aku takut ketika malam datang.


dan aku tak bisa bersembunyi dari bayangan kesunyian yang coba menangkapku, dan itu hanya kan membawa ku pada derai air mata.



aku takut akan pikiran yang coba menerawang, dan juga keyakinan hatiku yang begitu kuat.

saat pesanku kau abaikan begitu mudahnya, sedang itu bukanlah waktu sibukmu.



aku tak bisa membayangkan ada seseorang yang kan mendengar cerita mu, tawa mu, serta bahagiamu, dan kau tak mencariku lagi.



aku tak bisa membayangkan seseorang itu mampu menenangkanmu, sebagaimana dahulu aku yang menenangkanmu dari sedihmu.



juga tangismu, yang dulu aku hapuskan, aku ganti tangismu menjadi tawa agar kau ceria kembali.
aku tak sanggup membayangkan jika ia jua mampu melakukan nya padamu.


ku merindukan diriku yang dulu, saat ketika cinta belum menemukan ku, dan belum menghancurkan ku seperti sekarang ini, jika bisa mundur, tak ingin ku mengenalmu.



sungguh sulit ternyata bagiku untuk melepasmu, sedang begitu mudah bagimu.

sungguh susah melupakanmu, dan kau mengingat ia begitu jelas.

sungguh sakit saat terbayang dirimu, sedang kau tertawa bahagia disana.

sungguh perih membaca pesanmu kembali, namun saja mungkin kau telah menghapusnya, juga mungkin diriku yang telah kau lupakan.


dan hanya ketika alam mimpi datang, aku benar benar bebas, kesunyian tak lagi sanggup menggapaiku, perasaan itu tak mampu menyakitiku lagi, dari lelah nya hatiku.