cnnindonesia.com

Apalah arti sebuah nama?

Bagi ane nama merupakan doa. Dari sebuah nama, terselip suatu harapan. Oleh karena itu, banyak dari orangtua memberi anaknya nama yang bagus dan baik, dengan harapan anaknya menjadi baik.

Di tengah pandemi global corona virus disease 2019 atau Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, membuat nama virus tersebut menjadi tenar.

Hampir semua orang di dunia akan mengenal nama virus tersebut, apalagi belakangan sehari-hari kita disuguhi berita dengan nama virus tersebut.

Berkat virus tersebut, seekor harimau jantan yang lahir dari induk betina 8 tahun di kebun binatang swasta di Meksiko, diberi nama Covid, sesuai dengan virus corona yang diberi nama Covid oleh WHO.

Harimau Bengala yang lucu tersebut lahir pada 14 maret lalu, yang saat wabah ini berakhir akan menjadi kenangan yang melekat pada harimau tersebut.

Seain harimau, ada seorang bayi yang juga diberi nama Siva Corona oleh orangtuanya berkat lahir di saat pandemi virus corona yang sedang naik daun secara global, mungkin berharap suatu hari nanti anak tersebut menjadi pakar virologis. Hehe ....



Namun berbeda dengan harimau serta bayi yang diberi nama corona tersebut, sebuah desa di Austria berencana mengganti nama, pasalnya nama desa tersebut sama dengan nama virus yang saat ini tengah menghebohkan dunia, yakni Sankt Corona Am Wechsel.



Desa pariwisata yang berpenduduk sekitar 400 orang ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sebab terletak di sekitar 100 kilometer selatan Wina di kaki pegunungan Alpen.

Tentu saja Desa Corona yang memiliki maskot berupa semut berpakaian tradisional ini menjadi daya tarik dan magnet utama bagi para turis atau wisatawan berkat alamnya yang indah.



"Awalnya kami tersenyum melihat virus bernama desa ini muncul, tetapi lelucon telah berhenti sejak epidemi menjadi serius," kata walikota Michael Gruber, seperti yang dikutip AFP.

Di saat orang memikirkan nama corona untuk anaknya, desa ini justru berencana mengganti nama yang awalnya memang sudah benama corona.

Tentu nama itu memang perlu dipertimbangkan untuk diganti, sebab menyangkut keberlangsungan ekowisata yang ada di sana.

Jika tetap menggunakan nama tersebut, mungkin akan ada banyak orang yang berpikir untuk mengurungkan niat untuk pergi ke sana, dengan bayangan menakutkan terkait nama corona.

Namun penggantian nama mungkin tidak terlalu baik, mengingat branding dari desa tersebut telah terbangun sejak lama dan menjadikannya unik saat ini.

Entahlah! Mau ganti nama atau tidak, tetapi setelah wabah ini berakhir, ane jadi berpikiran ingin berkunjung ke desa Corona tersebut

Apa ini bagian dari terdampak virus marketing?

Bagaimana menurut Agan Sista, baiknya diganti atau tetap saja?




..........♡♡♡..........

Opini Pribadi + Referensi.