Burung ini memang bukan hewan peliharaan saya, tapi yang punya adalah adik yang sangat hobi dengan burung kicau. Bahkan tak segan juga ia wara-wiri ikut lomba hingga ke tempat-tempat yang jauh sekalipun. Namanya pun di ranah burung kicau sudah di kenal, karena menang aktif juga ikut lomba yang diadakan oleh event-event burung kicau.

Walau kelasnya belum nasional, tapi bisa di bilang adikku rajin membawa si Petrik nama dari cucak hijau kesayangannya ke berbagai event dan hampir rata-rata meraih juara.



Entah sudah berapa banyak juara yang dihasilkan dari sang jawara di rumah ini, Petrik memang bisa dibilang jawara dan bukan burung rumahan yang suka bernyanyi di rumah saja, tapi sanggup menaklukkan event-event kelas menengah juga besar di daerahku.

Tentu saja saya ikut bangga juga sih dengan kiprah si Petrik ini, hal yang paling mengejutkan adalah di siang bolong tiba-tiba ada tamu yang datang kerumah ingin membeli si Petrik dengan harga fantastis yaitu "sepuluh juta rupiah" orang rumah apalagi aku langsung tergiur dengan harganya.



Tapi dasar adikku burung itu tak di jualnya, sang tamu pun pulang dengan tangan hampa. Dia bilang sepuluh juta dengan main rutin ikut event juga ketemu nantinya, ternyata aku baru tahu juga harga burung cucak ijo ini fantastis juga ya.

Memang sih kalau dirumah burungnya jarang bersuara lantang, tak seperti jalak suren yang juga ada di rumah selalu berisik. Tapi kalau sudah di arena langsung bisa menyabet gelar, hebat juga ya nih si Petrik.





Apalagi sekarang lagi mengikuti anjuran pemerintah biar #dirumahaja, sudah pasti ikut bantuin ngasih makan burung-burung peliharaannya adik deh. Termasuk si Petrik ini sukanya ya makan pisang, mirip dengan burung kutilang ya. Tapi bagi penghobi burung kicau kutilang itu merusak suara burung, disebut suara mati.

Maka sebenarnya ada beberapa macam suara yang di hindari burung untuk perlombaan, dari kutilang, kedasih, ayam atau suara kucing kalau ada suara mati seperti itu dalam perlombaan biasanya akan mengurangi point. Makanya adikku paling anti dengan kutilang, padahal kan ada lagunya tuh burung.







Entah ini mitos atau nyata namun hingga saat ini Petrik masih jadi Jawara, kalau tidak ada wabah covid-19 rencananya Petrik akan dibawa lomba ke kota Bandung.

Tapi sayang nampaknya harus di tunda dulu nih laga si Petrik, yang terpenting adalah kesehatan yang utama.





Biasanya kalau untuk burung lomba, pakannya jangkrik sehari dua atau tiga kali. Tapi kalau untuk harian pisang dan voer aja sih.


Penulis r4hma
Foto Dokumentasi Pribadi.