- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rapid Test Covid-19 Drive Thru di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, 77 Orang Negatif


TS
InRealLife
Rapid Test Covid-19 Drive Thru di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, 77 Orang Negatif
https://wartakota.tribunnews.com/202...negatif-corona

"Didapatkan hasilnya 77 orang atau semua warga yang mengikuti rapid test kemarin secara drive thru hasilnya negatif."
Judul asli dipotong karena kepanjangan.
* Salut untuk Pemkab Bekasi yang sudah mulai aktif melakukan rapid test, semoga bisa diikuti pemerintah kabupaten dan kota lain.
* Memang agak beda dengan tes drive-thru di Korea Selatan yang pakai metode PCR. Tapi yang di KorSel hasilnya tidak instan seperti yang dibayangkan banyak orang di sini ya, tetap nunggu 24 jam dulu baru hasilnya ada.
* Salut juga buat Tribunnews, biasanya payah, tapi kali ini artikelnya sangat bagus dan rinci, terutama di bagian penjelasan antara kedua jenis tes. Begini seharusnya media memberitakan wabah ini
* Setiap upaya aktif lebih membantu. Kalau tidak bisa membantu, diam dulu, jangan merecoki.
Foto-foto lain:


"Didapatkan hasilnya 77 orang atau semua warga yang mengikuti rapid test kemarin secara drive thru hasilnya negatif."
Quote:
Rapid Test Covid-19 Drive Thru di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Timur, Semua 77 Orang Negatif Corona
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi (Pikokabsi) dr Alamsyah mengatakan, sebanyak 77 orang dinyatakan negatif dalam rapid test atau tes cepat Corona.
77 orang itu mengikuti rapid test secara drive thru di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (27/3/2020).
"Didapatkan hasilnya 77 orang atau semua warga yang mengikuti rapid test kemarin secara drive thru hasilnya negatif," kata Juru Bicara PIkokabsi dr Alamsyah, Sabtu (28/3/2020).
Alamsyah menerangkan rapid test secara drive thru difokuskan untuk kategori B, yakni bagi mereka yang berprofesi dengan interaksi sosial tinggi.
Misalnya saja Babinsa (TNI), Babinkamtibnas (Polri), dan Petugas Kesehatan. Termasuk pejabat publik yang langsung berhadapan dengan warga seperti camat, lurah atau kepala desa.
“Alhamdulillah, proses kemarin berjalan lancar. Rapid test dengan sistem drive thru menggunakan kendaraan baik itu roda dua atau roda empat berjalan lancar tidak terjadi kerumuman atau berdesakan," papar Alamsyah.
Petugas Medis Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sedang bertugas untuk Tes Cepat Virus Corona atau Rapid Test Covid-19 yang dilakukan secara drive thru untuk Kategori B di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (27/3/2020). (Humas Pemkab Bekasi)
Bila postitif, lanjut pemeriksaan swab
Proses rapid test atau tes cepat ini dengan cara mengambil sampel darah dan langsung diuji menggunakan alat berupa testpack khusus. Hasilnya pun akan terlihat langsung setelah 10 sampai 15 menit kemudian.
"Bagi yang negatif kita umumkan, untuk positif kita lakukan langkah selanjutnya dengan pemeriksaan menggunakan metode PCR/Swab," kata dia.
Sebelumnya juga Pemerintah Kabupaten Bekasi telah melakukan rapid test secara door to door ke rumah warga di beberapa titik di Kabupaten Bekasi.
Rapid test juga dilakukan ke tenaga medis di 43 Puskesmas dan 15 Rumah Sakit yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi yang dinilai beresiko memiliki tingkat penyebaran Covid-19.
"Kita berharap peta sebarannya dapat terlihat dan dapat memutus mata rantai penyebarannya. Dan kita dapat menentukan tindakan medis lanjutan,” tandasnya.
Samakah rapid test dengan pemeriksaan swab tenggorokan?
Selain di Kabupaten Bekasi, pemeriksaan virus corona menggunakan rapid test juga sudah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat di seluruh Indonesia.
Banyak orang mengira, tes ini sama dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang selama ini dilakukan untuk mendeteksi virus, hanya saja lebih cepat dan praktis.
Samakah rapid test dan pemeriksaan swab tenggorokan?
Rapid test dan pemeriksaan swab adalah pemeriksaan yang berbeda.
Rapid test corona hanya bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal.
Sementara itu untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, hasil pemeriksaan swab lah yang digunakan.
Alat ini, nantinya akan digunakan sebagai sarana deteksi awal infeksi virus corona yang semakin meluas.
Tes ini berbeda dari pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung yang selama ini digunakan untuk menentukan diagnosis Covid-19.
Apa beda rapid test dan swab tenggorokan ?
1. Pemeriksaan sampel
Rapid test: Jenis sampel yang diambil pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah.
Swab: pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
2. Cara kerja
Rapid test: memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah.
IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat kita mengalami infeksi virus.
Jadi, jika di tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah.
Hasil rapid test dengan sampel darah tersebut, dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi.
Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19.
Swab: orang dengan hasil rapid testnya positif perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorok atau hidung.
Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.
Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.
3. Waktu
Rapid test: Untuk mendapatkan hasil rapid test hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil keluar.
Swab: pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu, apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel, sudah penuh. Sehingga, sampel yang masuk harus antre lama untuk bisa diperiksa.
4. Kelebihan dan kekurangan
Rapid test: Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan.
Cara ini juga bisa menjadi alternatif skrining cepat untuk mendata orang-orang yang butuh pemeriksaan lanjutan.
Kekurangannya, hasil dari tes ini tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.
Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian.
Jika tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.
Mengapa begitu? Karena IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, tidak langsung terbentuk begitu Anda terinfeksi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari hingga antibodi tersebut terbentuk.
Jadi, kalau Anda menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar, hasilnya akan negatif. Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.
Begitupun saat hasil rapid testnya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan hanya akibat infeksi Covid-19.
Jadi, jika rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu Anda benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah, misalnya.
Swab dan PCR: Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.
Namun sayangnya, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.
Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Sehingga, kapasitas pemeriksaan tidak terlalu besar.
Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.
Lebih lengkap tentang PCR test untuk pemeriksaan virus corona PCR adalah sebuah metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus corona.
Sementara itu, pemeriksaan swab adalah cara untuk mendapatkan sampel yang akan digunakan dalam metode PCR.
Jadi dalam pemeriksaan corona, pemeriksaan swab dan PCR merupakan satu kesatuan.
Bagaimana pemeriksaan swab dilakukan?
Berikut ini tahapannya:
Pasien akan diminta untuk duduk di kursi. Lalu, tenaga kesehatan akan sedikit mendorong kepala pasien ke arah atas dan memasukkan alat yang berbentuk seperti cotton bud, tapi dengan ukuran yang jauh lebih panjang, ke dalam lubang hidung.
Alat itu akan dimasukkan hingga mentok ke bagian belakang hidung. Lalu, teknik swab dilakukanlah untuk menyapukan alat tersebut ke area belakang hidung.
Alat tersebut memiliki bagian ujung yang dapat menyerap cairan atau lendir yang terdapat di area tersebut.
Alat akan berada di dalam area tersebut selama beberapa detik agar cairan bisa terserap sempurna.
Setelah selesai, alat swab langsung akan dimasukkan ke tabung khusus dan ditutup.
Lalu, tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.
Jika swab di hidung tidak memungkinkan, maka swab juga bisa dilakukan melalui tenggorokan.
Setelah proses pengambilan sampel dengan teknik swab selesai, maka saatnya sampel tersebut diperiksa dengan teknik PCR.
Jadi, PCR intinya adalah pemeriksaan untuk mencocokkan DNA atau RNA yang dipunyai virus. Ibaratnya seperti tes DNA, tapi untuk virus.
Dengan teknik PCR, DNA atau RNA yang ada pada sampel dari swab tadi akan direplikasi atau digandakan sebanyak mungkin.
Lalu setelah digandakan, DNA atau RNA dari sampel tersebut akan dicocokkan dengan susunan DNA SARS-COV2 yang sebelumnya sudah ada.
Jika ternyata cocok, maka DNA yang ada di sampel tersebut adalah benar DNA SARS COV-2. Artinya, orang tersebut positif terinfeksi Covid-19.
Sebaliknya, jika ternyata tidak cocok, tandanya orang tersebut negatif terinfeksi Covid-19.
Jadi, sudah terlihat cukup jelas bukan perbedaan antara rapid test dengan pemeriksaan swab? Sehingga, jangan sampai Anda kemudian salah mengira dan ingin melakukan rapid test secara mandiri.
Sebaiknya, ikuti pemeriksaan menggunakan rapid test yang disediakan oleh pemerintah maupun fasilitas kesehatan tepercaya, agar alur pemeriksaannya bisa jelas dan terdata dengan baik.
Sehingga, Anda tidak akan kesulitan masuk antrean pemeriksaan, jika memang perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut dengan swab.
Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Fred Mahatma TIS
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi (Pikokabsi) dr Alamsyah mengatakan, sebanyak 77 orang dinyatakan negatif dalam rapid test atau tes cepat Corona.
77 orang itu mengikuti rapid test secara drive thru di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (27/3/2020).
"Didapatkan hasilnya 77 orang atau semua warga yang mengikuti rapid test kemarin secara drive thru hasilnya negatif," kata Juru Bicara PIkokabsi dr Alamsyah, Sabtu (28/3/2020).
Alamsyah menerangkan rapid test secara drive thru difokuskan untuk kategori B, yakni bagi mereka yang berprofesi dengan interaksi sosial tinggi.
Misalnya saja Babinsa (TNI), Babinkamtibnas (Polri), dan Petugas Kesehatan. Termasuk pejabat publik yang langsung berhadapan dengan warga seperti camat, lurah atau kepala desa.
“Alhamdulillah, proses kemarin berjalan lancar. Rapid test dengan sistem drive thru menggunakan kendaraan baik itu roda dua atau roda empat berjalan lancar tidak terjadi kerumuman atau berdesakan," papar Alamsyah.
Petugas Medis Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sedang bertugas untuk Tes Cepat Virus Corona atau Rapid Test Covid-19 yang dilakukan secara drive thru untuk Kategori B di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (27/3/2020). (Humas Pemkab Bekasi)
Bila postitif, lanjut pemeriksaan swab
Proses rapid test atau tes cepat ini dengan cara mengambil sampel darah dan langsung diuji menggunakan alat berupa testpack khusus. Hasilnya pun akan terlihat langsung setelah 10 sampai 15 menit kemudian.
"Bagi yang negatif kita umumkan, untuk positif kita lakukan langkah selanjutnya dengan pemeriksaan menggunakan metode PCR/Swab," kata dia.
Sebelumnya juga Pemerintah Kabupaten Bekasi telah melakukan rapid test secara door to door ke rumah warga di beberapa titik di Kabupaten Bekasi.
Rapid test juga dilakukan ke tenaga medis di 43 Puskesmas dan 15 Rumah Sakit yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi yang dinilai beresiko memiliki tingkat penyebaran Covid-19.
"Kita berharap peta sebarannya dapat terlihat dan dapat memutus mata rantai penyebarannya. Dan kita dapat menentukan tindakan medis lanjutan,” tandasnya.
Samakah rapid test dengan pemeriksaan swab tenggorokan?
Selain di Kabupaten Bekasi, pemeriksaan virus corona menggunakan rapid test juga sudah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat di seluruh Indonesia.
Banyak orang mengira, tes ini sama dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang selama ini dilakukan untuk mendeteksi virus, hanya saja lebih cepat dan praktis.
Samakah rapid test dan pemeriksaan swab tenggorokan?
Rapid test dan pemeriksaan swab adalah pemeriksaan yang berbeda.
Rapid test corona hanya bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal.
Sementara itu untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, hasil pemeriksaan swab lah yang digunakan.
Alat ini, nantinya akan digunakan sebagai sarana deteksi awal infeksi virus corona yang semakin meluas.
Tes ini berbeda dari pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung yang selama ini digunakan untuk menentukan diagnosis Covid-19.
Apa beda rapid test dan swab tenggorokan ?
1. Pemeriksaan sampel
Rapid test: Jenis sampel yang diambil pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah.
Swab: pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
2. Cara kerja
Rapid test: memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah.
IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat kita mengalami infeksi virus.
Jadi, jika di tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah.
Hasil rapid test dengan sampel darah tersebut, dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi.
Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19.
Swab: orang dengan hasil rapid testnya positif perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorok atau hidung.
Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.
Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.
3. Waktu
Rapid test: Untuk mendapatkan hasil rapid test hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil keluar.
Swab: pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu, apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel, sudah penuh. Sehingga, sampel yang masuk harus antre lama untuk bisa diperiksa.
4. Kelebihan dan kekurangan
Rapid test: Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan.
Cara ini juga bisa menjadi alternatif skrining cepat untuk mendata orang-orang yang butuh pemeriksaan lanjutan.
Kekurangannya, hasil dari tes ini tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.
Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian.
Jika tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.
Mengapa begitu? Karena IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, tidak langsung terbentuk begitu Anda terinfeksi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari hingga antibodi tersebut terbentuk.
Jadi, kalau Anda menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar, hasilnya akan negatif. Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.
Begitupun saat hasil rapid testnya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan hanya akibat infeksi Covid-19.
Jadi, jika rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu Anda benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah, misalnya.
Swab dan PCR: Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.
Namun sayangnya, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.
Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Sehingga, kapasitas pemeriksaan tidak terlalu besar.
Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.
Lebih lengkap tentang PCR test untuk pemeriksaan virus corona PCR adalah sebuah metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus corona.
Sementara itu, pemeriksaan swab adalah cara untuk mendapatkan sampel yang akan digunakan dalam metode PCR.
Jadi dalam pemeriksaan corona, pemeriksaan swab dan PCR merupakan satu kesatuan.
Bagaimana pemeriksaan swab dilakukan?
Berikut ini tahapannya:
Pasien akan diminta untuk duduk di kursi. Lalu, tenaga kesehatan akan sedikit mendorong kepala pasien ke arah atas dan memasukkan alat yang berbentuk seperti cotton bud, tapi dengan ukuran yang jauh lebih panjang, ke dalam lubang hidung.
Alat itu akan dimasukkan hingga mentok ke bagian belakang hidung. Lalu, teknik swab dilakukanlah untuk menyapukan alat tersebut ke area belakang hidung.
Alat tersebut memiliki bagian ujung yang dapat menyerap cairan atau lendir yang terdapat di area tersebut.
Alat akan berada di dalam area tersebut selama beberapa detik agar cairan bisa terserap sempurna.
Setelah selesai, alat swab langsung akan dimasukkan ke tabung khusus dan ditutup.
Lalu, tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.
Jika swab di hidung tidak memungkinkan, maka swab juga bisa dilakukan melalui tenggorokan.
Setelah proses pengambilan sampel dengan teknik swab selesai, maka saatnya sampel tersebut diperiksa dengan teknik PCR.
Jadi, PCR intinya adalah pemeriksaan untuk mencocokkan DNA atau RNA yang dipunyai virus. Ibaratnya seperti tes DNA, tapi untuk virus.
Dengan teknik PCR, DNA atau RNA yang ada pada sampel dari swab tadi akan direplikasi atau digandakan sebanyak mungkin.
Lalu setelah digandakan, DNA atau RNA dari sampel tersebut akan dicocokkan dengan susunan DNA SARS-COV2 yang sebelumnya sudah ada.
Jika ternyata cocok, maka DNA yang ada di sampel tersebut adalah benar DNA SARS COV-2. Artinya, orang tersebut positif terinfeksi Covid-19.
Sebaliknya, jika ternyata tidak cocok, tandanya orang tersebut negatif terinfeksi Covid-19.
Jadi, sudah terlihat cukup jelas bukan perbedaan antara rapid test dengan pemeriksaan swab? Sehingga, jangan sampai Anda kemudian salah mengira dan ingin melakukan rapid test secara mandiri.
Sebaiknya, ikuti pemeriksaan menggunakan rapid test yang disediakan oleh pemerintah maupun fasilitas kesehatan tepercaya, agar alur pemeriksaannya bisa jelas dan terdata dengan baik.
Sehingga, Anda tidak akan kesulitan masuk antrean pemeriksaan, jika memang perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut dengan swab.
Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Fred Mahatma TIS
Judul asli dipotong karena kepanjangan.
* Salut untuk Pemkab Bekasi yang sudah mulai aktif melakukan rapid test, semoga bisa diikuti pemerintah kabupaten dan kota lain.
* Memang agak beda dengan tes drive-thru di Korea Selatan yang pakai metode PCR. Tapi yang di KorSel hasilnya tidak instan seperti yang dibayangkan banyak orang di sini ya, tetap nunggu 24 jam dulu baru hasilnya ada.
* Salut juga buat Tribunnews, biasanya payah, tapi kali ini artikelnya sangat bagus dan rinci, terutama di bagian penjelasan antara kedua jenis tes. Begini seharusnya media memberitakan wabah ini
* Setiap upaya aktif lebih membantu. Kalau tidak bisa membantu, diam dulu, jangan merecoki.
Foto-foto lain:
Spoiler for rapid test:






4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan