

TS
andifirmansy808
Ketika Segala-Galanya Ambyar karena Kematian
Para motivator berkata, “Kau harus memiliki target”. Mereka berkata, “Jangan tidur lebih dari 6 jam, belajarlah bahasa baru, baca satu buku setiap minggu, jangan berhenti! Terus berlari! Jangan menyerah dalam mencapai mimpimu.” Okay, saya tidak menyangkal hal tersebut. Saya juga selalu menetapkan target dalam setiap harinya. Tapi tahukah Anda? Mereka tidak membicarakan hal terpenting dari hal tersebut.
Saya akan memberikan sebuah contoh matematika sederhana. Bayangkan Anda menjumlahkan angka dan angka-angka yang Anda jumlahkan tahun lalu misalnya berjumlah 75. Dan Anda memulai dengan angka baru untuk tahun ini. Misalnya Anda tambahkan angka 4 karena sudah menyelesaikan satu buku untuk dibaca, ditambahkan angka 10 karena sudah menguasai bahasa inggris, ditambahkan angka 5 karena sudah menguasai teknik baru dalam bidang yang Anda kuasai, ditambahkan 3 karena sudah berhasil membuat sebuah buku, ditambahkan 7 karena berhasil menaikkan gaji Anda, dan seterusnya. Setiap Anda berhasil dan menyelesaikan target Anda, maka Anda akan mendapatkan angka untuk dijumlahkan. Semakin banyak target yang diselesaikan, semakin banyak angka yang Anda peroleh dan semakin besar pula angka yang akan Anda hasilkan. Masalahnya, Anda dihantui oleh waktu yang terus menghitung mundur. Dan ketika waktu tersebut habis, Anda tidak dapat menambahkan angka lagi. Baiklah, sekarang mari kita jumlahkan.
75 + 4 + 10 + 5 + 3 + 7 + 6 + 4 + 8 + 9 + 2 + 1 + 3 + 5 + ....
Anda terus menambah angka dengan ambisius, dan sekarang waktu Anda telah habis! Kemudian Anda baru menyadari bahwa Anda menjumlahkan semua angkanya dalam tanda kurung besar dan harus dikalikan angka 0 pada akhirnya.
(75 + 4 + 10 + 5 + 3 + 7 + 6 + 4 + 8 + 9 + 2 + 1 + 3 + 5)x 0 = 0
Angka nol itu menghapus semua angka yang Anda jumlahkan selama bertahun-tahun dan hasilnya menjadi nol. Tentu Anda kecewa, karena semua usaha Anda telah dihapuskan oleh angka nol. Sebuah penyesalan datang pada diri Anda dan Anda berkata, “Seandainya aku tahu dari awal bahwa akhirnya akan sia-sia, aku akan berusaha sekeras mungkin untuk menghilangkan angka 0 dan mengubahnya menjadi angka 1 sebelum aku menjumlahkan semuanya”. Apakah Anda paham yang saya maksud di sini?
Ketika kematian datang, orang yang bergaji besar akan sama dengan orang yang bergaji kecil. Orang yang pintar bahasa inggris akan sama dengan orang yang tidak tahu bahasa inggris. Jadi, jika pada akhirnya kematian akan membuat nol semuanya, jadi apa tujuannya menambah lebih banyak angka dengan ambisius? Ini hanya akan menambah rasa kecewa yang Anda rasakan nanti. Jadi hal logisnya adalah menyadari keseluruhannya sejak awal.
Ketika kematian datang, orang yang bergaji besar akan sama dengan orang yang bergaji kecil. Orang yang pintar bahasa inggris akan sama dengan orang yang tidak tahu bahasa inggris. Jadi, jika pada akhirnya kematian akan membuat nol semuanya, jadi apa tujuannya menambah lebih banyak angka dengan ambisius? Ini hanya akan menambah rasa kecewa yang Anda rasakan nanti. Jadi hal logisnya adalah menyadari keseluruhannya sejak awal.
Maka tugas pertama kita adalah mencegah kematian kita berubah menjadi menjadi angka nol. Bisakah kita mencegah kematian dari menjadi angka nol? Karena segalanya akan lepas dari genggaman kita dan hilang, apakah ada cara yang dapat mengubah itu menjadi sesuatu yang abadi? Maksudku, apakah ada cap keabadian sehingga bisa mencap semua hal yang kita punya menjadi tidak bisa dihapuskan dan menjadi bekal untuk kita di akhirat nanti? Satu-satunya yang memiliki solusi dari permasalahan itu adalah Sang Pencipta.
Jadi, jika niat Anda untuk Tuhan, segala hal yang Anda lakukan hanya untuk mencari ridha-Nya, semua yang Anda kerjakan takkan menghilang. Itu semua akan berubah menjadi keabadian di surga. Jadi, belajar sebuah bahasa, membaca buku setiap hari, menjadi kaya, dan segalanya, jika diniatkan untuk-Nya, semua itu akan dicap dengan cap keabadian oleh Tuhan.
Jadi, jika niat Anda untuk Tuhan, segala hal yang Anda lakukan hanya untuk mencari ridha-Nya, semua yang Anda kerjakan takkan menghilang. Itu semua akan berubah menjadi keabadian di surga. Jadi, belajar sebuah bahasa, membaca buku setiap hari, menjadi kaya, dan segalanya, jika diniatkan untuk-Nya, semua itu akan dicap dengan cap keabadian oleh Tuhan.
Misalnya di tahun ini, saya akan belajar bahasa inggris 10 menit setiap harinya. Untuk apa? Karena berdakwah dalam bahasa inggris sangat penting dan saya ingin mencari ridha Allah dengan hal itu. Angka nol itu berubah menjadi angka 1. Kemudian, tahun ini juga saya akan membaca satu buku setiap minggu. Untuk apa? Karena ini cara agar menjadi berilmu dan menjadi muslim yang lebih baik, serta Allah yang Maha Kekal akan ridha dengannya. Kabar baiknya, angka nol itu berubah menjadi angka satu karena sekarang niat kita tergantung pada ridha-Nya
Sumber : Ketika Kematian Membuat Semuanya Sia-Sia


tien212700 memberi reputasi
1
657
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan