Indonesiainside.id, Istanbul-Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi hari Rabu (8/4) menyatakan gencatan senjata selama dua minggu di Yaman mulai Kamis (9/4) ini di tengah wabah virus corona (COVID-19), menurut media setempat. Pejabat Saudi mengatakan keputusan itu mendukung seruan PBB untuk menghentikan bentrokan di tengah wabah virus corona.

Gencatan senjata dapat diperpanjang, kantor berita resmi SPA mengutip juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Maliki mengatakan. Maliki mengatakan langkah itu mendukung keputusan pemerintah Yaman untuk melakukan gencatan senjata yang difasilitasi Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Yaman telah dilanda oleh kekacauan dan perang sejak 2014. Hal ini terjadi ketika pemberontak Syiah al-Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara itu, dan menduduki Istana Negara di Ibu Kota Sanaa.

Krisis meningkat pada tahun 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara untuk menggulung al-Houthi. Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini tewas dalam konflik itu, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang tetap berisiko kelaparan.

Sejak muncul Desember lalu di kota Wuhan Cina, virus corona novel yang dikenal sebagai COVID-19 telah menyebar ke setidaknya 184 negara dan wilayah. Ada hampir 1,5 juta infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dan dengan lebih dari 87.400 kematian, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di A.S. Lebih dari 317.600 pasien telah pulih. (CK/AA)

https://indonesiainside.id/news/inte...tengah-pandemi

Perdamaian perdamaian......