Kali ini saya mau bercerita tepatnya sebuah kisah yaitu sang pendekar. Sekumpulan cerita mirip action dikemas sedemikian rupa, campuran antara fiksi dan non fiksi. Non fiksi 90% dan sisanya fiksi 10%. Namun sebenarnya ini kisah nyata.
Semuanya pengalaman dari teman-teman penulis sendiri. Semoga terhibur dan mencintai karya dan budaya anak bangsa yaitu seni pencak silat maupun beladiri lainnya.
Prolog
"Lu jangan pulang dulu ya, kita tunggu di depan sekolahan... Awas klo pulang duluan."
"Jangan bawa teman Lu ya, awas klo bawa teman!!!" Bentak si Bangor dengan nada mengancam.
"Iya, nanti gw datang koq..." Jawab si Hendri dengan nada kalem.
Waktu pulang sekolah telah tiba, ada sekitar 10 anak SMU 7 berkumpul di depan sekolah menunggu yang namanya si Hendri.
Si Hendri pun dengan santainya keluar sekolah melewati gerbang.
"Itu dia teman-teman.... Kita hajar dia!!" Kata si Bangor.
Seketika 10 anak menyerbu si Hendri, salah satu lawan yang paling depan mencoba memukul kepala namun bisa dihindari oleh hendri.
"Duak..!!!" Lawan pertama tersungkur dan jatuh pingsan terkena pukulan counter tepat di hidungnya dari Hendri. Darah pun mengalir seperti orang mimisan.
Seketika ada yang mencoba memukul lagi dari arah depan, tak ayal si Hendri pun mengelak dengan lihainya.
"Bukkk..."
Gantian tendangan dengan menggunakan lutut meluncur dengan kuat telak mengenai ulu hati lawan. Lalu ambruk dan pingsan seketika.
Lalu dua lawan muncul menyergap dari depan dan belakang, si Hendri coba memukul lawan di depan. Namun lawan yang mencoba berbuat curang main kroyokan dengan memukul punggung Hendri.
"Duarr...." Si lawan kaget setelah dia memukul Hendri dari belakang, dia terpental dan terlempar oleh suatu tenaga hingga nyangkut diatas pohon dan pingsan.
"Elu pakai ilmu apa Lu?! Bikin teman Gw telempar?!" Teriak si Bangor dengan nada panik setelah melihat temannya terlempar.
"Ada deh... Daripada Gw pakai fisik doang cuma bonyok luarnya mendingan Gw rusak daleman Lu juga pakai tenaga dalam. Luar dalem kena Lu." Jawab Hendri dengan senyum sinis.
Ada satu lawan mencoba melempar bata tepat ke muka Hendri, dia melakukan kuda-kuda pasang badan. Sewaktu mendekati wajah Hendri namun anehnya bata tersebut malah berbelok dan berbalik arah meluncur mengenai wajah si lawan.
"Duak..." Si lawan pun berlutut hidungnya mimisan dan kesakitan sambil memegang wajahnya.
Tinggal tersisa 7 orang lawan, namun mereka menjadi gentar dengan melihat adegan tersebut.
"Ayo maju kroyokan kalau kalian mau, Gw layanin!!!" Bentak Hendri.
"Fred... Lu bawa mereka yang pingsan gih, kita cabut dari sini. Kita salah pilih lawan..." Kata si Bangor.
Lalu mereka mencoba kabur, si Hendri hanya melihat saja mereka lari tunggang langgang....