Kaskus

Entertainment

InRealLifeAvatar border
TS
InRealLife
Umur Korban Tewas COVID-19: 92% di atas 60 tahun; 97% di atas 50 tahun
UMUR PASIEN MENINGGAL COVID-19
92% di atas 60 tahun; 97% di atas 50 tahun.

Umur Korban Tewas COVID-19: 92% di atas 60 tahun; 97% di atas 50 tahun

Saya menyusun grafik umur pasien COVID-19 yang meninggal berdasarkan data dari empat negara: Tiongkok pada 17 Februari 2020, Italia pada 23 Maret 2020, Spanyol pada  27 Maret 2020, dan Korea Selatan pada 28 Maret 2020 (sumber bisa dilihat di akhir tulisan). Selain itu ada juga data dari New York City, AS pada 29 Maret 2020. Data NYC tidak bisa digabungkan dengan data 4 negara karena struktur kelompok umurnya beda, tapi menunjukkan kecenderungan yang sama. Sayangnya saya belum menemukan data Indonesia yang cukup lengkap menunjukkan umur semua pasien meninggal.

Apa yang ditunjukkan data? Bahwa sebagian sangat besar pasien meninggal karena COVID-19 adalah orang lanjut usia (lansia). Gabungan data 4 negara menunjukkan dari 3.836 pasien meninggal, 3.520 (92%) berumur 60 tahun ke atas; kalau diturunkan batas umurnya, 3.729 (97%) berumur 50 tahun ke atas. Sejauh ini data menunjukkan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang jauh lebih mematikan bagi lansia. Sebagian alasannya tentu karena lansia umumnya punya sistem kekebalan tubuh lebih rendah dan telah mengalami masalah kesehatan lain sebelumnya; COVID-19 bisa memperburuk keadaan. Data RRT, Italia, Spanyol, dan NYC menunjukkan minimal 70% yang meninggal sudah mengalami penyakit lain sebelum infeksi COVID-19.

Bagaimana dengan kelompok umur lain? Faktanya sejauh ini memang proporsi pasien berumur di bawah 50 tahun meninggal karena COVID-19 di bawah 10%. Untuk kelompok umur anak (sampai 10 tahun) di data 4 negara tidak ada pasien meninggal, walaupun hari ini (30 Maret 2020) ada berita satu bayi umur 9 bulan yang positif COVID-19 dan meninggal di Illinois, AS (https://www.chicagotribune.com/coron...e-story.html). Kasus ini masih diselidiki. Belum diketahui mengapa COVID-19 tampak tidak begitu berbahaya bagi anak; mungkin itu ada hubungannya dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Anak-anak juga diketahui lebih sedikit terpengaruh coronavirus jenis lain yang menyebabkan SARS versi lama dan MERS.

Data Spanyol dan Italia menunjukkan proporsi lansia di atas 80 tahun yang meninggal karena COVID-19 lebih besar daripada di RRT. Itu saya rasa terkait demografi dan budaya kedua negara. Untuk Italia baca tulisan saya sebelumnya, Lansia Italia, Coronavirus, dan Berbaliknya Aturan Survival. Budaya di Spanyol juga mirip: tradisi Spanyol adalah lansia tetap tinggal bersama keluarga besarnya, sebagian karena panti jompo sedikit (Bosch 2002). Sebaliknya, negara-negara yang lansianya banyak tapi seringkali hidup sendirian seperti Jerman dan Jepang tidak mengalami banyak kematian lansia karena COVID-19. Kerentanan lansia terhadap COVID-19 telah membuat Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett sampai menganjurkan isolasi lansia untuk melindungi mereka dari virus.

Bahaya lebih tinggi terhadap lansia ini juga membuat seleksi alam tidak akan berjalan untuk menimbulkan kekebalan alami terhadap COVID-19. Kalau mau begitu, penyakitnya harus lebih mematikan bagi umur pra-reproduktif dan reproduktif sehingga membuat yang tak kebal tersisih dan tak berketurunan. Semua lansia bisa hidup sampai melewati umur reproduktif dan sebagian sudah berketurunan, sehingga tak lagi kena seleksi alam. (Namun kekebalan yang didapat dengan seleksi alam selalu meminta banyak korban individu yang tak kebal).

Bagaimanapun, jumlah lansia yang banyak sekarang ini tidak lazim dalam sejarah manusia. Baru sekarang di dunia ada banyak lansia, karena kemajuan medis. Di masyarakat zaman dulu lansia sangat sedikit karena harapan hidup lebih rendah. Lebih banyak penyakit mematikan, juga banyak penyebab kematian lain seperti perang dan kelaparan. Sikap masyarakat tradisional terhadap lansia juga beragam, ada yang sangat menghormati, ada yang mengabaikan. Ada rangkuman bagus mengenai lansia di masyarakat tradisional di Bab 6 World Until Yesterday karya Jared Diamond (https://siapabilang.com/buku-the-wor...terday/info/).

Tentu, angka-angka di atas bukan hanya statistik, melainkan mewakili kematian banyak orang berumur panjang yang mungkin berkontribusi besar, dan punya hubungan baik dengan banyak orang di sekitarnya. Pada akhirnya, cara kita menggunakan data ini tergantung kepada beragam nilai yang kita anut, mengenai kematian, masyarakat, dan lansia.
-----

Referensi
RRT: The Novel Coronavirus Pneumonia Emergency Response Epidemiology Team, 2020, "The Epidemiological Characteristics of an Outbreak of 2019 Novel Coronavirus Diseases (COVID-19) — China, 2020", CCDC Weekly, http://weekly.chinacdc.cn/en/article...b-fea8db1a8f51

Italia: Onder, G. et al., 2020, "Case-Fatality Rate and Characteristics of Patients Dying in Relation to COVID-19 in Italy", JAMA, https://jamanetwork.com/journals/jam...rticle/2763667

Spanyol: Red Nacional de Vigilancia Epidemiologica, 2020, "Informe sobre la situación de COVID-19 en España: Informe COVID-19nº 17. 27de marzo de 2020", https://www.isciii.es/QueHacemos/Ser...0_revisado.pdf

Korea Selatan: KCDC, 2020, "The updates on COVID-19 in Korea as of 28 March", https://www.cdc.go.kr/board/board.es...4&tag=&nPage=1

New York City: NYC Health, 2020, "Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Daily Data Summary", https://www1.nyc.gov/assets/doh/down...ary-deaths.pdf

Bosch, X., 2002, "Spain: old people frequently live with their families", British Medical Journal, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art...es/PMC1172217/

"Bennett tells Israelis to avoid grandparents to protect them from coronavirus", Times of Israel, https://www.timesofisrael.com/livebl...m-coronavirus/

Diamond, Jared, 2018. The World Until Yesterday/Dunia Hingga Kemarin, KPG.
Diubah oleh InRealLife 29-04-2020 02:06
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 5 lainnya memberi reputasi
6
587
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan