sumber: pict pribadi
Selanjutnya adalah pengembangan karakter. Kita masih bisa melihat bahwa pahlawan kita, Jill Valentine adalah gadis yang tangguh apalagi sekarang cantiknya kebangetan

. Ditambah lagi dengan emosi Jill tersampaikan ke pemain, membuat kita sangat mudah untuk jatuh cinta dengannya. Di sisi lain, Carlos Oliviera memancarkan suasana hati yang baik dengan leluconnya. Sehingga mengundang kita untuk sering tertawa.
Musik/soundtrack dalam game masih terdengar epik seperti pada seri sebelumnya, dentuman nada-nadanya mampu membuat game jauh lebih hidup. Ane layak acungi jempol buat komposer Capcom, karena musik dibagian akhir game benar-benar memorable banget. Apalagi pas bagian kredit, musik itu bagaikan lagu kemenangan buat para pemainnya. Coba denger sendiri, cari aja di Youtube: Resident Evil 3 Remake End Song.
Karakter Nemesis benar-benar kurang ajar di sini

. Ada beberapa cut-scene yang dapat membuat jantung copot. Sebenarnya sudah ada tanda-tandanya kalau dia bakal muncul, cuma entah kenapa tetap aja kaget.
Kesimpulannya, RE3 Remake itu memiliki cerita bagus, grafik menawan, serta gameplay yang tidak membosankan. Cuma ada satu hal yang mengganjal di otak ane yaitu Capcom terlalu kentara memanfaatkan hype dari game sebelumnya (RE 2 Remake), jatuhnya banyak penggemar lama kecewa dengan game ini. Tetapi diluar dari itu semua, ane masih enjoy aja memainkannya.