- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
Memahami Kondisi Ala Saya Edisi Corona


TS
Opi.Sabai
Memahami Kondisi Ala Saya Edisi Corona
Napi dibebaskan dalam situasi wabah Corona?
Aduh aduh aduh...
Alasannya mungkin masuk akal, tapi...
Ah... Kita bahas dari awal ya.
Baca beritanya, beliau ini mewacanakan pelepasan napi dengan alasan akan mempercepat penyebaran virus Corona.
Nah, keburu saya emosi ini ngetik tulisan ini. Jadi sempat heran dong ya. Itu napi kan pada di penjara. Pergerakan mereka kan di sana-sana aja. Sementara sepengetahuan saya, orang-orang Indonesia yang terjangkit virus ini adalah orang-orang yang punya riwayat ber'sosial' dengan orang yang sudah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya. Kalau memang takut terjangkit, kenapa solusinya harus membebaskan napi? Kenapa tidak dibuat semacam, 'pertahanan' seperti siapa saja yang menjenguk atau petugas yang habis dari luar jika mau masuk ke area lapas, cuci-cuci dulu. Kan sama aja kayak kita yang lagi stay at home ini. Suami aku yang terkadang kalau memang harus keluar, sehabis dari luar rumah, beliau cuci-cuci dulu sebelum masuk rumah dan menyentuh anak-anak.
Nah, kenapa di Lapas itu tidak diberlakukan begitu? Jadinya saya kan jadi su'udzon, apakah ada napi yang bolak-balik masuk keluar lapas? Makanya pada takut ada potensi penyebaran lebih cepat? Nah.. nah.. nah... Jadinya saya banyak tanya kan?
Lagi nih, katanya lapas di Indonesia ini sudah fulll sampai luber-luber. Saya pernah nonton juga, 1 ruang itu isinya ada sekitar 70 orang. Lumayan sesak memang. Dan memang potensinya lebih besar penularan virus. Cuma ya, kembali lagi. Kenapa solusinya harus dengan membebaskan?

Sumber: Googling
Bahasan kita melenceng sedikit ya. Tentang ruang yang mulai sesak. Bukannya saya jahat, tapi memang lama-lama saya geregetan! Dengan status sebagai napi, saya rasa tidak apa ditumpuk begitu. Biar ada efek jera melakukan hal-hal buruk. Dan kebayang-bayang 'di penjara ga enak banget, sumpek!'. Tujuan di penjara itu kan sebenarnya untuk memberikan efek jera juga sekalian. Bukan cuma mengurung biar nd bisa berbuat jahat lagi. Kalau cuma sekedar dikurung saja, nd ada efek jera? Ya begono lagi, begono lagi kan?
Kayak para koruptor tuh, sampai disediain fasilitas segala di dalam ruang tahanannya. Itu gimana jera nya ya? Ini saya yang gagal paham atau bagaimana?
Trus, trus lagi ini. Saya kan mencoba cari klarifikasi berita nih, biar saya-nya positif thinking gitu. Istilahnya saya coba tabayyun. Beritanya, yang akan dibebaskan itu adalah orang yang sudah sepuh dan orang yang sudah menjalani 2/3 masa tahanannya.
Saya kepikiran aja nih, bagi napi-napi yang jika dibebaskan, kemudian kembali ke masyarakat, apakah tidak akan kembali berbuat jahat dengan situasi ekonomi yang makin carut marut begini?
Kemaren saja aku di grup WhatsApp, dapat cerita dari salah seorang teman, bahwa di daerahnya ada yang sampai mencuri susu untuk anaknya, karena selama lockdown tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
Lha, gimana dengan para napi yang dibebaskan?
Atau ini cuma alasan saja agar para koruptor juga ikut bebas? Beuuuh! Saya gedeg sama pencuri berdasi ini!
Dunia politik itu kalau dibahas, tidak ada habisnya ya.
Barusan juga dikasih pencerahan tentang salah satu dokter yang berjasa saat wabah flu burung di Indonesia.
Kong kalikong itu dimana pun, ada!
Di dunia medis pun ada!
Selama saya bergelut di bidang per-labor-an, memang tak sedikit yang meneliti karena ada 'honor'nya.
Ah.. sudahlah...
Ini saya bakalan dibully ga ya di Kaskus?
Di Kaskus itu ada tim 'buzzer' juga ga sih?
Saya pernah kepoin satu akun, ga pernah bikin thread sama sekali. Tapi hobi bikin postingan di thread orang dengan nada negatif. Dan di profilnya ada kotak-kotak merah.
Sekian dulu aja deh. Aku numpang curcol dimari ya... 😅
Aduh aduh aduh...
Alasannya mungkin masuk akal, tapi...
Ah... Kita bahas dari awal ya.
Baca beritanya, beliau ini mewacanakan pelepasan napi dengan alasan akan mempercepat penyebaran virus Corona.
Nah, keburu saya emosi ini ngetik tulisan ini. Jadi sempat heran dong ya. Itu napi kan pada di penjara. Pergerakan mereka kan di sana-sana aja. Sementara sepengetahuan saya, orang-orang Indonesia yang terjangkit virus ini adalah orang-orang yang punya riwayat ber'sosial' dengan orang yang sudah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya. Kalau memang takut terjangkit, kenapa solusinya harus membebaskan napi? Kenapa tidak dibuat semacam, 'pertahanan' seperti siapa saja yang menjenguk atau petugas yang habis dari luar jika mau masuk ke area lapas, cuci-cuci dulu. Kan sama aja kayak kita yang lagi stay at home ini. Suami aku yang terkadang kalau memang harus keluar, sehabis dari luar rumah, beliau cuci-cuci dulu sebelum masuk rumah dan menyentuh anak-anak.
Nah, kenapa di Lapas itu tidak diberlakukan begitu? Jadinya saya kan jadi su'udzon, apakah ada napi yang bolak-balik masuk keluar lapas? Makanya pada takut ada potensi penyebaran lebih cepat? Nah.. nah.. nah... Jadinya saya banyak tanya kan?
Lagi nih, katanya lapas di Indonesia ini sudah fulll sampai luber-luber. Saya pernah nonton juga, 1 ruang itu isinya ada sekitar 70 orang. Lumayan sesak memang. Dan memang potensinya lebih besar penularan virus. Cuma ya, kembali lagi. Kenapa solusinya harus dengan membebaskan?

Sumber: Googling
Bahasan kita melenceng sedikit ya. Tentang ruang yang mulai sesak. Bukannya saya jahat, tapi memang lama-lama saya geregetan! Dengan status sebagai napi, saya rasa tidak apa ditumpuk begitu. Biar ada efek jera melakukan hal-hal buruk. Dan kebayang-bayang 'di penjara ga enak banget, sumpek!'. Tujuan di penjara itu kan sebenarnya untuk memberikan efek jera juga sekalian. Bukan cuma mengurung biar nd bisa berbuat jahat lagi. Kalau cuma sekedar dikurung saja, nd ada efek jera? Ya begono lagi, begono lagi kan?
Kayak para koruptor tuh, sampai disediain fasilitas segala di dalam ruang tahanannya. Itu gimana jera nya ya? Ini saya yang gagal paham atau bagaimana?
Trus, trus lagi ini. Saya kan mencoba cari klarifikasi berita nih, biar saya-nya positif thinking gitu. Istilahnya saya coba tabayyun. Beritanya, yang akan dibebaskan itu adalah orang yang sudah sepuh dan orang yang sudah menjalani 2/3 masa tahanannya.
Saya kepikiran aja nih, bagi napi-napi yang jika dibebaskan, kemudian kembali ke masyarakat, apakah tidak akan kembali berbuat jahat dengan situasi ekonomi yang makin carut marut begini?
Kemaren saja aku di grup WhatsApp, dapat cerita dari salah seorang teman, bahwa di daerahnya ada yang sampai mencuri susu untuk anaknya, karena selama lockdown tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
Lha, gimana dengan para napi yang dibebaskan?
Atau ini cuma alasan saja agar para koruptor juga ikut bebas? Beuuuh! Saya gedeg sama pencuri berdasi ini!
Dunia politik itu kalau dibahas, tidak ada habisnya ya.
Barusan juga dikasih pencerahan tentang salah satu dokter yang berjasa saat wabah flu burung di Indonesia.
Kong kalikong itu dimana pun, ada!
Di dunia medis pun ada!
Selama saya bergelut di bidang per-labor-an, memang tak sedikit yang meneliti karena ada 'honor'nya.
Ah.. sudahlah...
Ini saya bakalan dibully ga ya di Kaskus?
Di Kaskus itu ada tim 'buzzer' juga ga sih?
Saya pernah kepoin satu akun, ga pernah bikin thread sama sekali. Tapi hobi bikin postingan di thread orang dengan nada negatif. Dan di profilnya ada kotak-kotak merah.
Sekian dulu aja deh. Aku numpang curcol dimari ya... 😅






nona212 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
551
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan