riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Rumahku Sudah Macam Kebun Binatang


Hai GanSis semua! Saya bersyukur termasuk orang yang bisa dibilang saya itu cukup mudah beradaptasi untuk #dirumahaja di masa Pandemi Covid-19. Itu karena di rumah saya kini uda macam Mini Zoo, eh saya lebih senang menyebutnya Micro Zoo. Tolong ekspektasi Anda jangan menghayal seperti punya Irfan Hakim ya. Karena hewan peliharan saya ini murah harganya. Hihi..

Tapi tetap aja, kebosanan #dirumahaja itu tidak bisa ditampikan. Meski dirumah uda banyak aktivitas. Rasa bosan itu tetap ada. Namun bagi saya ini uda jadi tanggung jawab saja. Peliharaan uda banyak gini, mesti konsekuen dong! Mumpung masih lajang dan belum ada yang ditanggug jawab-in. *mesti banget ya di sebutin lajangnya.

Baiklah, jadi punya hewan peliharaan dirumah itu ngebantu banget buat ngisi waktu luang #mumpungdirumah. Setidaknya membuat kita tetap bergerak dan sehat. Terutama sehat secara mental, disamping fisik yang bugar.

Jadi saya ini bisa dibilang bukan sekedar pelihara hewan. Tapi saya lebih tepatnya menjual juga. Hahaha.. Jadi saya buka kios ikan hias.

Quote:


Quote:


Tenang aja saya bukan mau promosi usaha saya. Tapi saya mau cerita dari ikan yang paling menarik perhatian diantara ikan-ikan saya. Ikan Louhan atau dikampung saya dulu disebutnya Flower Horn Fish.

Dulu belinya masih kecil sebesar dua ruas jari orang dewasa. Masih kecillah. Saya beli Rp. 5000/ekor. Sampai sebesar ini dan punya jenong.



Saya uda senang kali, sampai niat mau dijual Rp. 500.000. Tapi belum sempat laku, uda telanjur dimakan burung. Ya Allah, kasihan banget.

Jadi ceritanya Ikan Louhan ini saya kimpoikan dikolam setelah sekian lama doi manaungi aquarium kotaknya. Alhamdulillah, berhasil! Ditaruh dikolam ini anak-anaknya. Masih kecil-kecil belum kelihatan dikamera hp saya yang gak seberapa ini. Saya pasangi jaring supaya gak dimakan burung seperti ayah dan bundanya. Kelak besar jadi anak yang sholeh ya, doain orang tuamu, berbakti pada bangsa dan negara. Hiks....

Quote:


Quote:


Kemarin itu lupa pasang jaring. Dan memang tempatnya didekat persawahan. Jadi banyak burung-burungnya. Ini sensasi yang dicari orang kalau tinggal didesa, mendengar suara burung liar, hehe..

Tapi ikan saya gak cuma itu aja. Ada ikan Cupang, Guppy. Molly, Oscar, Nila, Mas, Gurame dan lainnya. Maaf, bukannya sombong. Cuma kalau diceritain semua, thread ini kepanjangan takutnya bikin bosan kalian semua.

Quote:




Jadi di skip aja ya. Lanjut ke jenis hewan peliharanku lainnya. Inilah Marmut !! Maaf bulunya tidak merah jambu seperti difilm favoritmu. Saya sudah pelihara Marmut kurang lebih setahun.

Quote:


Gambar Marmut diatas itu anak dan bapaknya. Loh mamaknya kemana? Lagi sama adik-adik kecilnya. 29 Maret kemarin baru lahiran. Biasanya Marmut sekali beranak keluar 1-2 ekor. Begitu lahir, bayi Marmut berukuran cukup besar dan berbulu. Dalam hitungan jam uda bisa jalan. Tidak seperti bayi Kelinci dan tikus yang kulitnya masih merah. Tapi ya itu, bayi Marmut gak banyak setiap kelahirannya.

Quote:


Untuk makanannya. Marmut lumayan rakus, hampir berbagai macam jenis rumput asal tidak dikasih racun boleh dikasihkan. Biji-bijian juga mau, kangkung apalagi, kesukaan doi banget. Mengurus Marmut relatif gampang. Tapi makannya banyak guys!



Kemudian ini Entok. Sejenis bebek, atau itik Amerika. Begitu yang pernah saya dengar. Jujur, saya belum pernah sama sekali dan tidak ada kepikiran memelihara unggas. Tahu-tahu aja uda punya Entok, sampai ada anaknya.

Quote:


Quote:


Dan ini dia Induknya lagi mengerami telurnya. Mau difoto dia turun dari tarangannya. Ada berapa ya jumlahnya? Hitungi aja..

Quote:


Jadi dulu beli dari Abang. Karena dia uda berhenti pelihara bebek. Yauda saya yang pelihara. Kandangnya dulu gak sebesar ini. Ngumpuli modal dulu. Hehe...

Quote:

Mungkin Entoknya merasa terima kasih gitu ya sama tuannya. Uda dibikinin kandang yang lebih luas. Dia jadi produktif bertelur. Makasih!!



AYAM KAMPUNG!!!

Seumur hidup saya belum pernah pegang-pegang ayam hidup. Nah ini kok sampai pelihara ayam. Ada anaknya lagi.

Quote:


Btw saya gak modal loh pelihara Ayam ini. Ayam jago sama betinanya dikasih Nenek, lebih tepatnya dipinjamkan. Yauda saya pelihara saja. Padahal kalau beli uda indukan gitu, sepasang bisa sampai setengah jutaan juga sih. Ayam kampung!!

Quote:


Quote:


Quote:


Btw, kemarin dapat info bahwa harga anakan ayam Siam Jantan sekitar umur seminggu bisa sampai Rp. 100.000 per ekor. Wagelaseh!!

Duh apalagi ya yang mau diceritakan. Sebenarnya banyak lagi. Tapi intinya aja ya, pesan dari saya. Kalau GanSis mau pelihara hewan peliharaan itu harus bertanggung jawab. Jangan seperti saya masa dulu.

Sebenarnya dari kecil saya gak ada minat-minatnya memelihara hewan peliharaan. Dulu pernah beli ikan hias, marmut, kelinci, hingga BURUNG PUYUH. Tapi gak diurusi, terakhir dikasihkan orang lain. Hadeh...

Sampai sekarang saya pelihara hewan peliharaan juga bukan tipikal yang melototi hewannya sampai bengong dan ayam tetangga mati. Standar aja sih. Karena gak ada waktu juga untuk yang gitu-gitu, secara peliharaannya sudah banyak.

Jadi #mumpungdirumah aja, lumayan bisa jadi kesibukan dirumah dengan pelihara hewan kesayangan. Tapi ingat, jangan pelihara hewan karena latah. Nanti setelah lewat masa pandemi Covid-19 ini gak diurusi. Intinya jangan untuk seneng-senengnya kita sendiri. Kandangnya juga perlu manusiawi lah meski mereka itu hewan. Mungkin nanti kalau kondisi diluar sudah normal lagi, dan kita uda gak sempat pelihara hewan. Mending kasihkan orang lain atau bayar orang suruh urusi.

Sekian cerita saya #dirumahaja dengan hewan peliharaan saya yang membuat rumah uda macam BonBin atau saya lebih suka menyebutnya micro zoo bahkan nano zoo. *ahaha apaan sih gue

Please jangan paksa saya untuk cerita hewan-hewan lainnya disekitar rumah saya, kecuali Anda memohon. Seperti Burung yang buat sarang dan bertelur di pohon Sawo belakang rumah. Kucing-kucing yang dibuang pemiliknya didepan rumahku dan akhirnya keluargaku yang asuh *hadeh uda kayak cerita bayi manusia aja dikota-kota besar. Ada juga Berang-berang yang sering berkeliaran dihalaman rumah. Dan paling sadis ada sarang Lebah di pohon Jambu Madu, masih dibelakang rumah. Sadis karena Lebah-lebah itu telah menyengat diriku. Jika ditambah Harimau, uda jadi hutan rumahku dan kucing besar itu jadi Rajanya. Dan saya otomatis uda kabur!!

Ini bonus video Entok


Rianda Prayoga ( @riandaprayoga)
Binjai, 8 April 2020
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.4K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan