai isi kepala kita dan membutakan mata kita maka hanya kepada Allah kita meminta pertolongan dan perlindungan.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:
Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشيْطانِ الرجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, pertama kali yang harus kita lakukan saat emosi adalah membaca ta'awudz ( أعوذُ بالله مِنَ الشيْطانِ الرجيمِ). Berdoa meminta pertolongan dan perlindungan Allah dari godaan setan.
2. Diam

Sumber: Pinterest
Saat marah kadang lisan kita tidak bisa terkontrol dan mengucapkan kata-kata yang tidak baik dan menjadi tabungan dosa bagi kita.
Namun, pada zaman sekarang ini, di zaman teknologi seperti sekarang tidak hanya lisan saja yang berperan saat kita marah, tapi jari-jari tangan kita kadang ikut andil.
Tak jarang kita menemukan tulisan di beranda akun kita yang kadang menyulut emosi karena menyinggung apa yang kita yakini atau karena tidak sesuai dengan fakta. Akhirnya, jari kita pun mengetik komentar, berujung debat dan kadang saling menghina yang mengakibatkan emosi kita memuncak.
Diam adalah salah satu cara agar amarah kita reda dan tak menimbulkan dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
Saat menemukan tulisan di timeline atau komentar yang menyulut emosi, baiknya abaikan saja atau matikan data. Bisa juga alihkan ke aktivitas lain misalnya membaca buku.
3. Duduk dan ingat konsekuensi dari sebuah amarah

Sumber: Pinterest
Amarah kadang datang karena merasa kenyamanan kita terusik, kadang juga karena merasa tinggi dan saat merasa direndahkan kita menjadi marah, kemudian melampiaskan sesuka hati. Memukul, mencaci dan tindakan kekerasan yang lain.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
Hadist di atas adalah saran dan nasehat dari Rasullullah agar saat kita marah untuk segera meredamnya. Bila kita dalam posisi berdiri maka segeralah duduk agar kita tidak memukul karena dalam posisi duduk kita pasti kesulitan untuk memukul. Bila saat duduk tapi amarah kita belum reda maka bisa dengan tidur-tiduran.
Lalu, merenunglah tentang konsekuensi dari amarah kita. Amarah itu seperti racun yang dapat mematikan siapa pun, baik itu teman, saudara, atau keluarga. Menghancurkan pernikahan, persaudaraan dan persahabatan.
Amarah bukanlah bentuk dari keperkasaan, kekuatan ataupun ketegasan, tapi amarah itu seperti khomar yang membuat kita hilang akal dan dikuasai nafsu.
وقال ابن مسعود قال النبي صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ مَا تَعُدونَ الصرَعَةَ فِيكُمْ قُلْنَا الذِي لَا تَصْرَعُهُ الرجَالُ قَالَ لَيْسَ ذَلِكَ وَلَكِنِ الذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغضب.
“Ibnu Mas’ud berkata, Nabi bertanya, ‘Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang perkasa?’ Kami menjawab, ‘Dia yang tidak bisa dikalahkan keperkasaannya oleh siapa pun.’ Nabi menimpali, ‘Bukan demikian, akan tetapi yang perkasa adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah’.” (HR Muslim)
Rasulullah memberikan motivasi pada kita agar tidak mudah tersulut emosi.
Adapun bunyi sabdanya adalah:

Dok.pri
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)
Sesungguhnya, menahan emosi itu sangatlah sulit, saat kita sedang terbakar emosi kita sulit sekali untuk berpikir jernih. Oleh karena itu maka perbanyaklah berdoa, meminta perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Oke, itulah beberapa cara untuk meredam emosi atau amarah, semoga bermanfaat.

Sumber pinterest
Marah adalah salah satu amunisi setan untuk membuat umat manusia hancur, memutus silaturahmi dan berakhir dengan saling bermusuhan. Saat sedang marah setan dengan mudahnya mengendalikan kita, hingga kadang tanpa sadar kita melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Saat sedang marah kita kadang tanpa sadar mengucapkan kata makian pada orang lain yang menimbulkan sakit hati dan dendam. Akhirnya, akibat dari marah itu pun jadi panjang, saling memaki, saling menghancurkan, saling menyakiti dan melukai.
Lihatlah, begitu banyak kerusakan yang ditimbulkan dari rasa marah dan saat semua itu terjadi setan pun merasa menang.
Lalu, bagaimanakah cara untuk meredam rasa marah atau emosi tersebut?
Ada beberapa cara untuk beredam emosi di antaranya adalah:
1. Berdoa dan meminta pertolongan Allah

Sumber: Pinterest
Dulu, waktu usia belasan tahun aku pernah merasakan amarah yang sangat mengerikan sepanjang yang aku ingat. Saat itu aku dalam keadaan lelah, belum sholat sedangkan waktunya sudah mepet.
Ada seseorang yang mengusikku hingga membuatku marah bahkan hampir melukai orang tersebut. Namun, aku segera beristighfar dan pergi ke kamar mandi kemudian sholat.
Saat setan telah menguasai isi kepala kita dan membutakan mata kita maka hanya kepada Allah kita meminta pertolongan dan perlindungan.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:
Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشيْطانِ الرجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, pertama kali yang harus kita lakukan saat emosi adalah membaca ta'awudz ( أعوذُ بالله مِنَ الشيْطانِ الرجيمِ). Berdoa meminta pertolongan dan perlindungan Allah dari godaan setan.
2. Diam

Sumber: Pinterest
Saat marah kadang lisan kita tidak bisa terkontrol dan mengucapkan kata-kata yang tidak baik dan menjadi tabungan dosa bagi kita.
Namun, pada zaman sekarang ini, di zaman teknologi seperti sekarang tidak hanya lisan saja yang berperan saat kita marah, tapi jari-jari tangan kita kadang ikut andil.
Tak jarang kita menemukan tulisan di beranda akun kita yang kadang menyulut emosi karena menyinggung apa yang kita yakini atau karena tidak sesuai dengan fakta. Akhirnya, jari kita pun mengetik komentar, berujung debat dan kadang saling menghina yang mengakibatkan emosi kita memuncak.
Diam adalah salah satu cara agar amarah kita reda dan tak menimbulkan dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
Saat menemukan tulisan di timeline atau komentar yang menyulut emosi, baiknya abaikan saja atau matikan data. Bisa juga alihkan ke aktivitas lain misalnya membaca buku.
3. Duduk dan ingat konsekuensi dari sebuah amarah

Sumber: Pinterest
Amarah kadang datang karena merasa kenyamanan kita terusik, kadang juga karena merasa tinggi dan saat merasa direndahkan kita menjadi marah, kemudian melampiaskan sesuka hati. Memukul, mencaci dan tindakan kekerasan yang lain.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
Hadist di atas adalah saran dan nasehat dari Rasullullah agar saat kita marah untuk segera meredamnya. Bila kita dalam posisi berdiri maka segeralah duduk agar kita tidak memukul karena dalam posisi duduk kita pasti kesulitan untuk memukul. Bila saat duduk tapi amarah kita belum reda maka bisa dengan tidur-tiduran.
Lalu, merenunglah tentang konsekuensi dari amarah kita. Amarah itu seperti racun yang dapat mematikan siapa pun, baik itu teman, saudara, atau keluarga. Menghancurkan pernikahan, persaudaraan dan persahabatan.
Amarah bukanlah bentuk dari keperkasaan, kekuatan ataupun ketegasan, tapi amarah itu seperti khomar yang membuat kita hilang akal dan dikuasai nafsu.
وقال ابن مسعود قال النبي صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ مَا تَعُدونَ الصرَعَةَ فِيكُمْ قُلْنَا الذِي لَا تَصْرَعُهُ الرجَالُ قَالَ لَيْسَ ذَلِكَ وَلَكِنِ الذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغضب.
“Ibnu Mas’ud berkata, Nabi bertanya, ‘Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang perkasa?’ Kami menjawab, ‘Dia yang tidak bisa dikalahkan keperkasaannya oleh siapa pun.’ Nabi menimpali, ‘Bukan demikian, akan tetapi yang perkasa adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah’.” (HR Muslim)
Rasulullah memberikan motivasi pada kita agar tidak mudah tersulut emosi.
Adapun bunyi sabdanya adalah:

Dok.pri
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)
Sesungguhnya, menahan emosi itu sangatlah sulit, saat kita sedang terbakar emosi kita sulit sekali untuk berpikir jernih. Oleh karena itu maka perbanyaklah berdoa, meminta perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Oke, itulah beberapa cara untuk meredam emosi atau amarah, semoga bermanfaat.






ZainAkbar2021 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
2.8K
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan