]artstral.id[/f

if]Masih dengan tema pesugihan. Kali ini tentang pesugihan Bulus Jimbung. Bulus berarti Kura2 kecil. Sedangkan Jimbung sendiri adalah nama tempat atau sebuah desa di Klaten Jawa Tengah. Di desa itu ada sebuah Sendhang atau kolam pemandian kecil, yang air nya tidak pernah kering. Di dekat Sendhang itu ada sebuah pohon Randu yang sangat besar dan lebat. Pohon itu seakan menjadi satu dengan Sendhang itu. Konon katanya Sendhang itu dihuni oleh sepasang sosok astral berwujud pangeran dan putri bernama Ki Poleng dan Nyi Poleng. Ki dan Ni Poleng inilah yang katanya sering menampakkan diri dengan wujud seekor bulus atau Kura2 kecil.[/font][/size][/color][/ltr]
[ltr].[/ltr]
[ltr]Asal usul Ki dan Nyi Poleng sendiri tidak begitu jelas. Semua hanya berdasarkan dari cerita dan kisah tutur yang berkembang di masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa Ki dan Nyi Poleng adalah manusia yang karena kesalahannya dikutuk oleh Raden Patohwan. Ada yang mengatakan bahwa Ki Poleng menantang bertarung Raden Patohwan, dan Ki Poleng kalah dalam pertarungan itu. Raden Patohwan lalu mengutuk Ki Poleng menjadi seekor Bulus. Ni Poleng yang mencari suaminya lalu menemui Raden Patohwan, dan akhirnya Ni Poleng mengetahui bahwa Kyai Poleng sudah berubah menjadi seekor Bulus. Nyi Poleng lalu meminta pada Raden Patohwan agar juga dijadikan seekor Bulus supaya bisa menemani Ki Poleng selamanya. Permintaan itu lalu dikabulkan oleh Raden Patohwan. Sepasang Bulus itu lalu ditempatkan oleh Raden Patohwan pada sebuah Sendhang yang menyatu dengan sebuah pohon Randu. Raden Patohwan lalu bersabda bahwa kelak tersebut akan ramai dikunjungi oleh orang2 yang meminta bantuan Ki dan Nyi Poleng, dan Sendhang itu akan menjadi tempat untuk menguji keteguhan iman manusia terhadap Sang Pencipta.[/ltr]
[ltr].[/ltr]
[ltr]Poleng sendiri dalam bahasa Jawa berarti Belang. Kemungkinan merujuk pada fisik Ki Poleng yang punya ciri khas berkulit belang. Ada juga yang mengatakan bahwa yang dimaksud poleng bukan merujuk pada fisiknya tapi pada sifatnya yang kadang sulit ditebak apakah sebenarnya baik atau jahat.[/ltr]
[ltr]Sendhang Jimbung sampai dengan saat ini masih ramai dengan pengunjungnya. Kebanyakan didatangi oleh orang2 yang ingin ngalap berkah atau mencoba peruntungan lewat Tirakat Pesugihan, terutama di bulan Suro. Prosesinya diawali dengan menyiapkan sesaji yang terdiri dari Kemenyan Candu, Minyak Wangi, Tumpeng Ayam Kampung Panggang, Kembang Setaman Tiga Macam dan daging ayam mentah. Setelah prosesi selamatan dilakukan, maka kemudian pelaku pesugihan diminta untuk berendam dan membersihkan diri di Sendhang Jimbung. Setelah itu kemudian pelaku pesugihan diminta untuk duduk diam menunggu di pinggir Sendhang, dengan posisi menjulurkan jari telunjuk ke depan.
.
Apabila pesugihannya berhasil maka akan muncul seekor hewan bulus dari dalam Sendhang, dan kemudian mendekat ke arah pelaku yang duduk diam di pinggir Sendhang. Bulus itu kemudian akan menjilat atau menggigit kecil telunjuk yang diulurkan orang itu, sehingga menimbulkan tanda putih atau belang kecil pada jari itu. Jika hal itu terjadi maka artinya ritual pesugihan nya berhasil. Ada juga yang setelah ritual didatangi seekor bulus lewat mimpi dan saat terbangun di tangan atau bagian tubuhnya sudah ada tanda poleng atau belang kecil.
.
Satu lagi syarat untuk pelaku pesugihan bahwa dia harus memiliki usaha atau bisnis. Walaupun hanya punya warung kecil atau toko sederhana, yang penting adalah usaha. Dari situ kemudian pelipatgandaan kekayaan bisa terjadi. Uang dan materi akan mengalir dengan dahsyat.
.
Pesugihan Bulus Jimbung adalah pesugihan yang menggunakan tubuh pelaku pesugihan itu sendiri sebagai tumbal. Tanda putih yang didapatkan dari Ki Poleng, makin lama akan semakin menyebar ke seluruh tubuh. Sampai kemudian kalau seluruh tubuh sudah berubah menjadi belang, maka saat itu juga pelaku pesugihan akan mati, dan akan menjadi pengikut Ki Poleng.[/ltr]
[ltr]Dari pandangan mata batin, memang di bawah Sendhang ada tampak seperti semacam Kerajaan tak kasat mata yang menghadap terbalik ke bawah. Berlawanan arah dengan sudut tegak manusia. Kerajaan itu tampak bergelimang harta dan emas. Kerajaan itu juga tampak penuh dengan orang2 yang menjadi pesuruh dengan fisik kurus dan menderita. Mereka menjadi pelayan dari sepasang Raja dan Ratu Siluman yang ada disitu. Kekayaaan didapatkan dari pesuruh2 yang berkerja di situ. Lalu kekayaan gaib itulah yang kemudian diturunkan bagi orang2 yang mencari pesugihan. Mungkin kalau dipikir2 mirip sistem downline di MLM. MLM gaib... By @diarymataindigo09[/ltr]