Yang Perlu diluruskan Terkait Covid 19, Jangan Sampai Kita Melakukannya, GanSist

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Yang Perlu diluruskan Terkait Covid 19, Jangan Sampai Kita Melakukannya, GanSist

Puspita1973

12-04-2020 15:59

Yang Perlu diluruskan Terkait Covid 19, Jangan Sampai Kita Melakukannya, GanSist

Kompas.com

Sampai saat ini, wabah covid 19 masih menyelimuti "dunia". Hanya bisa berharap semoga masalah ini segera berlalu. Siapa tahu, ada keajaiban. Memasuki bulan suci nanti, virus tersebut lenyap tanpa bekas. Aamiin.

Yang Perlu diluruskan Terkait Covid 19, Jangan Sampai Kita Melakukannya, GanSist

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Good afternoon everyone. Salam sejahtera buat kita semua.

Quote:

Terkait perihal di atas ada beberapa kejadian dan perilaku sebagian orang dan masyarakat tertentu yang harus diluruskan. Dari lingkungan sekitar saya sendiri, mereka yang berstatus sebagai ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan) dan suspect mendapat perlakuan kurang dan tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya. Lebih parah lagi, yang telah menjadi jenazah juga turut merasakan hal serupa. Ditolak pemakamannya di sebuah kampung. Bahkan tenaga medis (dokter dan perawat) yang jelas-jelas telah mengenakan APD-pun tetap tak luput dari diskriminasi.

Palu.tribunnews.com

Menlansir dari sehatq.com retrieved 12 April 2020, yuk, kita cari tahu dulu apa, sih, sebenarnya yang dimaksud OPD, DPD dan Suspect, supaya lebih jelas sehingga kita yakin mengambil sikap. Walaupun istilah ini sudah sering kita dengar.

Spoiler for ODP:

1.ODP

Singkatan dari orang dalam pemantauan. Seseorang masuk kategori ini apabila ia sempat bepergian ke negara lain yang merupakan pusat penyebaran covid 19. Siapa pun akan menyandang status ini, apabila pernah berkontak langsung dengan pasien positif corona. Orang yang masuk dalam kelompok ini, belum menunjukkan gejala sakit.

Spoiler for DPD:

2. PDP

Singkatan dari pasien dalam pengawasan. Maksudnya, orang yang masuk dalam kategori ini, mereka yang telah dirawat oleh tenaga kesehatan (menjadi pasien) dan menunjukkan gejala: demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

Spoiler for Suspect:

3. Suspect

Suspect corona adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi COVID-19, dengan menunjukkan gejala virus corona dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona. Pasien yang masuk dalam kategori ini akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.Pemeriksaan dilakukan untuk melihat status infeksi corona di tubuh suspect tersebut: positif atau negatif.

Status ODP, PDP, dan suspect tersebut diperoleh dari proses tracking yang dilakukan pemerintah dengan mengaitkan data-data di lapangan. Pasien yang masuk sebagai salah satu dari ketiganya diinstruksikan menjalani karantina selama 14 hari.

Untuk mengetahui status Virus Corona Covid-19 pasien harus melakukan tes swab: pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan. Kemudian sampel tersebut dibawa ke laboratorium untuk pengujian sampel, hasil tes corona dengan metode RT-PCR akan keluar dalam waktu kurang dari 24 jam untuk bisa mengetahui positif atau tidak.

Kesimpulannya, mari kita berpikir sedikit lebih bijak dengan pertimbangan di bawah ini:

Quote:

Baik yang berstatus OPD, DPD dan suspect belum tentu positif sampai hasil test swap keluar, masih ada kemungkinan negatif. Oleh karena itu jangan buru-buru mengucilkannya. Menjaga jarak harus, tanpa diskriminasi berlebihan. Terpapar covid 19 bukan aib. Bukan pula penyakit kutukan. Bahkan syahid, jika yang bersangkutan meninggal.

Sedangkan masalah jenazah terkonfirmasi positif, janganlah kita menolak keberadaannya, untuk dimakamkan, misalnya posisi jenazah tersebut berada di kampung kita. Karena jenazah ini telah melalui serangkaian prosedur.

Mengutip dari amp.tirto.id, retrieved 12 April 2020, berikut ini prosedur penanganan jenazah covid.

amp.tirto.id

Spoiler for Prosedur Penanganan Jenazah Covid 19:

1. Jenazah korban COVID-19 ditutup dengan kain kafan atau bahan yang terbuat dari plastik yang mampu menahan air, juga dapat pula ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar.

2. Apabila jenazah sudah dikafani atau dalam kondisi terbungkus, maka petugas dilarang untuk membuka kembali. Langkah ini berisiko karena ada potensi penularan virus COVID-19 dari tubuh jenazah.

3. Kafan jenazah dapat dibuka kembali dalam keadaan mendesak seperti autopsi, dan hanya dapat dilakukan petugas.

4. Jenazah disemayamkan tidak lebih dari 4 jam.

Saya kira prosedur penanganan jenazah di atas, sudah lebih dari cukup aman untuk pemakaman. Jadi kita tak perlu ragu-ragu lagi, yang akhirnya berujung pada terlalu paranoidmenggapi masalah ini.

Semoga kejadian-kejadian tak menyenangkan yang pernah terjadi tekait wabah ini tak terulang kembali.

Berikut ini video dari seorang dokter yang geram menanggapi masalah ini. Namun memberikan penjelasan lebih gamblang masalah ODP, PDP, dan OTG serta penanganannya. Agak tegas sedikit, yah, bahasanya, Gansist emoticon-I Love Kaskus

Jangan kaget, ambil pesan positifnya.

Semoga bermanfaat. Salam sehat dan bahagia emoticon-Peluk

Reference:
Source 1
Source 2
Source 3

Diubah oleh Puspita1973 14-04-2020 04:56

infinitesoul dan 9 lainnya memberi reputasi

963

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan