Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

monicameyAvatar border
TS
monicamey
Pertemuan Yang Menggemaskan



Namanya Si Putih. Aku berkenalan dengannya sewaktu berada di rumah Tante di Malang karena masa training kerja. Pertama kali merasa risih, kucing berbulu lebat nan putih itu menggeliat manja di kakiku.

"Dia mau kenalan sama kamu, Nik," kata Tanteku.

"Aku kira hanya anjing saja yang mau ajak kenalan, Tante," sahutku menahan geli di kaki.

"Tidak hanya anjing saja, kok. Kucing bisa juga diajak kenalan."

Kucing tersebut sudah dipelihara Tante sejak kecil. Menurut Tante, Si Putih ditemukan di sebuah gang tak jauh dari rumah. Kasihan, akhirnya dibawa pulang dan diberi makan.

"Awalnya Si Putih tidak mau makan, Nik. Tubuhnya kurus sekali," ucap Tante mengingat kejadian itu.

"Lalu diberi apa, Tan?" tanyaku penasaran.

"Tante beri makanan kucing. Tiap hari Tante menyuapi agar mau makan. Akhirnya dia mau makan."

Tante Lis memang penyuka dan penyayang kucing. Dulu saja kata Mama, Tante selalu merawat dan memberi makan kucing liar. Itu membuat Nenek marah karena makanan di meja tinggal separuh.

Namun, itu tak lantas membuatnya berhenti memberi makan. Tante selalu menemukan akal. Jaman dulu mana ada makanan kucing seperti sekarang, bukan? Jadi ia menyisihkan makanannya untuk kucing telantar.

Kurasa kucing ini menyukaiku. Dia senang berada di dekat kakiku. Mungkin baginya, aku ini orang baru yang ingin diajak berteman. Si Putih selalu mengekor di belakang ketika Tante maupun diriku pergi.

Tak seperti kucing lainnya, Si Putih jarang sekali bermain atau sekedar berjalan-jalan. Dia senang menghabiskan waktunya di depan televisi. Jika Tante memutar siaran berita, dia akan ikut menonton sambil rebahan di kasur.

Si Putih akan mengeong jika melihat Tante, Om atau aku datang dari luar. Dia akan menyambut kami dengan mengibaskan ekornya di kaki kami seakan dia berkata,"Aku di sini."

Aku senang bermain bersamanya. Dia sungguh menggemaskan. Dia
tak pernah membuat gaduh jika malam hari, selalu menurut perkataan Tante. Ekornya yang bergoyang selagi berjalan membuatnya lucu.

Tidak semudah itu melupakannya, entah mengapa aku yang dulunya tidak suka dengan kucing jadi merindukan kehadirannya saat tak ada di rumah Tante.

Selama menumpang di rumah Tante, kulihat Si Putih tidak memilih makanan. Nasi dan sedikit ikan sudah menjadi santapan mewah baginya. Air putih selalu disediakan Tante di kandangnya. Ya, tiap mau tidur, Si Putih mengerti. Dia akan berjalan menuju kandang. Namun, Tante tidak pernah mengunci. Dibiarkannya tempat itu terbuka agar sewaktu-waktu bisa keluar.




"Apa Si Putih tidak pernah kabur, Tante?"

"Tidak, Nik. Dia tipe setia, loh."

Benar ucapan Tante, sejak aku tinggalkan kota Malang dan menetap di Surabaya. Si Putih selalu setia menemani Tante dan Om apalagi semenjak sepupuku menikah. Kira-kira sudah dua tahun. Desember kemarin, aku menyempatkan mampir ke rumah Tante.

Si Putih langsung berlari kecil menyambut kedatanganku. Tak menyangka jika dia masih mengenali diriku.

Itu sedikit cerita mengenai awal pertemuanku dengan kucing putih yang menggemaskan nan lucu. Bagaimana dengan GanSis? Apa kalian juga memiliki cerita yang menarik?

Yuk ...beri cendolnya, komentar atau share. Aku tunggu, ya, Gansis.

=Selesai=

Surabaya, 11 April 2020

Semua ulasan, opini dan foto merupakan dokumentasi pribadi dari penulis.
Diubah oleh monicamey 11-04-2020 01:19
0
430
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan