Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KhiphopjohayoAvatar border
TS
Khiphopjohayo
Niat Mentato Tubuh, Remaja Korea Ini Malah Jadi Korban Penganiayaan

Meski dikenal sebagai negara maju, kriminalitas di Korea Selatan juga cukup buat merinding loh. Pasalnya, para pelaku kriminal di Korea kadang tidak tanggung-tanggung dalam melancarkan aksinya, mereka tega melakukan hal-hal keji yang kadang tak terpikirkan oleh nalar. Salah satu kisah kriminalitas datang dari seorang remaja Korea berinisial 'J'. Kisah remaja SMA  laki-laki itu berawal saat 'J' berniat membuat tato kecil di tubuhnya.


sumber : Youtube

J pun melakukan pencarian online  seniman tato  yang diam-diam mau mentato dirinya. Pasalnya, seniman tato di Korea biasanya tidak menerima anak di bawah umur karena alasan hukum. Sementara beberapa seniman tato legal adalah orang yang memiliki izin medis yang masih aktif dan otomatis mematuhi peraturan untuk mendapatkan izin tersebut. Maka dari itu, sulit dan hampir mustahil untuk menemukan seniman tato yang mau mengambil risiko mentato anak di bawah umur. Saat itulah ia melihat sebuah iklan secara online di media sosial soal pembuat tato berinisial 'A' dan studionya. ketika J bertanya, A pun setuju untuk membuat pertemuan di studionya. Saat J datang ke studio A, ia tak mengerti jika itu adalah momen awal kejadian paling berbahaya di hidupnya.

Begitu J mengungkapkan keinginannya untuk membuat tato kecil, A tampak tak suka dan melontarkan pernyataan tak menyenangkan.

"A berkata 'Tato kecil untuk *****. Hanya pengecut yang mendapatkan tato kecil', dia menunjukkan kepadaku sebuah buku ilustrasi dan menyuruhku memilih salah satu dari sana. Kemudian beberapa orang yang lebih tua lainnya yang di studio membuat saya masuk ke sebuah ruangan, di dalam seorang pembuat tato Thailand menungguku," kenang J.

J pun mulai melakukan prosedur mentato tubuhnya. Mirisnya saat melakukan itu, J merasa kesakitan hingga menjerit, kala itu A malah menonton dan mengancam akan menyakitinya.

"Aku tidak bisa menahan teriakan karena sangat menyakitkan. Tetapi ketika saya meminta A untuk menghentikan tato, dia mengatakan kepadaku, "Jika kamu terus berteriak, aku akan merobek wajahmu." Dia memanggilku 'sepotong t**' juga dan mengancam untuk menyakitiku jika aku pindah," tutur J.

Meski ia merasa ketakutan, pentato yang mentato tubuh J malah memberikan tato ikan Koi yang besar dan bunga-bunga di bagian punggungnya. Padahal J sama sekali tak menginginkan tato dengan model itu. 


sumber : Youtube

Pada suatu saat, J menemukan kesempatan untuk pergi dari studio. Ia boleh pergi setelah berjanji pada A untuk kembali melakukan touch up untuk tatonya. Meski berhasil kabur, J takut jika harus menjelaskan kepada orang tunya apa yang terjadi. J pun hidup dalam pelarian. Posisi J semakin sulit saat A mulai mengejarnya setiap kali dia tak kembali untuk menpati janjinya. Ia berusaha menumpang pada temannya tapi tidak berhasil. J pun akhirnya menemukan tempat berlindung di salah satu lingkungan di daerah gunung. Saat ia kehabisan pilihan, J pun bertemu dengan seorang pria kenalannya (orang Korea biasanya menyebutnya 'Hyung'). Hyung yang dikenalnya ini awalnya menolongnya dengan membelikannya makanan, tapi ternyata hyung itu adalah kaki tangan A.

Hyung itu mengajak J bertemu di sebuah tempat makanan yag ternyata berisi jebakan karena A dan kaki tanggnya telah menunggu untuk mengambilnya. Di restoran itu, J dipaksa ikut dengan A namun sang pemilik restauran curiga. Sayangnya, para pria yang lebih dewasa dari J itu berpura-pura menjadi sepupunya. Para orang jahat itu mengatakan jika J kabur dari rumah dan mereka akan mengambalikan J ke rumah orang tuanya. Pemilik restoran akhirnya percaya setelah mereka meninggalkan kartu nama dan nomor plat untuk memastikan J baik-baik saja. Namun, bukannya membawa J pulang, para pria itu malah menghajar J habis-habisan di daerah parkir basement. J kemudian di bawa ke sebuha ruangan hotel dan disiksa serta dipukul habis-habisan di sana untuk beberapa jam. Kala itu, J mengaku hidupnya serasa sudah di ambang batas.

Ketika para pria yang menghajarnya tengah tertidur, J kembali berusaha kabur. Ia meminta petugas lobby hotel untuk menghubungi polisi. Dan pihak hotel melihat kondisi J lewat cctv. Akhirnya usaha J kali ini berbuah manis. Polisi datang dan menangkap orang-orang itu atas tuduhan memaksa melakuakn tato, menculik dan menyiksa.

Saat diinterogasi, teman A mengaku telah menghajar J karena kesal karena emoji dalam pesan yang dikirim J. Namun, ia tak mengakui jika itu bisa dibilang penculikan. Sementara kaki tangan A yang lain sebut saja C mengaku mematahkan hidung J tapi tidak berfikir itu sebagai tindak kejahatan karena hal itu sering terjadi.

"Ya, kami memtahkan hidungnya, tapi itu bukan sebuah hal yang besar. S*** seperti itu terjadi dimana saja, setiap hari. Aku tak percaya kami menjadi pemberitaan karena mematahkan sebuah hidung. Aku tidak akan pernah memahami mengapa ini jadi heboh," tutur C salah satu antek A.

Kasus ini masih dalam investigasi, sementara J kini berjuang untuk menghapus tatonya menggunakan laser dalam waktu paling minim setahun dengan biaya yang tak sedikit.

"Aku ingin menghapus ini semua dan kenangannya keluar dari hidupku selamanya," ungkap J.


Sumber
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
543
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan