Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Setelah Inggris, Anti 5G Kini Muncul di Belanda
Setelah Inggris, Anti 5G Kini Muncul di Belanda
Julkifli Sinuhaji
- 12 April 2020, 07:14 WIB
Setelah Inggris, Anti 5G Kini Muncul di Belanda Muncul penolakan anti-5G di Belanda setelah sebelumnya kejadian serupa muncul di Inggris lewat perusakan beberapa tiang telekomunikasi. /AFP/ Eric Piermont


PIKIRAN RAKYAT - Beberapa menara jaringan telekomunikasi telah dirusak dan dibakar di Belanda. Penyerangan itu dilakukan oleh orang yang menentang peluncuran jaringan 5G.
Surat kabar lokal De Telegraf melaporkan, para pelaku penyerangan meninggalkan slogan-slogan anti 5G di tempat yang mereka bakar.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, beberapa kelompok di Belanda menentang munculnya jaringan 5G karena kekhawatiran bahwa gelombang raduo dapat merusak kesehatan manusia.

Selain itu, mereka juga menganggap teknologi 5G bisa melanggar privasi pengguna.

Pemerintah Belanda melalui Keamanan dan Penanggulangan Terorisme (NCTV) membenarkan bahwa insiden pembakaran tiang 5G disebabkan oleh penentangan terhadap peluncuran 5G.
"Ini adalah perkembangan yang memprihatinkan. Gangguan tiang penyiaran dapat memiliki konsekuensi untuk jangkauan jaringan telekomunikasi dan jangkauan layanan darurat," tulis NCTV dalam pernyataannya.
Beberapa waktu lalu, kejadian anti 5G tersebut juga terjadi di Inggris.
Beberapa tiang jaringan telekomunikasi dibakar oleh beberapa kelompok tertentu.
Bahkan para pekerja mendapat kekerasan fisik dan verbal. Para penentang 5G mengatakan sinyal jaringan internet generasi terbaru itu menjadi penyebab menyebarnya virus corona dan menyebabkan radiasi.
Pemerintah Inggris mengatakan berita tersebut sebagai informasi palsu atau hoaks.
Saat ini penyedia telekomunikasi utama di Belanda sedang dalam tahap pengujian dan belum memulai peluncuran 5G secara nasional sambil menunggu lelang spektrum yang akan berakhir pada bulan Juni 2020.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Endgadget, tidak ada bukti bahwa jaringan 5G memiliki efek berbahaya.

Sinyal frekuensi tinggi sangat mudah diblokir sehingga bahkan tidak dapat menembus lapisan dalam kulit, dan jaringan sel beroperasi pada daya yang sangat rendah sehingga jauh di bawah batas aman untuk paparan radiasi.
Serangan itu dipicu oleh ketakutan yang irasional dan bukan fakta. Meningkatnya jumlah insiden seperti itu menunjukkan bahwa kekerasan tidak akan berhenti dalam waktu dekat.***

https://www.pikiran-rakyat.com/tekno...belanda?page=2


akong sugi pake 5G ??? emoticon-Malu
.doflamingo.Avatar border
4iinchAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
4
810
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan