Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah Computational Thinking (CT) / Berfikir Komputasi, di berbagai media sosial atau di portal-portal berita. istilah tersebut di sampaikan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan kita Nadiem Makarim pada saat rapat pertama bersama komisi X DPR RI, lantas apasih yang di maksud Computational Thinking itu ? berikut penjelasan lengkapnya. Apasih Computational Thinking itu ? Computational Thinking(CT) / Berfikir Komputasi adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namunCT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Siswa yang belajar dimana CT diterapkan dalam kurikulum (proses pembelajaran) dapat mulai melihat hubungan antara mata pelajaran, serta antara kehidupan di dalam dengan di luar kelas. Dengan kata lain CT adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikirsecara logis, terstruktur dan kreatif. Istilah CTpertama kali diperkenalkan pertama kali oleh siapa ?
Spoiler for Siapasih Pencetus Istilah Computional Thingking itu ?:
[img]https://miro.S E N S O Rmax/2400/1*39ni_2YT4jeQbHvU9lYcMw.jpeg[/img]Seymour Paper – Pencetus Istilah Computational Thinking Istilah computational thinking (CT) pertama kali diperkenalkan pertama kali oleh Seymour Papertpada tahun 1980 dan 1996 kemudian Jeanette Wing kembali memperkenalkan istilah Computational thinking pada Maret 2006.Yang mana, Computational Thinking termasuk penyelesaian masalah (solving problems),merancang system dan memahami perilaku manusia dengan mengambarkan konsep dasarkedalam computer science. Pada tahun 2011, Jeannette memperkenalkan definisi baru, yang mana Computational Thinking adalah proses berpikir yang diperlukan dalam memformulasikan masalah dan solusinya, sehingga solusi tersebut dapat menjadi agen pemroses informasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah. Dua aspek dari definisi tersebut adalah : -Computational thinking adalah sebuah proses pemikiran, yang terlepas dari teknologi. -Computational thinking adalah metode penyelesaian masaah yang dirancang untuk dapat selesaikan dan dijalankan oleh manusia, computer atau kedua-duanya.
Di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman kedalam kurikulum sekolah dasar dan menengah, tujuannya bukan untuk mencetak pekerja software (programmer) secara massif tetapi untuk mengenalkan Computational Thinking (CT) sejak dini kepada siswa. Pemerintah Inggris percaya Computational Thinking (CT) dapat membuat siswa lebih cerdasdan membuat mereka lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar mereka. Tidak hanya pemerintah inggris, di tahun yang sama lembaga non-profit dari Amerika Code.org menyelenggarakan beberapa acara untuk mempromosikan manfaat dari berlajar pemrograman. Mulai dari Computer Science Education Week untuk anak sekolah dan juga yang paling viral, Hour of Code.Program ini didukung oleh Bill Gates, Mark Zuckerberg,JackDorsey, Will.i.am dari Black Eyed Peas. Bahkan Google pun terlibat untuk memfasilitasi guru untuk dapat menguasai CT yang merupakan salah satu kecakapan abad 21 yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui kursus online. Dibanyak negara CT mulai diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran, bahkan di beberapa negara untuk membantu dan mempercepat pengintegrasian dan penetrasi kearah Computational Thinking, mereka memasukan Computer Science (ICT) sebagai sebuah mata pelajaran wajib dalam kurikulum nasional mereka.
Spoiler for 4 Teknik Kunci Computational Thinking:
4 Teknik Kunci Computational Thinking
CT dilakukan pada sisi manusia, sehingga dapat digunakan pada berbagai bidang, tidak hanya pada dunia computer science. Ada empat teknik kunci dalam Computational Thinking, yaitu: Decomposition : Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks)menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudahdikelola. Misalnya memecah ‘Drive/Direktory’ dalam sebuah komputer berdasarkankomponen penyusunnya: File dan Direktory. Pattern Recognition : Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaanpola, tren dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalammembuat prediksi dan penyajian data. Misalnya mengenali pola file dokumen,file sistem, file eksekusion atau struktur data/file. Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsipumum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya denganmenempatkan semua file sistem di folder Windows, file program di folderProgram Files, file data/dokumen di Folder Mydocument dan file pendukung diDrive/Direktory terpisah. Algorithm Design : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secarastep-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang laindapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahanyang sama. Misalnya bagaimanakah langkah mencari file-file dokumen yang adadalam sebuah komputer ?
Karakteristik Berpikir Komputasi
Spoiler for Karakteristik Berpikir Komputasi:
Secara garis besar ketika seseorang mampu melakukan CT skill maka semua hal permasalahan akan di selesaikan secara sistematis dan terstruktur, konsep CT ini biasa diterapkan oleh seorang yang bergelut di dunia programing,mereka harus mengetahui secara jelas bagaimana alur yang tepat dalam memecahkansebuah masalah ataupun yang lainya, berikut karakteristik umum ComputationalThinking dalam kehidupan sehari – hari, diantaranya : Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakankomputer atau perangkat lain.
Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
Mampu melakukan representasi data melaluiabstraksi dengan suatu model atau simulasi.
Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma. dan sumber daya yang efisien dan efektif.
Mampu melakukan generalisasi solusi untukberbagai masalah yang berbeda.
Step By Step Penerapan Computational Thinking
Spoiler for Step By Step Penerapan Computational Thinking:
Di bawah ini adalah langkah-langkah mendasar dalam menerapkan CT skill, apapun masalah yang Anda hadapi, beberapa langkah mendasar ( problem solving ) yang dapat menjadi panduan dalam penerapan CT skill : Identifikasi masalahnya
Tentukan masalahnya
Periksa pilihannya
Bertindak dalam sebuah rencana
Lihatlah konsekuensinya
1) Mengevaluasi masalah Mengklarifikasi sifat suatu masalah
Merumuskan pertanyaan
Mengumpulkan informasi secara sistematis
Mengumpulkan dan mengatur data
Mengkensor dan meringkas informasi
Mendefinisikan tujuan yang diinginkan
2) Mengelola masalah Menggunakan informasi yang dikumpulkan secara efektif
Memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecildan lebih mudah diatur
Menggunakan teknik seperti brainstorming dan pemikiran lateral untuk mempertimbangkan pilihan
Menganalisis pilihan ini secara lebih mendalam
Mengidentifikasi langkah-langkah yang bisaditempuh untuk mencapai tujuan
3) Pengambilan keputusan memutuskan antara pilihan yang mungkin untuktindakan apa yang harus diambil
memutuskan informasi lebih lanjut untukdikumpulkan sebelum mengambil tindakan
menentukan sumberdaya (waktu, pendanaan, stafdll) untuk dialokasikan untuk masalah ini
4) Menyelesaikan masalah Menerapkan tindakan
Memberikan informasi kepada pemangku kepentinganlainnya; mendelegasikan tugas
Meninjau kemajuan
5) Meneliti hasilnya Pemantauan hasil tindakan yang dilakukan Mengkaji ulang masalah dan proses pemecahanmasalah untuk menghindari situasi serupa di masa depan
Contoh Penerapan Computational Thinking (CT)
Spoiler for Contoh Penerapanya gan:
Berikut contoh sederhana penerapan dan konsep Computational Thinking dalam kehidupan sehari – hari : Bagaimanakah membuat “Browniz”yang lezat sebanyak 100 box dengan efektif dan efesien 1.Decomposition Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-bagianyang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Misalnya memecah struktur komponen dasar pembentuk Browniz menjadi Tepung, Telur, Gula, Mentega, Coklat, Susu,Keju, Backing Powder, Air. Misalnya memecah proses dasarpembuatan Browniz menjadi Penyiapan Bahan, Pencampuran Adonan, Pengembangan Adonan (emulsi), Memasak/Memanggang, Toping/Rias, Packing/Pengepakan
2. Pattern Recognition Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren danketeraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi danpenyajian data. Misalnya mengenali pola dan proses pembuatan 1 box kue Browniz yang dimulai dari tahap Persiapan hingga Packing memerlukan waktu 60 menit dengan menggunakan 1 unit oven. 60 menit = 1 Box atau 1 jam = 1 Box
3. Abstraksi Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yangmenghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut Misalnya dengan melihat dan mengidentifikasi pola pembuatan browniz secara umum. Jika dalam 1 jam dengan 1unit oven/pemanggang diperoleh 1 box browniz maka perlu 100 jam (4,16 hari)untuk menghasilkan 100 box browniz. Tentu tidak efektif dan efesien ! Karena proses pembuatan brownizini merupakan proses yang berulang maka kita dapat melakukan generalisasi bahwaproses ini tidah harus menunggu semua proses selesai baru dilakukan dari awal.Dengan kata lain, saat kue browniz sudah masuk oven, kita dapat melakukanproses pembuatan adonan kembali tanpa harus menunggu hingga semua prosesdilaksanakan. Dengan demikian 60 menit >= 3Box atau 1 jam >= 3 Box.
Sehingga untuk menghasilkan 100 box browniz dengan 1 unit oven diperlukan waktu 33 jam atau 1,3 hari. Pertanyaan selanjutnya bagaimana jika kita sediakan 2 buah oven, maka jawabnyakita hanya memerlukan waktu 16,5 jam untuk menghasilkan 100 box Browniz. Bagaimana bentuk persamaanmatematikanya ? Bagaimana nilai ekonomis dan break even pointnya ? Bagaimanasuhu oven yang paling baik ? Bahan (kimia/alami) pengembang adonan yang palingbaik dan efektif ? 4. Algorithm Design Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama. Misalnya langkah dan tahapan membuat kue browniz yang paling efektif dan efesien sesuai dengan pola dan abstraksi sebelumnya hingga tahap packing, diurutkan secara lengkap, terukurdan kreatif.
Demikian penjelasan singkat beserta contohya seputar Computational Thinking yang saya dapat dari berbagai sumber, semoga dengan di terapkanya konsep ini dalam proses pembelajaran sejak dini akan membawa pendidikan di Indonesia semakinmaju, tetapi satu hal penting lainya adalah Pendidikan karakter juga menjadisalah satu hal yang tidak bisa di remehkan dalam dunia Pendidikan, dan semogasemua langkah – langkah pak Mendikbud Nadiem Makarim dapat membawa perubahan yang baik dan segar bagi dunia Pendidikan di Indonesia.
Lanjut Sini gan