Kaskus

Story

mfitrahilhamiAvatar border
TS
mfitrahilhami
BALADA KELAS ONLINE
BALADA KELAS ONLINE


Program pembelajaran online untuk siswa-siswi selama masa social distancing ini memang cukup membuat ribet bagi para guru. Selain dituntut memiliki pengetahuan tentang penggunaan berbagai aplikasi IT, guru-guru juga harus memastikan anak-anak benar-benar stay di layar hape ketika jam pelajaran berlangsung. Dan ini susah.

Rekan-rekan banyak yang curhat di WA Grup Guru betapa tidak mudahnya mengatur anak-anak 'datang' saat penyampaian materi.

"Mohon anak-anak semua ceklist kehadiran, ya," tulis seorang rekan di grup kelas.

Sayangnya, dari 30 murid, yang sudah ceklist hanya 6 anak saja. Si guru berinisiatif menjapri para murid, mengapa kok belum online? Lalu dibalas,

[Maaf, Ustadzah. Hapenya saya bawa kerja. Ananda di rumah.]

Ternyata bapaknya yang jawab.

Ada juga yang jawab, itu pun 5 jam setelah pelajaran usai.

[Loh, maaf ustadzah. Baterai hape drop tadi. Lupa ngecas terus saya tinggal beres-beres kamar.]

Rekan guru curhat dengan sedih. Tapi teman-teman malah buat bercanda, "Harusnya minta kamar Ustadzah juga dibersihkan sama si bocah. Wkwkwk."

Ada juga guru yang curhat. Ia guru olahraga dan memaksimalkan media Youtube untuk menyampaikan materi senam. Susah payah ia senam sendiri di halaman rumah, istrinya yang lagi sibuk ngiris bawang diminta merekam, akhirnya ia upload di youtube. Setelah itu sang guru masuk di grup kelas.

"Assalamualaikum sehat semua? Sekarang ustadz akan membagi materi senam. Silakan dilihat di youtube. Ini link-nya." Ia pun membagi link.

Murid-murid menjawab, "Oke, Tadz."

Hanya saja, sampai 2 hari video itu diposting, viewer-nya hanya 3 orang saja. Padahal muridnya ada 30 anak. Artinya yang nonton video senam itu cuma dua anak. Karena sisa satu viewernya ya si guru sendiri.

***

Tantangan juga ada pada guru tahfidz Quran. Mereka kesulitan memastikan anak-anak setoran hafalan betulan atau sambil baca Quran ketika setorannya dalam bentuk voice note. Akhirnya diputuskan pembelajaran pakai aplikasi Zoom.

Saat itulah anak-anak live video call. Sang guru mengingatkan agar saat setoran hafalan, siswa jangan melihat ke arah atas hape, tapi tetap fokus di layar. Menjaga keaslian hafalan.

Pelajaran dimulai. Anak-anak mulai setoran.

"Mas, matanya." Si guru mengingatkan.

Eh, murid jawab sambil usap-usap mata, "Kenapa mata saya, Ustadzah? Ada belek kah? Maaf saya memang belum mandi, Us."

Sang guru menepuk jidat.

***

Khusus bagi aku yang guru Seni Budaya dan Prakarya, punya pengalaman sendiri.

Kemarin aku bikin tugas untuk nilai praktek kesenian.

"Mbak-Mbak, untuk pelajaran SBP, tugasnya adalah praktek memainkan alat musik recorder lagu daerah Suwe Ora Jamu," tulisku di grup WA kelas putri.

"Tugasnya dikumpulin dalam bentuk apa Tadz?" tanya mereka.

"Bentuk video. Karena durasinya kurang dari satu menit, silakan videonya posting di ig terus tag ig-nya ustadz @fitrahilhami, biar nanti dinilai." Aku tahu masing-masing siswa punya akun ig. InsyaAllah gak kesulitan dengan urusan posting tugas via instagram.

Tapi namanya anak cewek, pasti cerewet.

"Main alat musiknya pake muka, Tadz?"

Aku jawab, "Niupnya recordernya pakai mulut, Mbak."

"Ya iya lah Taaadz. Niup pakai mulut. Maksudnya, mukanya harus kelihatan di video?"

"Iya. Asal muka sendiri, jangan muka tetangga. Ustadz gak kenal tetangga kalian soalnya."

Mereka jawab, "wkwkwkwk."

Ada lagi yang bilang, "Ustadz, ig-ku aku privat. Jadi gini aja, Ustadz Fitrah follow aku dulu, biar bisa lihat videoku. Terus setelah dinilai, aku unfollow akun ustadz."

Aku mbatin. Ini gimana ceritanya? Aku disuruh follow akun dia, dan dia unfollow aku. Repot punya siswa artis.

Tak berapa lama kemudian, muncul satu siswi, dia nulis seperti ini,

"Ustadz, alat musikku tertinggal di sekolah. Aku gak bisa ngumpulin tugas. Jadi yang gak bawa recorder, ngasih like saja ya, Tadz."

Ya aku jawab, "Gapapa. Nanti nilainya juga Ustadz kasih dalam bentuk like saja ya."

Anak itu ga jawab lagi. Mungkin sebel setelah tahu gurunya lebih usil.

****

Surabaya, 29 Maret 2020
Fitrah Ilhami, penulis 10 buku Keluarga

WhatsApp Marketer: 085703404372
Diubah oleh mfitrahilhami 31-03-2020 16:50
0
735
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan